Kelola Jejak Digital dan Hati-Hati Tautan yang Mencurigakan
![Kelola Jejak Digital dan Hati-Hati Tautan yang Mencurigakan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/b55213cdd00cf5f70dd325919063a5b2.jpg)
JEJAK digital akan selamanya tersimpan. Oleh karena itu, pengguna internet harus bijak dalam menggunakan internet atau mengunggah sesuatu di media sosial. Sebab, sekali mengunggah hal negatif, maka seterusnya pengguna tersebut dicap buruk yang akan merugikan dirinya sendiri di kemudian hari.
Hal tersebut mengemuka dalam webinar bertema “Sopan dan Beradab di Media Sosial" di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dosen Keamanan Siber Universitas Bina Darma & Aktivis Jawara Internet Sehat Ferdiansyah mengatakan, belakangan ini banyak media yang memberitakan tentang kebocoran data pengguna internet pada beberapa penyedia aplikasi internet.
Hal tersebut tentu akan menjadi momok menakutkan dalam segi keamanan digital, sehingga warganet diharapkan untuk lebih waspada dalam penggunaan internet dan media sosial. Warganet semestinya tidak mengunggah data pribadi yang bersifat rahasia di media digital, misalnya kartu identitas diri, paspor, atau nomor plat kendaraan.
Ia menambahkan, banyak juga pihak yang melakukan phishing atau teknik pengelabuan di internet sebagai upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang, sebaiknya masyarakat juga harus berhati-hati akan tautan yang mencurigakan.
"Dampak dari publikasi data pribadi misalnya dapat memunculkan serta mengundang aktivitas kriminal. Kalau misalnya yang dipublikasi berupa catatan kriminal, riwayat kesehatan, atau agama bisa juga akan terkena prejudice atau prasangka buruk serta berpotensi bullying (perundungan)," jelas dia.
Pengelola Media Sosial Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Yuwono Islamy Kusriyanto memaparkan tentang kiat aman dalam bermedia sosial. Pertama, warganet harus teliti dalam menerima tawaran persetujuan yang ditampilkan di jendela pop up suatu situs. Umumnya, permintaannya berupa kesediaan akses perekaman berselancar di internet, pemberitahuan lokasi, serta tawaran langganan berita.
Kedua, warganet harus memahami privasi yang berlaku pada aplikasi internet. Ketiga, warga juga harus bisa memanfaatkan fitur keamanan serta antivirus untuk menghindari masuknya malware yang berpotensi merusak kinerja perangkat pribadi.
Baca juga : Pentingnya Warga Digital Ketahui Kesadaran dan Manfaat Berinternet
"Kita juga tidak boleh abai dengan jejak digital. Setiap kita mengupdate informasi dan posting di media sosial, tentu akan meninggalkan jejak digital. Jadi, bijaklah sebelum memposting sesuatu di media sosial, dan jangan lupa memeriksa jejak digital yang ada, serta bangunlah citra yang positif di internet," imbuhnya.
Sosial Media Officer Goodnews From Indonesia Ni Putu Ruslina Darmayanthi mengatakan, setiap informasi dan aktivitas yang telah masuk ke internet akan terekam, bahkan sifatnya bisa abadi meskipun hal yang sudah diunggah sudah dihapus secara pribadi. Rekaman aktivitas tersebut dikenal dengan jejak digital.
Menurutnya, terdapat sejumlah tips dalam mengelola jejak digital agar tidak merugikan diri sendiri di kemudian hari. Antara lain, hindari membagikan data pribadi, jangan terlalu mudah menyebarkan informasi apapun ke media sosial, lakukan pengecekan nama sendiri di Google, serta perkuat keamanan akun media sosial melalui kata sandi yang kuat.
"Kita coba cek nama kita sendiri di Google, kalau nanti yang muncul hal-hal yang buruk, segeralah untuk dihapus. Karena jejak digital itu mempresentasikan pribadi seseorang, termasuk ketika kita melamar pekerjaan. Tim HRD akan mengecek media sosial seseorang dalam proses perekrutan, apabila yang bersangkutan suka berkomentar tidak jelas dan menyebarkan hoaks, maka akan otomatis di-blacklist," tuturnya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Kegiatan itu khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.
Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. (RO/OL-7)
Terkini Lainnya
5 Akademisi yang Berpotensi Jadi The Indonesian Next Leader
Jihad Islam Sebut Israel Sudah Sering Berdusta
Hakim Gazalba Saleh Panik Hapus Pesan Usai OTT di MA, KPK: Bukti Jejak Digital
Jejak Digital Susah Dihapus, ASN Harus Bijak
Jaga Jejak Digital Pastikan Keamanan Data Pribadi
Lindungi Diri, Pahami Mengatur Privasi di Jagad Digital
3 Tantangan dan Kendala UMKM untuk Bertumbuh
Peningkatan Literasi Digital Masyarakat Harus Dapat Perhatian Serius
Judi Online Marak karena Literasi Digital dan Keuangan Rendah
Peran Orang Tua Jadi Faktor Penting untuk Keamanan Anak di Ruang Digital
Literasi Digital Dorong TNI Capai Visi Misi “PRIMA”
Perempuan dan Generasi Muda Pelaku UMKM Didorong Tingkatkan Keterampilan Digital
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap