visitaaponce.com

Kelola Jejak Digital dan Hati-Hati Tautan yang Mencurigakan

Kelola Jejak Digital dan Hati-Hati Tautan yang Mencurigakan
Ilustrasi mengakses internet(Freepik.com)

JEJAK digital akan selamanya tersimpan. Oleh karena itu, pengguna internet harus bijak dalam menggunakan internet atau mengunggah sesuatu di media sosial. Sebab, sekali mengunggah hal negatif, maka seterusnya pengguna tersebut dicap buruk yang akan merugikan dirinya sendiri di kemudian hari.

Hal tersebut mengemuka dalam webinar bertema “Sopan dan Beradab di Media Sosial" di Balikpapan, Kalimantan Timur. 

Dosen Keamanan Siber Universitas Bina Darma & Aktivis Jawara Internet Sehat Ferdiansyah mengatakan, belakangan ini banyak media yang memberitakan tentang kebocoran data pengguna internet pada beberapa penyedia aplikasi internet. 

Hal tersebut tentu akan menjadi momok menakutkan dalam segi keamanan digital, sehingga warganet diharapkan untuk lebih waspada dalam penggunaan internet dan media sosial. Warganet semestinya tidak mengunggah data pribadi yang bersifat rahasia di media digital, misalnya kartu identitas diri, paspor, atau nomor plat kendaraan. 

Ia menambahkan, banyak juga pihak yang melakukan phishing atau teknik pengelabuan di internet sebagai upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang, sebaiknya masyarakat juga harus berhati-hati akan tautan yang mencurigakan. 

"Dampak dari publikasi data pribadi misalnya dapat memunculkan serta mengundang aktivitas kriminal. Kalau misalnya yang dipublikasi berupa catatan kriminal, riwayat kesehatan, atau agama bisa juga akan terkena prejudice atau prasangka buruk serta berpotensi bullying (perundungan)," jelas dia.   

Pengelola Media Sosial Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Yuwono Islamy Kusriyanto memaparkan tentang kiat aman dalam bermedia sosial. Pertama, warganet harus teliti dalam menerima tawaran persetujuan yang ditampilkan di jendela pop up suatu situs. Umumnya, permintaannya berupa kesediaan akses perekaman berselancar di internet, pemberitahuan lokasi, serta tawaran langganan berita. 

Kedua, warganet harus memahami privasi yang berlaku pada aplikasi internet. Ketiga, warga juga harus bisa memanfaatkan fitur keamanan serta antivirus untuk menghindari masuknya malware yang berpotensi merusak kinerja perangkat pribadi. 

Baca juga : Pentingnya Warga Digital Ketahui Kesadaran dan Manfaat Berinternet

"Kita juga tidak boleh abai dengan jejak digital. Setiap kita mengupdate informasi dan posting di media sosial, tentu akan meninggalkan jejak digital. Jadi, bijaklah sebelum memposting sesuatu di media sosial, dan jangan lupa memeriksa jejak digital yang ada, serta bangunlah citra yang positif di internet," imbuhnya. 

Sosial Media Officer Goodnews From Indonesia Ni Putu Ruslina Darmayanthi mengatakan, setiap informasi dan aktivitas yang telah masuk ke internet akan terekam, bahkan sifatnya bisa abadi meskipun hal yang sudah diunggah sudah dihapus secara pribadi. Rekaman aktivitas tersebut dikenal dengan jejak digital. 

Menurutnya, terdapat sejumlah tips dalam mengelola jejak digital agar tidak merugikan diri sendiri di kemudian hari. Antara lain, hindari membagikan data pribadi, jangan terlalu mudah menyebarkan informasi apapun ke media sosial, lakukan pengecekan nama sendiri di Google, serta perkuat keamanan akun media sosial melalui kata sandi yang kuat. 

"Kita coba cek nama kita sendiri di Google, kalau nanti yang muncul hal-hal yang buruk, segeralah untuk dihapus. Karena jejak digital itu mempresentasikan pribadi seseorang, termasuk ketika kita melamar pekerjaan. Tim HRD akan mengecek media sosial seseorang dalam proses perekrutan, apabila yang bersangkutan suka berkomentar tidak jelas dan menyebarkan hoaks, maka akan otomatis di-blacklist," tuturnya.  

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. 

Kegiatan itu khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat.  (RO/OL-7) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat