visitaaponce.com

Pengertian Warna, Makna, Jenis, dan Skemanya dalam Desain Grafis

Pengertian Warna, Makna, Jenis, dan Skemanya dalam Desain Grafis
Pengunjung memotret karya susunan elemen warna atau biasa disebut Nirmana yang dipajang dalam pameran karya kreatif bertajuk Art Basil.(Antara/Ari Bowo Sucipto.)

WARNA adalah spektrum tertentu yang terdapat dalam suatu cahaya sempurna, yaitu cahaya berwarna putih. Kita tidak bisa mengenali warna jika berada dalam ruang yang gelap atau tidak ada cahaya. Ketika menutup mata, kita juga tidak dapat melihat warna suatu objek kalaupun ada cahaya. Demikian juga ketika tidak ada sesuatu yang dilihat, kita pun tidak dapat mengenali suatu warna.

Seorang desainer di era digital harus memahami warna yang tepat untuk digunakan dalam hasil karyanya. Hal ini karena setiap warna memiliki makna dan kesan yang ditimbulkan berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang desainer harus memiliki kemampuan menyampaikan pesan melalui grafis, khususnya dengan memadukan warna tertentu sehingga dapat memengaruhi suasana hati, emosi, persepsi dan menarik perhatian para penikmatnya.

Apa saja warna warna yang dikenal dalam desain grafis? Apakah makna warna dalam desain grafis? Untuk mengetahui lebih dalam tentang warna, pelajarilah modul ini dengan seksama yang dikutip dari buku Dasar Desain Grafis SMK/MAK Kelas X yang ditulis Hanifah Wijayanti dan Penerbit Putra Nugraha.

Baca juga: Pengertian Desain Grafis, Kategorinya, dan Desainer Grafis

Pengertian warna

Warna adalah sensasi yang dihasilkan ketika suatu energi cahaya mengenai suatu benda yang direfleksikan atau ditransmisikan secara langsung oleh benda tersebut sehingga dapat dilihat oleh mata pengamat. 

Fungsi warna dalam pembuatan desain grafis antara lain.

a. Fungsi estetika.

Warna memiliki kekuatan untuk membangkitkan rasa keindahan.

b. Fungsi isyarat.

Warna dapat memberikan tanda-tanda atas sifat dan atau kondisi tertentu semisal warna merah dengan mudah menarik perhatian.

Baca juga: Perangkat Lunak Pendukung Desain Grafis

c. Fungsi psikologis.

Warna dapat memberikan kesan perasaan tertentu. Misalnya, warna abu-abu atau hijau dapat memberikan kesan tenang.

d. Fungsi alamiah.

Warna merupakan properti benda tertentu dan merupakan penggambaran sifat objek secara nyata.

e. Fungsi identitas atau pengenal.

Warna memiliki fungsi mempermudah orang untuk mengenali identitas suatu kelompok, organisasi, atau perusahaan seperti warna seragam, bendera, dan logo perusahaan.

Baca juga: Memahami Prinsip Tata Letak atau Lay Out dalam Desain Grafis

Makna warna

Merah bermakna keberanian, kekuatan, kehangatan, peringatan, energi, semangat, dan bahaya. Oranye bermakna kehangatan keseimbangan, kenyamanan, dan keceriaan.

Kuning bermakna ceria, bahagia, optimis, hangat, dan bersahabat. Hijau bermakna natural, kenyamanan, kesuburan, kesegaran, kedamaian, dan keseimbangan.

Ungu bermakna kemewahan dan royalti, kebijaksanaan, keakraban, rasa aman, dan martabat. Hitam bermakna ganda yang sering bertolak belakang. Di satu sisi bermakna kekuatan kemewahan, keanggunan, dan kecanggihan tetapi di sisi lain bermakna kejahatan, kematian, ketakutan, dan misteri.

Baca juga: Macam-Macam Unsur Tata Letak Desain Grafis

Putih bermakna kemurnian, kebersihan, kesederhanaan, kenaifan, dan kematian. Pada praktiknya, logo berwarna putih akan selalu membutuhkan bidang berwarna agar terlihat pada background putih.

Abu-abu merupakan warna yang paling netral dengan kesan elegan, eksklusif, futuristik, keseriusan, kestabilan, kemandirian, dan tanggung jawab. Cokelat bermakna hangat, tanah, kesunyian, dan kepercayaan.

Macam-macam warna

Teori Newton tentang akibat berkas cahaya matahari melalui prisma menyatakan bahwa urutan dalam spektrum warna terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Ini kemudian lebih dikenal sebagai lingkaran warna. Di samping warna-warna murni atau pokok dikenal warna-warna kutub yang sebenarnya bukan merupakan warna yaitu putih dan hitam.

Pencampuran satu warna murni dengan warna putih atau hitam akan menghasilkan skala warna lain yang disebut warna-warna pastel. Warna murni yang dicampur warna putih akan menjadi warna muda (tint). Warna murni yang dicampur warna hitam akan menghasilkan warna tua (shade). Sedangkan warna murni yang dicampur dengan warna abu-abu akan menghasilkan warna tanggung (tone). 

Dalam lingkaran warna itu terdiri dari tiga warna primer kemudian membentuk sekunder, dan terakhir warna tersier.

a. Warna primer.

Warna primer atau pokok ialah warna yang menjadi dasar suatu warna baru. Warna pokok belum tercampur dengan warna apapun. Dinamakan warna primer karena warna ini dihasilkan dari penggunaan pigmen. Pigmen adalah bahan organik dan anorganik untuk pewarna yang banyak digunakan dalam industri tinta dan kertas. Warna primer tidak bisa dibuat dengan campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru. Warna pokok yang dicampur dengan warna pokok lain akan menjadi warna sekunder.

b. Warna sekunder.

Pencampuran warna-warna primer itu seperti warna merah ditambah kuning menjadi oranye atau jingga, warna merah ditambah biru menjadi ungu, dan warna kuning ditambah biru menjadi hijau.

c. Warna tersier.

Warna tersier adalah warna yang diperoleh dengan cara mencampur warna primer dan warna sekunder. Contoh, kuning tambah oranye menjadi kuning oranye dan merah tampah oranye menjadi merah oranye.

Selain jenis warna di atas, ada beberapa jenis warna lain yaitu warna analogis, warna kwartertier, warna panas, dan warna dingin. Warna analogis adalah warna yang dihasilkan dari pencampuran antara satu warna primer dengan satu warna sekunder yang letaknya bersebelahan pada lingkaran warna. Warna analogis atau warna antara pada umumnya warna-warna yang tidak jenuh atau tidak banyak unsur putihnya. 

Sedangkan warna kwartertier adalah warna yang dihasilkan dari pencampuran warna-warna tersier. Warna panas didominasi merah, kuning, oranye, atau warna warna yang cerah. Warna dingin didominasi warna gelap seperti biru, ungu, dan hijau.

Skema warna

Macam-macam skema warna.

a. Skema warna analogis.

Skema warna analog atau analogis merupakan kombinasi warna-warna bersebelahan atau berdekatan dalam lingkaran warna. Kombinasi ini menciptakan keselarasan karena perpindahan antarsatuan dengan warna lain berlangsung dengan halus dan tidak terlalu kontras.

b. Skema warna monokromatik.

Monokromatik adalah penyusunan warna berdasarkan tingkat cahaya atau brightness.

c. Skema warna triadik.

Skema warna triadik merupakan warna warna yang terletak pada titik sudut segitiga sama sisi dalam lingkaran warna. Contoh warna yang terdapat di segitiga sama sisi tersebut ialah biru, merah, dan kuning.

d. Skema warna komplementer.

Komplementer adalah kombinasi warna warna yang tepat berseberangan dalam lingkaran warna. Warna yang saling berseberangan akan tampak mencolok perbedaannya.

e. Skema warna split komplementer.

Skema ini kombinasi warna-warna yang saling berseberangan letaknya dalam lingkaran warna. Skema ini menggunakan satu warna dan dua warna di sisi objek yang melengkapi.

f. Skema warna tetradik.

Skema warna tetradik adalah skema warna yang melibatkan dua pasangan yang saling melengkapi secara bersamaan. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat