visitaaponce.com

Ingin Sukses, UMKM Dinilai Wajib Masuk ke Ekosistem Digital

Ingin Sukses, UMKM Dinilai Wajib Masuk ke Ekosistem Digital
Ilustrasi toko online(Freepik.com)

USAHA mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memiliki peran strategis bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Agar terus tumbuh pesat, UMKM di Indonesia wajib untuk masuk ke ekosistem digital. Namun, beberapa kendala dan tantangan harus diatasi agar seluruh UMKM di Indonesia benar-benar mampu go digital. 

Demikian yang menjadi pembahasan dalam webinar bertema “Peran Generasi Milenial & Z Dalam Mendorong Pertumbuhan UMKM Digital di Indonesia”, di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

UMKM selama pandemi Covid-19 sempat terpuruk. Berdasar data yang ada, tercatat baru 84,8 % UMKM yang berhasil pulih dan bangkit setelah terpuruk di masa pandemi. UMKM masih berperan penting terhadap kontribusi produk domestik bruto (PDB) Indonesia hingga sebesar 60,5 % dan menyerap tenaga kerja nasional hingga 96,9 %.

"Nah, selama pandemi sejak 2020 lalu, UMKM didorong untuk masuk ke ekosistem digital. Pemerintah menargetkan seluruh UMKM di Indonesia sebanyak 30 juta UMKM sudah masuk dalam ekosistem digital pada 2024 di mana capaian saat ini baru sekitar 67,4 %,” kata Rovien Aryuni, Relawan Mafindo dan dosen dalam paparannya. 

UMKM go digital, menurut Rovien, diartikan sebagai bisnis atau usaha rumahan yang sistem operasi dan penjualannya dilakukan secara digital atau lewat platform marketplace. UMKM digital bisa juga disebut usaha rumahan secara online. 

Ia melanjutkan, sejumlah alasan UMKM harus masuk dalam ekosistem digital adalah terciptanya efisiensi, jangkauan pemasaran yang lebih luas, bisa menarik pelanggan lebih banyak, serta terciptanya peluang bisnis yang lebih baik. 

Untuk menyiapkan UMKM go digital, lanjut Rovien, harus ada investasi pada pengembangan keterampilan digital. Pelaku UMKM harus mampu beradaptasi dan responsif terhadap pesatnya perkembangan teknologi internet. 

Selain itu, pembelajaran berbasis human digital skill harus terus diasah dan dikembangkan. 

Baca juga : Layanan Komputasi Awan Baremetal Instan di Data Center Tier-4

Relawan TIK Bali Romiza Zildjian menambahkan, masuknya UMKM ke dalam ekosistem digital tidak terhindarkan lagi. Pasalnya, saat ini orang lebih suka berbelanja secara online lantaran begitu banyak kemudahan yang ditawarkan, seperti proses yang cepat, efisien, hemat waktu, dan banyak diskon yang didapat. Berbelanja online sudah menjadi gaya hidup di masyarakat.

"Agar UMKM gesit masuk ke ekosistem digital, pemerintah patut memberikan dukungan berupa literasi digital, kursus atau pelatihan online, dan perlu berkolaborasi atau bekerja sama dengan banyak pihak,” ucap Romiza. 

Rektor Institut Nitro Makassar Moh Hatta Alwi berpendapat, digitalisasi dipandang dapat menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk kian berkembang. Sayangnya, UMKM yang masuk ke ekosistem digital masih minim sehingga pemerintah menargetkan ada 30 juta UMKM yang go digital pada 2024 mendatang. 

UMKM, menurut dia, menjadi menjadi pilar penting pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. “UMKM go digital merupakan penopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia, seperti membuka lapangan kerja baru, memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar, serta berkontribusi terhadap peningkatan produk domestik bruto Indonesia,” ucapnya. 

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. 

Kegiatan itu khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. (RO/OL-7) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat