visitaaponce.com

Perlu Peningkatan Ekosistem Startup di Tanah Air dengan Buka Banyak Pemain

Perlu Peningkatan Ekosistem Startup di Tanah Air dengan Buka Banyak 'Pemain'
BVT Tech Summit 2023 diselenggarakan di Le Meridien Jakarta.(Ist)

PT. Bhumi Varta Technology atau Bvarta sukses menggelar BVT Tech Summit 2023 dengan mengusung tema 'Building a Sustainable and Digitalised Future for Indonesia- The Potential Benefits of Location Analytics' pada Jumat, (7/7) di Le Meridien Jakarta.

Acara yang merupakan konferensi tahunan ini, menghadirkan berbagai pembicara dan beberapa key speaker seperti Danny Kosasih selaku Founder & CEO Dharma Digital Technology, Fiki Setiyono selaku Country Lead of Cloud Microsoft, Adhiguna Mahendra 
selaku Chief AI Business Strategy Nodeflux.

Turut hadir juga Anton Setiawan selaku Presiden Komisioner Tricor Indonesia, Sonny Supriyadi selaku Head Pricing & Data Analytics Maybank Indonesia, Alvin Christian selaku Regional Director Head of Delivery APAC TMF Group, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Tren Digitalisasi Turut Merevolusi Lanskap Perbankan Indonesia

Acara dipandu oleh Chris Wren selaku CEO BritCham Indonesia dan dibuka oleh Martyn Terpilowski selaku Founder & Presiden Komisioner Bvarta.

"Kami percaya sebagai perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia, hal ini menjadi tanggung jawab kami untuk mengadakan acara tahunan seperti Tech Summit dan membahas topik-topik penting termasuk mengenai digitalisasi di Indonesia," ujar Martyn Terpilowski.

Menurut Martyn, digitalisasi masih memiliki perjalanan panjang. Digitalisasi tidak hanya sekedar aplikasi yang mana sekarang sudah terlalu banyak dengan tidak ada produk yang sesuai dengan pasar, atau potensial, atau profit.

Menparekraf Dukung Digitalisasi

Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Mneparekraf) Sandiaga Uno melalui video, karena saat ini beliau sedang berada di Papua.

“Topik Summit hari ini tidak hanya menarik tetapi juga sangat penting. Di saat kita tengah bergerak menuju era kemajuan teknologi yang pesat seperti sekarang ini, sangat penting bagi kita fokus untuk membangun masa depan yang tidak hanya berkelanjutan tapi juga merangkul kekuatan dari digitalisasi," ujar Sandiaga Uno.

Baca juga: Indonesia Mencari Founders Dorong UMKM dan Wirausaha Lakukan Scale Up

Sandiaga juga mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi inovasi dan kemajuan yang sangat besar, dan acara seperti BVT Tech Summit ini bisa menjadi katalis untuk meng-explore peluang yang ada.

Potensi tersebut bisa dilihat dari prestasi Indonesia yang mencatatkan rekor sebagai negara penghasil startup Unicorn terbanyak di Asia Tenggara. 

Meskipun demikian, sayangnya diperkirakan Tech Winter masih akan terus berlanjut di sepanjang tahun 2023, setelah penurunan sebesar 52% pada tahun 2022 dari pendanaan awal di Asia Tenggara.

“Masalah terbesar yang dihadapi startup Indonesia adalah ekosistem yang sangat kecil. Menurut saya kita perlu meningkatkan ekosistem ini dengan cara membuka lebih banyak pemain,” ucap Martyn.

Dia menambahkan," Perlu lebih banyak penelitian dan pengembangan serta teknologi nyata untuk memecahkan masalah, terutama untuk perusahaan besar dan pemerintah, daripada hanya permainan penilaian yang selama ini telah kita lihat dalam investasi teknologi yang belum berhasil."

Baca juga: Tren Digitalisasi Turut Merevolusi Lanskap Perbankan Indonesia

“Benar seperti apa yang dikatakan oleh Martyn, ekosistem saat ini tengah menghadapi masa sulit karena adanya fenomena Winter Tech dan keinginan untuk mendapatkan lebih banyak dana,” kata Danny menyambung pernyataan Martyn.

Ia kemudian melanjutkan pada inti dimana semua pihak perlu melihat kembali dan fokus pada fundamental bisnis yaitu menghasilkan uang bukan membakar uang.

"Dan bagaimana kita harus melihat ke depan bahwa kita perlu mempertahankan jumlah yang tepat dan bisnis yang sehat," tambahnya.

Dukung Digitalisasi UMKM

Dimoderatori oleh Ian L Betts dari Castle Asia dan Sachin V Gopalan dari Indonesia Economic Forum, BVT Tech Summit juga berbicara terkait roadmap di Indonesia salah satunya mendukung UMKM.

“Ekonomi indonesia cukup tangguh, di mana kita didukung dengan UMKM yang ada dimana-mana, terlebih dengan adanya teknologi geospasial para UMKM ini mudah dicari dan ditemukan, serta cara untuk menjangkau mereka," kata Sonny Supriyadi.

Baca juga: Percepat Pertumbuhan Entrepreneur dengan Lahirnya Startup Baru

Salah satu geospasial software yang bisa digunakan oleh pelaku bisnis untuk mempercepat proses digitalisasi adalah LOKASI Intelligence.

LOKASI Intelligence merupakan platform geospasial analytics dan location intelligence yang membantu bisnis melakukan ekspansi, demand planning, optimasi supply chain, dan masih banyak lagi.

Bhumi Varta Technology didirikan pada tahun 2018 dan saat ini telah menjadi salah satu penyedia teknologi geospasial dan location intelligence terkemuka di Asia Tenggara.

Berkantor di BSD, Bvarta kini memiliki 150 lebih karyawan dan klien dari berbagai industri baik swasta seperti Astra, Cinema XXI, Janji Jiwa maupun pemerintahan seperti ATR/BPN dan Telkom Property. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat