visitaaponce.com

Percepat Pertumbuhan Entrepreneur dengan Lahirnya Startup Baru

Percepat Pertumbuhan Entrepreneur dengan Lahirnya  Startup Baru
Kemenkominfo melalui Startup Studio Indonesia (SSI) menggelar Milestone Day Batch 6 dengan konsep “more brainstorming, less classes"(Dok ist)

DATA Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia menyebutkan jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai 3,47% dari total penduduk hingga 2021. Untuk itu pemerintah mempercepat pertumbuhan entrepreneur dengan akselerasi transformasi digital di Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia melalui Startup Studio Indonesia (SSI) menggelar Milestone Day Batch 6 dengan konsep “more brainstorming, less classes” di Hotel Millennium, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Kolaborasi dengan para penggerak ekosistem digital ini untuk  menginisiasi lahirnya startup baru melalui SSI. Tujuan meningkatkan jumlah kewirausahaan ekonomi digital di Indonesia.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan saat membuka kegiatan dengan kilas balik mengenai program SSI memaparkan bahwa dalam waktu 4 bulan telah dilaksanakan 347 sesi coaching dengan 91 praktisi aktif yang berasal dari founder startup di Indonesia.

"Setelah melalui rangkaian program, telah mencapai milestone day di mana startup terpilih akan memaparkan bisnis dan capaiannya. Semenjak dijalankan, minat dan kepercayaan terhadap program makin meningkat, dapat dilihat dari jumlah pendaftarnya serta testimoni pihak yang berkontribusi,” jelasnya, Kamis (6/7).

baca juga: #Hack4ID Jadi Ajang Pelatihan Calon Founder Startup

Koordinator Program SSI Kemenkominfo Sonny Hendra Sudaryana melanjutkan kegiatan dengan berbagi success story dari SSI yang mana terdapat banyak alumni mendapatkan investor. Menuju perjalanan itu, tidak boleh hanya menunggu mendapatkan investor, tetapi
dimulai pada saat pembentukan mindset, khususnya product market fit, startup harus mampu bertahan.

“Saya melihat program ini secara utuh, benar-benar mencoba mengerti keluh kesah founder. Pada akhirnya kita bisa customize dan memahami masalahnya serta mencari solusi bersama-sama. Kami belajar bahwa kebutuhan tiap startup itu berbeda,” tuturnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi panel. Selain Sonny Hendra Sudaryana, hadir pula co-founder Zi.care sekaligus alumni SSI Batch 3 Ferdiansyah, serta co-founder dan CEO dari Broom.id, Pandu Adi Laras.

Ferdiansyah mendiskusikan mengenai perjalanan Zi.care dari awal berdiri. Tidak mudah menjadi startup yang bergerak di bidang kesehatan, terlebih lagi latar belakang dari para pendirinya bukan dari dunia medis.

“Mereka ada resistensi terkait gimana mengadopsi teknologi dari orang yg bukan medis, sambil membuat sistem ini kami belajar dengan praktisi, kami jadikan mereka bagian dari pengembangan produk kami, di mana kami belajar product market fit lagi, kami sharing dengan teman teman startup lain, bahwa tidak bisa idealisme mendominasi, kita harus tahu market seperti apa dan menyesuaikan,” jelasnya.

Tantangan yang dihadapi startup turut dituturkan oleh Pandu. Pada perjalanannya, Broom.id juga memiliki cerita terkait persepsi pasar yang menjadi kendala untuk meyakinkan investor.

"Membuktikan bahwa kalian tepat untuk di-invest, gimana caranya build the product, kita cari customer yg akan kita solve problemnya, kita ingin solve one segment at the time. Kalau dari sisi convincing, ada produk yg kita bikin ke teman-teman, yg paling make sense dari sisi
ekonomi menghasilkan profit, meski skalanya masih kecil. saran yang dipakai adalah understanding the market truly and stick with that. Serta memegang teguh kefokusan berdasarkan data,” jelasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan presentasi dari 17 startup terpilih yang merupakan pendiri startup tahap awal. Mereka akan mengikuti sesi Founder's Camp dan 1-on-1 Coaching terkait product-market-fit selama empat bulan. (N-1)

 

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat