visitaaponce.com

Google Luncurkan SynthID untuk Identifikasi Gambar yang Dihasilkan AI

Google Luncurkan SynthID untuk Identifikasi Gambar yang Dihasilkan AI
SynthID, alat untuk mengidentifikasi gambar yang dihasilkan oleh AI milik Google.(TechCrunch)

GOOGLE Cloud bersama Google DeepMind (divisi riset artificial intelligence (AI) Google) meluncurkan SynthID, alat untuk mengidentifikasi gambar yang dihasilkan oleh AI. SynthID tersedia dalam versi beta untuk pengguna tertentu dari Vertex AI, platform Google untuk membuat aplikasi dan model AI. Nantinya SynthID akan menyematkan watermark digital secara langsung ke dalam piksel sebuah gambar.

Watermark itu tidak terlihat kasat mata, tetapi dapat dideteksi oleh algoritma. SynthID hanya mendukung Imagen, model teks-ke-gambar Google, yang secara eksklusif tersedia di Vertex AI.

"Meskipun AI generatif dapat membuka potensi kreatif yang sangat besar, AI juga menghadirkan risiko baru, seperti memungkinkan kreator untuk menyebarkan informasi yang salah, baik secara sengaja maupun tidak sengaja," tulis DeepMind dalam sebuah unggahan blog, dilansir dari TechCrunch, Rabu (30/8).

Baca juga: Tips Dapat Uang dari Google

"Kemampuan untuk mengidentifikasi konten yang dihasilkan oleh AI sangat penting untuk memberdayakan orang-orang dengan pengetahuan tentang kapan mereka berinteraksi dengan media yang dihasilkan, dan untuk membantu mencegah penyebaran informasi yang salah,” bunyi unggahan DeepMind.

DeepMind mengklaim bahwa SynthID tetap berfungsi bahkan sebuah foto atau gambar telah dimodifikasi, seperti menambahkan filter atau mengubah warna dan mengompres gambar.

Baca juga: Google Kembangkan Asisten Pribadi AI yang Bisa Beri Nasihat Hidup

"SynthID tidak mudah untuk melawan manipulasi gambar yang ekstrem, tetapi alat ini memberikan pendekatan teknis yang menjanjikan untuk memberdayakan orang dan organisasi agar dapat bekerja dengan konten yang dihasilkan oleh AI secara bertanggung jawab. Alat ini juga dapat berkembang bersama model dan modalitas AI lainnya di luar citra seperti audio, video, dan teks," ungkap DeepMind.

Teknik watermarking untuk seni generatif bukanlah hal yang baru. Perusahaan rintisan asal Prancis, Imatag, yang diluncurkan pada tahun 2020, menawarkan alat penanda air yang diklaim tidak terpengaruh oleh pengubahan ukuran, pemangkasan, pengeditan, atau pengompresan gambar, mirip dengan SynthID. Perusahaan lain, Steg.AI, menggunakan model AI untuk menerapkan tanda air yang tahan terhadap pengubahan ukuran dan pengeditan lainnya.

Sebelumnya, tekanan semakin meningkat pada perusahaan teknologi untuk menyediakan cara untuk memperjelas bahwa foto atau video dihasilkan oleh AI. Baru-baru ini, Administrasi Dunia Maya Tiongkok mengeluarkan peraturan yang mengharuskan vendor AI generatif menandai konten yang dibuat, termasuk generator teks dan gambar tanpa memengaruhi penggunaan pengguna.

Selain Google, Microsoft sebelumnya juga memberi watermark pada gambar dan video yang dihasilkan oleh AI dengan menggunakan metode kriptografi. Selain itu, Shutterstock dan startup AI generatif Midjourney juga mengadopsi pedoman untuk menyematkan penanda yang menunjukkan bahwa konten dibuat oleh alat AI generatif. Dan DALL-E 2 dari OpenAI, alat teks-ke-gambar, menyisipkan watermark kecil di sisi kanan bawah gambar yang dihasilkan AI.

(Z-9)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat