visitaaponce.com

Anime dan Gaming HaluApp Pertemukan Merek dengan Kreator

Anime dan Gaming HaluApp Pertemukan Merek dengan Kreator
Founder HaluApp yaitu Andree Wijaya, Marcell Tee, dan Yoshi Gondokusumo.(Dokpri.)

AKTIF sejak Januari tahun ini, HaluApp ialah marketplace online berbasis web dan app yang menghubungkan para kreator independen dan konsumen gen Z untuk menjual, berdagang, dan berbelanja beragam barang dan layanan digital, terutama di bidang entertainment dan lifestyle retail. Di sisi yang sama, platform ini bertujuan memberikan jalan bagi brand global dan lokal untuk memperluas jangkauan dan menjalin kemitraan dengan para kreator terpercaya di Indonesia. HaluApp merupakan gagasan dari tiga founder kelahiran Surabaya yang sebelumnya bekerja di Amartha Finance, Google, Uber, dan TikTok di Asia Pasifik.

Untuk merayakan basis pengguna awal yang setia dengan platform ini, para founder HaluApp--Andree Wijaya, Marcell Tee, dan Yoshi Gondokusumo--mengadakan annual summit bertema game dan anime untuk para kreator dan mitra brand pada Oktober ini. Tidak seperti festival kebanyakan, ini akan menjadi pertama kali platform teknologi Indonesia menyelenggarakan acara gala di H Superclub di kawasan pusat bisnis SCBD Jakarta.

Dari data yang terlampir, HaluApp dilaporkan memiliki lebih dari 3.800 pembuat konten independen dan lebih dari 15.000 userbase. Terlebih lagi, pengguna berusia antara 18 dan 35 tahun menyumbang 90% dari demografis platform. Rata-rata pengguna HaluApp menghabiskan lebih dari Rp200 ribu untuk setiap satuan barang dan jasa digital di platform tersebut.

Baca juga: Microsoft Ambil Alih Pembuat Gim Call of Duty

"Gen Z di Indonesia mengalami perubahan signifikan selama pandemi ini. Hampir semua hadir secara online dan transaksi digital sudah menjadi hal lumrah. Di antara perdagangan e-commerce yang makin ramai, perekonomian jasa kreatif menjadi penopang yang ingin kami dukung. Value-added services economy atau ekonomi jasa bernilai tambah tergolong amat beragam dan terfragmentasi hingga menyumbang lebih dari 45% komposisi GDP Indonesia berdasarkan data World Factbook," jelas Wijaya dalam keterangan tertulis, Rabu (27/9/2023).

"Kreator kini masih mengandalkan trade events di akhir pekan menjawab SMS individu di Instagram dari brand hingga memenuhi pesanan melalui formulir yang diisi tangan dan email. Infrastruktur yang ada tidak membuat pekerjaan para kreator independen menjadi mudah. Itu memakan waktu dan tidak produktif," kata Tee.

Baca juga: Uni Eropa Kurangi Rekor Denda Antimonopoli Intel

"HaluApp melihat hal ini sebagai peluang untuk menawarkan solusi plug-and-play bagi brand dan kreator. Kami mengambil langkah-langkah kecil terlebih dahulu dengan mengarahkan pandangan kami pada demografi inti gen Z. Di HaluApp, kreator independen dapat melakukan satu-kali pendaftaran dan secara instan menerima pesanan atau commission komersial dari followers dan brands untuk berbagai kategori layanan, mulai dari karya ilustrasi dan foto hingga pembuatan branded video," tambah Wijaya.

Gondokusumo menambahkan, bagi merek internasional dan lokal, pihaknya memberi mereka jalur untuk menemukan dan mengumpulkan komunitas, sehingga memudahkan para pemasar untuk menjalankan kampanye di Indonesia. Kredo kami adalah kreator memahami platform dan audiens dengan lebih cepat dan lebih dalam dari siapa pun. 

Situs web dan aplikasi HaluApp saat ini aktif digunakan oleh lebih dari tiga ribu pembuat konten. Co-founder Tee memperkirakan jumlah tersebut akan meningkat menjadi sepuluh ribu pada akhir tahun ini. Secara paralel, HaluApp kini mulai menambahkan metode pembayaran internasional untuk pasar regional di luar Indonesia. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat