Nakes Harus Kuasai Literasi Digital untuk Tingkatkan Layanan
![Nakes Harus Kuasai Literasi Digital untuk Tingkatkan Layanan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/38ca0e5f9192f9bac730e0c9331843c8.jpeg)
ERA digital telah mengubah lanskap sejumlah sektor, termasuk pelayanan kesehatan. Tenaga kesehatan di Indonesia kini dihadapkan pada tuntutan untuk meningkatkan literasi digital. Mereka harus mengikuti Perkembangan teknologi yang pesat dan menyediakan layanan kesehatan yang lebih efisien.
Literasi digital bukan lagi opsional, melainkan kunci sukses dalam pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Sebagai tenaga kesehatan kita memiliki tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan dan keselamatan pasien seperti kemampuan untuk memahami, mengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi kesehatan digital dengan bijak adalah kunci dalam memberikan perawatan berkualitas dan aman,” ucap Ketua Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia Amiruddin Supartono pada acara Literasi Digital Kepada Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia Seri 2 di Bekasi.
Ia juga menekankan bahwa dengan semua manfaat literasi digital juga datang dengan berbagai tantangan di antaranya resiko keamanan dan penyalahgunaan informasi.
“Penting untuk terus meningkatkan literasi digital bagi tenaga kesehatan berkolaborasi dengan tim dan menjalani pelatihan berkala untuk tetap relevan dalam dunia kesehatan yang berubah dengan sangat cepat.” tambahnya.
baca juga: Percepatan Pertumbuhan Entrepreneur dengan Lahirnya Startup Baru
Pada kesempatan yang sama, Widyaiswara Ahli Madya Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto Kemenkes RI, Maman menyampaikan tentang digital skill guna memahami kecakapan digital
“Pemahaman keterampilan digital, tidak hanya sekedar memahami, tidak sekedar terampil secara hard skill. Tetapi bagaimana kemampuan kita memahami, menyeleksi, memverifikasi, menganalisis, dan berpartisipasi di media digital atau penggunaaan teknologi digital secara efektif dan efisien.” ucap Maman
Harapan Maman, semua yang tergabung di dalam organisasi profesi kesehatan yang memiliki pemahaman dan keterampilan berkaitan dengan digital, turut serta mendukung terwujudnya transformasi digital di sektor kesehatan.
Sementara itu, Pimpinan HM Center INDIGITAMA, Muhammad Haris Maknun memaparkan tentang digital safety. Selain terampil digital, pengguna harus paham supaya aman dan berakhir selamat.
Dalam era transformasi digital, ada manfaat dan risiko yang mengganggu. Contohnya ketika terbiasa foto selfie, share di medsos, menjadi
ancaman bagi pengguna bahkan karir.
Menurutnya, foto disimpan silahkan, namun ketika handphone itu dijual, meski data sudah terhapus, masih bisa diambil oleh software.
“Saran saya, kalau udah nggak dipakai, nggak usah dijual. Kalaupun rencana mau dijual, yang isinya tidak terlalu penting. Kenapa? itu jejak digital yang semuanya ada di dalamnya," terangnya. (N-1)
Terkini Lainnya
Pemerintah dan Industri Farmasi perlu Sepakat Turunkan Harga Obat di Pasaran
Pemerataan Bidan Juga Perlu Bukan Hanya Dokter Umum dan Spesialis
Relaksasi SKP untuk Perpanjang Izin Praktik untuk Keringanan Bukan Pemutihan
Kemenkes Dinilai belum Siap Implementasi SKP
Ribuan Pasien di Korsel Masih Terbengkalai Akibat Mogok Kerja Nasional Dokter
Perbaikan Fasyankes di Indonesia Timur Harus segera Dilakukan
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap