visitaaponce.com

Pemerataan Bidan Juga Perlu Bukan Hanya Dokter Umum dan Spesialis

Pemerataan Bidan Juga Perlu Bukan Hanya Dokter Umum dan Spesialis
Ilustrasi - DPR menilai pemerataan bidan dinilai diperlukan, karena banyak warga yang belum tersentuh pelayanan nakes.(Freepik)

ANGGOTA Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengatakan penilaian dan pengamatan, terkait keberadaan bidan dalam hal pemerataan masih butuh perhatian dan masih sangat kurang.

"Pemerataan bukan hanya dilihat dari jumlah di Pulau Jawa karena masih masih banyak butuh sumber daya bidan dan banyak warga yang belum tersentuh pelayanan nakes oleh bidan saya kira menjadi perhatian bersama," kata Rahmad saat dihubungi, Senin (1/7).

"Sehingga kami mendukung statement dari IBI masih belum adanya pemerataan bidan sehingga perlu ada solusi-solusi untuk pemerataan," tambahnya.

Baca juga : Ini Nama 20 Organisasi Kesehatan yang Dukung Pengesahan UU Kesehatan

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, jumlah bidan di Indonesia sebanyak 344.928 bidan yang tersebar di berbagai daerah. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) menilai jumlah bidan masih perlu ditingkatkan hingga level desa.

Banyak fungsi yang dilakukan bidan, di saat tenaga dokter masih kurang dan tidak merata. Ternyata fungsi pelayanan kedokteran bisa dijalankan sebagian oleh bidan dan tidak menggantikan peran dokter. 

Bidan memiliki tugas promotif dan preventif bagi gerakan hidup masyarakat sehat, deteksi dini ragam penyakit, menjaga kondisi kandungan dan anak, hingga imunisasi. Berbagai kegiatan tersebut dilakukan di saat dokter belum merata dan bidan yang menjadi tulang punggung.

Baca juga : RUU Kesehatan Gabungkan 10 Undang-Undang, Simak Penjelasan Menkes

"Tugas bidan juga bisa sampai edukasi, komunikasi, dan informasi kaitkannya dengan kesehatan ibu dan anak. Termasuk perempuan hamil serta pelayanan KB juga menjadi garda terdepan masyarakat yang ada di daerah-daerah pedesaan tidak memiliki dokter. Sehingga ini menjadi perhatian bersama," ujar dia.

Menurutnya banyak desa yang belum ada dokter secara reguler, maka bidan menjadi solusi bukan menggantikan. Namun solusi jangka pendek untuk promosi dan preventif.

Anggota Komisi IX DPR fraksi NasDem Irma Suryani Chaniago menekankan kebutuhan bidan di desa-desa juga sangat penting untuk pemerataan agar imunisasi dan kesehatan ibu, serta bayi tetap terjaga.

Baca juga : Pemerataan Bidan Harus Sampai Desa untuk Kemandirian Masyarakat

"Kecukupan bidan juga menjadi tanggung jawab pemerintah untuk pemenuhannya," ucap Irma.

Menurutnya pemerataan dokter bukan hanya dokter umum dan dokter spesialis melainkan juga bidan.

"Karena presentase kematian ibu dan anak saat melahirkan harus diminimalisir, begitu juga angka stunting, bidan biasanya lebih dekat dengan kaum ibu," pungkasnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat