visitaaponce.com

Marcell Tee, Misinya di Balik Bisnis Aplikasi HaluApp

Marcell Tee, Misinya di Balik Bisnis Aplikasi HaluApp
Marcell Tee (kiri).(Dokpri.)

MARCELL Tee sangat terkait dengan HaluApp, platform digital marketplace berbasis website dan aplikasi di Indonesia. Maklum, pria kelahiran Semarang yang besar di Surabaya ini merupakan salah satu pendiri HaluApp.

HaluApp yang berada di bawah naungan PT Wibu Sukses Bersama merupakan platform digital yang dirancang sebagai destinasi online para kreator dan artis agar semakin dekat dengan penggemarnya. Saat ini, HaluApp memiliki total nyaris 10.000 pembuat konten independen dan mendekati 100.000 userbase.

Lahir dan besar di tengah keluarga pengusaha, naluri bisnis sudah mengalir dalam darah Marcell sejak usia belia. Namun, bukan hanya faktor genetika dari orangtua, Marcell mengaku punya chemistry dan bekal kuat yang mendorongnya memilih menjadi seorang entrepreneur. Apa itu? "Mimpi besar," jawab Marcell. "Saya berani bermimpi besar dan akan selalu berusaha keras menjadikan mimpi itu menjadi kenyataan di hidup saya," tambahnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/11).

Baca juga: Sam Altman kembali sebagai CEO OpenAI setelah Dipecat

Mimpi besar ini pula yang kemudian mengantarkan Marcell ke bisnis aplikasi wibu yang tergolong masih sangat segmented dan langka, terutama di Indonesia. Setelah menganalisa peluang besarnya, Marcell berani meninggalkan bisnis pertama yang sudah dirintisnya sejak masih kuliah di sektor ekspor impor. "Saya ingin menjadi game changer di market ACG (anime, comic and games) yang besar. Saya melihat peluangnya sangat luar biasa di Indonesia," ujar Marcell.  

Menurut analisa Marcell, bisnis HaluApp sangat menjanjikan karena perkembangan pasar ACG di Indonesia sangat besar, terutama saat pandemi covid-19 melanda. Pertumbuhan pasar ACG didukung peningkatan aksesibilitas konten melalui platform digital, peran media sosial dalam memperluas kesadaran akan produk ACG, pengembangan karya-karya lokal, peningkatan jumlah acara dari setiap tahun, perkembangan industri gim lokal, serta semakin banyak toko yang menjual produk ACG.

Baca juga: Pendapatan Nvidia Meroket karena Permintaan Cip yang Kuat

"Menurut saya, yang paling penting lagi ialah meningkatnya partisipasi masyarakat Indonesia dalam konsumsi konten ACG," tutur Marcell. Tidak hanya soal peluang besar, Marcell juga punya misi suci di balik keputusannya terjun di bisnis aplikasi wibu. "Saya ingin membantu banyak orang untuk memiliki kehidupan yang lebih baik dengan menghasilkan income tambahan atau bahkan penghasilan utama dari HaluApp," kata Marcell.

"Saya selalu berharap agar HaluApp bisa menjadi jawaban untuk market ACG di Indonesia dan semoga saya bisa memberikan impact yang baik untuk para kreator di Indonesia," tambahnya. Para kreator yang terdaftar dan bergabung di HaluApp secara instan akan menerima pesanan atau komisi komersil dari followers dan brands untuk berbagai kategori layanan, mulai dari karya ilustrasi dan foto hingga pembuatan branded video. 

Jadi, jelas Marcell, HaluApp platform yang mempertemukan para kreator, dari mulai baik fotografer, livestreamer, ilustrator, official brands, communities, gamer, music idols, cosplayer, graphic designer, V-tuber, dan lain-lain, dengan penggemar atau konsumennya. Dalam pengembangan usahanya, Marcell tentu saja tidak akan menjadikan HaluApp sebagai marketplace saja, tetapi juga jembatan para kreator ACG di Indonesia dengan brand ternama, baik lokal maupun internasional.

Kendati demikian, Marcell menyadari jalan menuju kesuksesan tidak akan selalu mulus. Jalan terjal dan berliku akan selalu ditemui para pelaku bisnis di sektor apapun, termasuk HaluApp. "Dari Januari sampai sekarang, banyak tantangan baru. Namun semua berjalan dengan baik dan sesuai dengan business plan para founders," kata sosok yang punya hobi memainkan berbagai alat musik ini.

Marcell mengakui, selain bisnis, musik merupakan sisi lain yang sulit dipisahkan dari kehidupannya. Maklum, sejak kelas 1 SD, ia sudah gemar memainkan berbagai alat musik seperti piano, cello, biola, gitar, flute, dan beberapa alat musik lain. "Saya suka memainkan alat musik karena saya merasa lebih tenang saat mendengarkan irama musik. Percaya atau tidak, saat mendengarkan musik, saya sampai bisa membayangkan alur cerita musik. Melalui alat musik, saya juga bisa menyampaikan perasaan tanpa harus mengeluarkan kata-kata," beber Marcell yang mengaku tidak memiliki sosok idola.

Kepada generasi z sekarang, Marcell punya kutipan spesial yang bisa dijadikan motivasi menjalani hidup. "Bermimpi besarlah sampai orang yang berpikiran kecil menyebutmu gila. Ingat juga motivasi yang paling kuat dalam hidup ini ialah penolakan," tutupnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat