5 Alasan untuk Menghindari Bekerja di Tempat Tidur
![5 Alasan untuk Menghindari Bekerja di Tempat Tidur](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/03/a5c0f80e98e364a4e75b352fbece99ca.jpg)
Pandemi global covid-19 yang berjalan beberapa waktu belakangan ini telah membuat instansi pemerintah maupun swasta di berbagai negara, termasuk Indonesia, mengeluarkan sejumlah kebijakan. Salah satunya, ialah memberi kelonggaran pada pegawai untuk menyelesaikan tugasnya dari rumah (work from home), sekaligus dengan harapan dapat turut membantu menghambat laju penularan virus.
Namun begitu, pakar tidur, Sophie Bostock sebagaimana dilansir dari Dailymail, rupanya punya catatan khusus. Ia menyarankan agar para pekerja tidak menyelesaikan tugas di atas tempat tidur, apalagi sampai mengubah ruang hibernasi itu menjadi 'kantor darurat'.
Lebih lanjut, Sophie menjabarkan alasannya sebagai berikut:
1. Buruk untuk Kinerja Otak
Menurut Sophie, setiap orang pada dasarnya memiliki otak yang mengasosiasikan tempat tidur sebagai ruang istirahat intim tanpa terkecuali.
Maka dari itu, akan sangat buruk jika seseorang sudah mulai menggabungkan batas antara pekerjaan dan istirahat tersebut karena terjadi distorsi atau perubahan pada proses asosiasi.
Lebih dari itu, 'pelanggaran batas' seperti itu juga akan mengakibatkan perubahan mental. Sebab, seseorang pasti mengenal 'mode kerja', bersama semua ganggunan maupun rutinitasnya, dan 'mode tidur' bersama seluruh kenyamanan serta mimpi indahnya.
2. Kontraproduktif
Sophie juga menjelaskan bahwa bekerja di atas tempat tidur pada dasarnya kontraproduktif. Sebab, selama ini otak manusia sudah mengasosiasikan kasur adalah tempat istirahat, maka dari itu ketika ia berada di sana, sekalipun membawa laptop, kecenderungan yang muncul ialah tidur atau bukan bekerja.
3. Punggung Melengkung
Posisi duduk di atas tempat tidur biasanya akan menghasilkan bentuk punggung yang melengkung. Hal ini dapat menyebabkan sakit jika dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama, dan akan mengganggu tidur di malam hari jika rasa sakit tak kunjung berhenti.
Namun, pertanyaannya, bagaimana jika memang ruangan yang anda miliki tidak memungkinkan untuk membuat ruang kerja dan ruang tidur? Sophie mengatakan, paling tidak buatlah pemisah di antara hal itu. Kasur, seprai, bantal, dan lain sebagainya di satu sisi, kemudian laptop, meja dan kursi di sisi lain.
4. Tidak Higienis
Dampak mental bukan lah satu-satunya konsekuensi yang harus diterima para pekerja ketika menyelesaikan tugasnya di atas tempat tidur. Lebih dari itu, ia juga harus menanggung sesuatu yang tidak higienis.
Berlama-lama di atas tempat tidur, berarti semakin lama pula seseorang bersinggungan dengan bakteri. Sebab, ketika tidur di malam hari, seseorang biasanya akan menumpahkan sekitar 15 juta sel kulit mati. Artinya seprai seseorang kemungkinan besar menampung lebih dari lima juta jenis bakteri, jika ia tidak mengganti atau mencucinya secara rutin, setidaknya seminggu sekali.
5. Cahaya tidak kondusif
Lingkungan kerja terbaik pada dasarnya tidak boleh minim cahaya matahari. Sinar matahari adalah penambah (booster) alami untuk suasana hati, sehingga seseorang memiliki kemampuan untuk menjaga energi.
Sebaliknya, orang tidur harus terhindar dari Sinar Ultraviolet (UV) karena kulit di seluruh tubuh yang merespon sinar biru ini tidak akan dapat istirahat, sekalipun paparan yang diterima berlangsung pada malam hari. Sinar biru juga dapat muncul dari layar komputer atau gawai. Itulah sebabnya, mengapa menggabungkan ruang kerja dan ruang tidur patut untuk dihindari. (M-2)
Terkini Lainnya
10 Tips Menghindari Penipuan Online dan Scam
5 Tips untuk Menghilangkan Bau Mulut
Tips Aman Mendaki di Panas Ekstrem
Ini Tips untuk Perempuan yang Ingin Memulai Bisnis
Ini Tips Agar Keuangan Usaha Tidak Merugi bagi Pebisnis Pemula
Kaum Jelita, Ini yang Harus Anda Perhatikan Sebelum Memakai Makeup!
Positif Covid-19, Pepe Absen Bela Portugal di Playoff Piala Dunia
Dua Lagi Pemain Bayern Positif Covid-19
Ferran Torres dan Pedri Positif Covid-19
Lagi, Empat Pemain Real Madrid Dinyatakan Positif Covid-19
Turki Panggil Dubes Yunani Terkait Insiden Galatasaray
Ratu Bertemu Langsung dengan PM Inggris untuk Pertama Kali Sejak Maret 2020
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap