visitaaponce.com

Bakteri Baik di Hidung Bantu Cegah Sinus

Bakteri Baik di Hidung Bantu Cegah Sinus
Bakteri Baik di Hidung Bantu Cegah Sinus(Unsplash.com/CDC)

LAYAKNYA  kota urban, tubuh manusia mampu menopang bermacam-macam mikroba, termasuk bakteri baik. Misalnya mikroba dalam usus yang membantu pencernaan makanan, ataupun mikroba di lidah dan kulit menahan serangan patogen.

Baru-baru ini, peneliti menemukan bakteri baik di hidung manusia. Mikrobioma itu dapat mencegah peradangan sinus kronis, bahkan alergi. Penelitian itu dilakukan tim yang dipimpin ahli mikrobiologi University of Antwerp, Sarah Lebeer. Hasil studi itu dipublikasikan di Jurnal Cell Reports.

Baca juga: Ini Penyebab Mimisan dan Cara Agar tidak Kambuh Lagi

Studi dilakukan dengan mengambil bakteri dalam hidung 100 orang sehat. Bakteri itu lalu dibandingkan dengan bakteri yang diambil dari pasien radang hidung dan sinus kronis.

Hasilnya, dari 30 jenis mikroba yang ditemukan, terdapat kelompok bakteri antimikroba dan anti-inflamasi yang disebut Lactobacillus. Jumlah bakteri itu bahkan 10 kali lebih banyak pada hidung orang sehat.

Temuan itu mengejutkan para peneliti. Lactobacillus biasanya tumbuh subur di daerah miskin oksigen, sedangkan hidung adalah lalu lintas oksigen, penuh udara segar.

Tak berhenti dengan keterkejutan belaka, para peneliti menggali lebih dalam. Mereka akhirnya menemukan jenis strain (varian genetik) tertentu pada hidung manusia dengan gen khusus yang disebut katalase. Gen khusus itu ternyata mampu menetralkan oksigen. Hal itu sangat jarang ditemukan pada Lactobacillus.

Baca juga: Tips Mencegah Penyebaran Infeksi, Ini yang Harus Dilakukan oleh Anak dan Orangtua

"Mereka tampaknya telah beradaptasi dengan lingkungan," kata Lebeer sebagaimana dilansir sciencemag.com.

Melalui mikroskop, peneliti melihat serabut kecil seperti rambut yang disebut fimbriae. Serabut itu menempelkan bakteri ke permukaan bagian dalam hidung.

Lebeer menilai mikroba menggunakan rambut itu untuk mengikat reseptor pada sel-sel kulit di dalam hidung, sekaligus mendorong sel untuk menutup diri. Dengan lebih sedikit bagian sel terbuka, alergen dan bakteri berbahaya lain akan kesulitan masuk ke dalamnya. (M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat