visitaaponce.com

Beraktivitas di Dekat Ruang Terbuka Hijau Berpeluang Terhindar dari Stres Oksidatif

Beraktivitas di Dekat Ruang Terbuka Hijau Berpeluang Terhindar dari Stres Oksidatif
anak-anak bermain di Taman Brantas yang kembali dibuka di Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (19/2/2021)(ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/)

Sejauh ini, berbagai penelitian menunjukkan bahwa memiliki ruang hijau di sekitar rumah memiliki efek positif bagi kesehatan, terutama karena penghijauan meningkatkan kesehatan mental dan mendorong latihan fisik sehingga mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Tetapi, belum banyak diketahui terkait efek langsung vegetasi pada proses biologis, seperti peradangan dan stres oksidatif. Ini sangat penting untuk memahami peran ruang hijau dalam penyakit pernapasan dan alergi.

Untuk diketahui, stres oksidatif adalah keadaan di mana jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya. Akibatnya intensitas proses oksidasi sel-sel tubuh normal menjadi semakin tinggi dan menimbulkan kerusakan yang lebih banyak

Baru-baru ini, sebuah penelitian yang dipimpin oleh Institute for Global Health (ISGlobal) serta didukung oleh Yayasan "la Caixa", telah menganalisis untuk pertama kalinya hubungan antara paparan ruang hijau dan stres oksidatif pada anak-anak. Studi baru ini menemukan paparan vegetasi yang lebih besar dikaitkan dengan tingkat stres oksidatif yang lebih rendah, hubungan ini diamati terlepas dari aktivitas fisik anak-anak.

Dilansir dari sciencedaily.com, Selasa (1/3), untuk menentukan apakah ruang hijau mungkin terkait dengan tingkat stres oksidatif yang lebih rendah pada anak-anak dan apakah aktivitas fisik berperan, para peneliti menganalisis 323 anak sehat berusia 8-11 tahun dari lima sekolah dasar di Asti, sebuah kota kecil di barat laut Italia.

Orangtua mengisi kuesioner tentang seberapa sering anak-anak mereka terlibat dalam aktivitas fisik. Stres oksidatif diukur dalam urin dengan mengukur konsentrasi senyawa isoprostan. Tingkat  kehijauan perumahan dan sekolah ditentukan berdasarkan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Mereka juga memperkirakan porsi vegetasi. Eksposur multisite diperoleh dengan memperhitungkan NDVI di sekitar rumah dan sekolah anak-anak, yang ditimbang untuk waktu yang dihabiskan di setiap lokasi.

Menurut penulis akhir penelitian itu,Judith Garcia-Aymerich, yang merangkap kepala Program Penyakit Tidak Menular dan Lingkungan di ISGlobal, beberapa mekanisme biologis dapat menjelaskan hubungan langsung antara ruang hijau dan stres oksidatif pada anak-anak. Pertama, peningkatan paparan ke area ini dapat berkontribusi pada perkembangan kekebalan anak-anak dengan membawa mereka ke dalam kontak dengan organisme yang cenderung berada lingkungan alam.

Selain itu, kata dia, kontak dengan ruang terbuka hijau dapat meningkatkan sintesis vitamin D akibat radiasi ultraviolet dari sinar matahari. Vitamin D bertindak sebagai antioksidan yang mencegah efek negatif dari stres oksidatif dan peradangan. Terakhir, vegetasi meningkatkan kualitas udara di daerah perkotaan. (M-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat