visitaaponce.com

Ruang Terbuka Hijau Turunkan Tingkat Kejahatan di Perkotaan

Ruang Terbuka Hijau Turunkan Tingkat Kejahatan di Perkotaan
Studi menunjukkan jika ruang terbuka hijau mampu menurunkan tingkat kejahatan di perkotaan.(Unsplash/ Roman Proskurin)

RUANG terbuka hijau (RTH) kian terbukti makin penting. Bukan cuma bermanfaat ekologi, RTH juga memiliki dampak sosial. Hasil studi terbaru menunjukkan bahwa memelihara dan memperbanyak ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan bisa menurunkan risiko kejahatan atau kriminalitas seperti perampokan, pembakaran, vandalisme, dan kekerasan lainnya.

 

Penelitian yang dipimpin oleh para peneliti dari University of Edinburgh, Inggris Raya ini, telah dipublikasikan di jurnal Elsevier dan tengah dalam proses publikasi utuh untuk edisi Desember 2022. Para peneliti menganalisis data dari 301 kota di Amerika Serikat dengan populasi lebih dari 100.000 penduduk.

 

Para peneliti mengungkapkan adanya hubungan antara bertambahnya RTH dengan lebih rendahnya risiko kejahatan di 300 kota di sejumlah negara. Risiko kejahatan ini bahkan lebih rendah ketika memperhitungkan faktor yang berhubungan dengan tingkat kejahatan lainnya, seperti demografi dan kemiskinan.

 

Peneliti dari OPENspace Research Center di University of Edinburgh’s College of Art, Scott Ogletree, mengemukakan bahwa hasil temuan ini menunjukkan bahwa RTH berkontribusi menurunkan risiko kejahatan di sekitar lingkungan. Hal ini menambah manfaat lain dari RTH selain membuat kadar udara perkotaan lebih bersih dan hijau.

 

”Ruang terbuka hijau dapat membantu mengurangi prekursor kejahatan, seperti agresi dan stres melalui restorasi. Temuan ini dapat menjadi pertimbangan untuk mencanangkan desain dan lokasi ruang hijau guna meningkatkan kualitas hidup penduduk,” ujarnya dikutip dari halaman resmi University of Edinburgh, Jum'at (21/10).

 

Para peneliti di University of Edinburgh, North Carolina State University, dan Clemson University menggunakan data dari Biro Sensus Amerika Serikat. Mereka menggunakan teknik statistik yang dikenal sebagai pemodelan bertingkat untuk melihat dan memprediksi hubungan antara risiko kejahatan dan RTH menggunakan data dari 60.000 unit lingkungan.

 

Selain itu, para peneliti menggabungkan data sensus dengan sejumlah kumpulan data lain, termasuk risiko kejahatan dan statistik kejahatan dan penegakan hukum dari Biro Investigasi Federal AS (FBI). Para peneliti juga mempertimbangkan data yang berkaitan dengan jumlah pendapatan rumah tangga yang cenderung tidak stabil.

 

Studi ini juga menemukan prediktor positif terkuat dari risiko kejahatan kekerasan, yakni kerugian sosial, dan ini sejalan dengan banyak hasil penelitian. Ruang hijau adalah prediktor yang konsisten untuk mengurangi risiko kekerasan dan kejahatan properti, seperti pencurian, perampokan, atau penjambretan.

 

Melalui data tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa kota dengan banyak RTH ataupun taman yang asri telah menurunkan tingkat kejahatan sebanyak 10 persen dan menurunkan kekerasan dengan senjata api hingga 17 persen. Banyaknya RTH pada akhirnya membuat 75 persen masyarakat merasa aman bepergian ke luar rumah.

 

Di sisi lain, banyaknya lahan kosong di perkotaan juga berkaitan dengan tingginya tingkat kejahatan dan stres. Selain taman yang punya korelasi positif, banyaknya lahan kosong di perkotaan juga mendorong kejahatan meningkat dan rasa tak aman bagi penduduknya. (M-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat