Studi Meditasi Mindfulness Sama Efektif dengan Minum Pil Penenang
![Studi: Meditasi Mindfulness Sama Efektif dengan Minum Pil Penenang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/224b88153358136c425bd683fd83f824.jpg)
Sebuah studi baru yang dilakukan Departemen Psikiatri Georgetown University Medical Center (GUMC), AS, menyebutkan meditasi mindfulness memiliki efek menenangkan yang sama dengan mengonsumsi pil penenang. Studi tersebut menunjukkan terdapat alternatif menjanjikan untuk mengatasi masalah kecemasan hingga trauma selain dengan mengonsumsi obat-obatan.
Dilansir dari cnn.com, Selasa, (15/11), meditasi mindfulness adalah proses menjernihkan pikiran untuk membuang berbagai pikiran negatif, menyelami diri secara netral, yang dikombinasikan dengan teknik pernapasan untuk membuat tubuh lebih rileks.
Direktur Program Penelitian Gangguan Kecemasan GUMC, Elizabeth Hoge, menjelaskan studi yang mereka lakukan melibatkan sebanyak 276 orang dewasa yang didiagnosis dengan gangguan kecemasan umum. Setengah dari pasien dipilih secara acak untuk mengonsumsi escitalopram 10 hingga 20 mg, bentuk generik lexapro, obat umum yang digunakan untuk mengobati kecemasan dan depresi. Separuh lainnya ditugaskan untuk berpartisipasi delapan minggu dalam program pengurangan stres berbasis meditasi mindfulness selama 8 Minggu.
"Untuk kedua perawatan itu, penelitian kami menunjukkan kedua pengobatan itu baik meditasi maupun umum memiliki tingkat keberhasilan yang sama," kata Hoge.
Ia mengatakan, hasilnya mencengangkan. Kedua kelompok mengalami pengurangan gejala kecemasan sekitar 20% selama periode delapan minggu, terlepas dari pengobatan mereka. Hoge berharap penelitian ini dapat membuka lebih banyak pilihan pengobatan untuk pasien yang mengalami gangguan kecemasan.
“Lexapro adalah obat yang ampuh. Saya banyak meresepkannya, tapi obat itu tidak direkomendasikan untuk semua orang," tutur Hoge.
Dengan adanya temuan tersebut, ia berharap meditasi mindfulness dapat dilakukan lebih luas sebagai pengganti pengobatan pil. Khususnya untuk pasien yang mengalami efek samping parah atau memiliki alergi terhadap obat anti kecemasan. Selain itu, praktik meditasi bisa menjadi langkah pertama bagi orang-orang yang memiliki gangguan kecemasan tetapi tidak mau mengkonsumsi obat-obatan.
Namun, Hoge menegaskan penelitian tersebut tidak boleh disalahartikan. Pasien yang telah lebih dulu mengonsumsi obat penenang harus lebih dulu konsultasi dengan dokter sebelum memutuskan berhenti minum obat dan menggantinya dengan meditasi mindfulness.
(M-4)
Terkini Lainnya
Kenali Fenomena Death Anxiety di Film Barbie
Harus Tahu: Kerugian Biaya Akibat Gangguan Mental 2x Lebih Besar dari Gangguan Fisik
Kumpulan 7 Doa Kristen dan Ayat Kitab untuk Mengatasi Kekhawatiran, Ketakutan, dan Kecemasan
Asupan Gula Berlebih Bisa Sebabkan Gangguan Kecemasan dan Depresi
Trading Forex Perlu Pikiran Jernih dan Pengendalian Emosi
Studi Kaukus Keswa: Pemilu 2024 Tingkatkan Risiko Kecemasan dan Depresi
OCD, Kenali Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Beban Gangguan Mental Berlipat
PDSKJI Sebut Perilaku Sadisme di Kalangan Masyarakat bukan karena Faktor Tunggal
Pelacakan Polisi Terhadap Penyerang Pembunuhan yang Menargetkan Perempuan di Mal Sydney
Pria dengan Gangguan Mental Teridentifikasi sebagai Pelaku Penyerangan di Mal Sydney
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap