Instalasi Replika Sel Penjara Tokoh Oposisi Rusia Dipamerkan di Paris
Sebuah kotak beton kecil yang ditulisi ‘SHIZO’, berdiri di sebelah gereja abad ke-13, tepat di belakang Museum Louvre di Paris. Dalam bahasa Rusia tulisan itu artinya sel penjara.
Kotak itu memang adalah tiruan dari sel penjara bagi kritikus Rusia, Alexei Navalny, yang kini dipamerkan timnya di ibu kota Prancis, Selasa (14/3).
Navalny yang disebut-sebut sebagai musuh utama Presiden Rusia, Vladimir Putin dijaga sangat ketat di penjara sehingga timnya mengatakan mereka masih belum tahu apakah pria berusia 46 tahun itu mengetahui film tentang dirinya mendapat Oscar, pada Minggu lalu.
Martine Fuguet, salah satu pengunjung yang melihat seni instalasi itu mengatakan Navalny dikurung di kandang seperti binatang.
Vsevolod Tlelov, seorang aktivis oposisi yang melarikan diri dari Rusia tahun lalu mengatakan seni instalasi itu mewakili alam yang berbeda. "Ini adalah kehidupan yang tidak pantas kita terima."
Navalny menjalani hukuman sembilan tahun penjara atas penggelapan dan tuduhan lain, yang dianggap pendukungnya sebagai hukuman karena dia menantang Kremlin.
Timnya lalu memasang replika selnya di Paris untuk mengingatkan kesadaran publik akan kondisi mengerikan yang dialaminya.
Instalasi tersebut mencerminkan sel hukuman tempat Navalny menghabiskan lebih dari seratus hari selama enam bulan terakhir.
Di dalam kotak itu ada wastafel kecil, toilet jongkok, dan tempat tidur sederhana yang dilipat pada siang hari. Pendukung Navalny menuliskan pesan dukungan di sisi luar kotak itu, termasuk tulisan "Navalny keluar, Putin masuk!"
Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh mengatakan tidak jelas apakah tokoh oposisi utama Rusia tahu bahwa sebuah film dokumenter tentang dirinya telah memenangkan Oscar. "Tapi, saya pikir dia tahu," kata Yarmysh, kepada AFP di sela-sela pameran.
“Salah satu pengacaranya mungkin telah memberitahunya tentang berita tersebut selama sidang pengadilan baru-baru ini,” tambahnya.
Pada ajang Piala Oscar yang dihelat di Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu lalu, Navalny, film garapan Daniel Roher, memenangkan trofi sebagai Film Dokumenter Terbaik. (M-3)
Terkini Lainnya
Kursi DPRD di Bengkulu Naik, DPP Kawal Kinerja Anggota Dewan Terpilih
KPK Bantah Kasus Harun Masiku Musiman Politik
Fadia-Sukirman Optimis Hadapi Tantangan Kotak Kosong di Pilkada Pekalongan
Jokowi Diyakini Masih Punya Pengaruh di Pilkada 2024
BSKDN Kemendagri Minta Parpol Optimalkan Rekrutmen dan Kaderisasi
Gobel Ajak Rumania Bikin Joint Commission
HUT Bhayangkara, Presiden Minta Polri Sukseskan Pilkada dan Jaga Netralitas
Gelar Kongres, NasDem Usung Sinergi Membangun Bangsa
Jokowi Diminta Berhenti Cawe-Cawe dan Melakukan Nepotisme di Pilkada
Jelang Pilkada, Rakyat Diminta Sadar dari Hipnotis Politik Populisme ‘ala Jokowi’
Kekeliruan Pemahaman Demokrasi Post-Secular dan Agenda Kesetaraan melalui Konsesi Tambang
Komentar Panglima TNI tentang Multifungsi TNI Disayangkan
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap