visitaaponce.com

Tren Kembali ke HP Jadul untuk Hidup yang lebih Manusiawi

Tren Kembali ke HP Jadul untuk Hidup yang lebih 'Manusiawi'
Light Phone 2 (tengah) milik Jose Briones, yang dia sebut sebagai dumbphone, dikelilingi oleh smartphone.(Jason Connolly / AFP)

Kehadiran smatphone atau telepon pintar di satu sisi membantu manusia dalam berkomunikasi, tapi di sisi lain ia telah menyita sebagian waktu kita. Itulah yang kini dirasakan sebagian orang, termasuk Jose Briones. Pemuda berusia 27 tahun asal Colorado, Amerika Serikat itu, menyingkirkan perangkat telepon pintarnya dan menggantinya dengan Dumbphone alias hanphone jadul.

Perangkat itu mengubah cara Briones berinteraksi dengan dunia dan dia menyukainya. Begitu pun jika ingin mendengarkan musik, ia memilih kembali menggunakan perangkat keping cakram atau CD ketimbang streaming.

Ketika harus pergi ke suatu tempat, Briones juga tidak mengandalkan google map melainkan mencetak petunjuk arah secara manual sebelum berangkat atau, jika perlu, ia kembali ke cara lama yakni bertanya kepada orang di jalan. Cara yang menurutnya lebih manusiawi.

Briones tidak sendirian yang memutuskan kembali ke dunia analog. Orang-orang seperti ini tidak mau terlalu mengandalkan internet di ponselnya untuk menemukan solusi dalam menjalani kehidupan keseharian mereka.

Namun, dia tidak meninggalkan internet sepenuhnya. Briones malah membantu memoderasi forum Reddit, yang dikhususkan untuk apa yang disebut dumbphone, yang memiliki 17.000 ribu penggemar sebagai anggota pada Senin (26/3)

"Orang-orang yang ingin mendapatkan kembali waktu dan perhatian mereka, dan memiliki kehidupan yang lebih terarah, saya pikir pesan ini beresonansi dengan siapa pun," kata Briones kepada AFP.

Dumbphone, pada dasarnya adalah ponsel bekas tanpa layar besar dan segudang aplikasi. Seperti hanphone jadul yang belum dilengkapi berbagai fitur dan aplikasi.

Perangkat ini mengingatkan pada era pra-iPhone ketika ponsel pertama kali muncul, sebuah terobosan luar biasa dibuat ketika panggilan ponsel pertama dilakukan pada 3 April 1973 atau sekitar setengah abad silam.

Berbagai produsen ponsel kemudian bermunculan memenuhi pasar dengan berbagai fitur yang melampaui sekadar panggilan dan pesan teks, dan memungkinkan beberapa aplikasi disematkan di dalamnya.

Seorang anggota forum Reddit dengan nama layar Melanin_King0 mengatakan merasa lebih mudah mengatasi ketegangan mental dan merasa lebih baik secara keseluruhan sejak beralih ke telepon jadul sekitar tiga minggu lalu.

"Ketika saya terus-menerus menggunakan smartphone, saya merasa otak saya beku," kata Melanin_King0 saat bertukar pesan dengan AFP. "Menggulir di Reels Instagram dan TikTok melemahkan motivasi saya," imbuhnya.

Pengguna Reddit lainnya mengatakan bahwa membawa smartphone menyebabkan hubungan dengan teman dan keluarga menjadi dangkal.

Gaya retro?

“Para hipster muda juga mencoba dumbphone dan menganggapnya keren atau retro, “kata Briones.

Menurut dia banyak anggota forum "dumbphones" telah beralih dari smartphone tetapi tetap mempertahankan kenyamanan seperti email, Spotify, Google Maps, atau Microsoft Teams.

“Tapi tidak banyak orang yang mengatakan ingin mempertahankan TikTok, Instagram, dan Facebook," kata Briones.

Sebagian lainnya mengunakam ponsel cerdas hanya untuk menunjang pekerjaan mereka. "Dalam pekerjaan saya dengan organisasi nirlaba, saya berurusan dengan banyak email, pengingat, dan penjadwalan sukarelawan," kata Briones.

Meskipun trennya mungkin kecil, beberapa perusahaan kini mulai melayani mereka yang ingin mengurangi ketergantungan smartphone dalam hidup mereka.

Di situs web mereka, pembuat Light Phone (handphone sederhana) yang berbasis di Brooklyn berjanji untuk tidak pernah menawarkan media sosial maupun browser penjelajahan internet pada perangkat minimalis mereka.

Namun, alat ini dapat digunakan sebagai hotspot nirkabel, dan menyertakan opsi untuk menambahkan beberapa aplikasi seperti pemutar musik buatan sendiri atau aplikasi peta.

“Light Phone telah mengalami peningkatan penjualan, seperti halnya saingannya Punkt,” kata kepala perusahaan itu dalam laporan CNBC.

"Sudah waktunya untuk membuat batasan yang lebih sehat dalam hubungan kita dengan teknologi," kata pendiri dan CEO Punkt, Petter Neby.

Namun, menurut analis, penjualan dumbphone atau hanphone minimalis dan sederhana ini telah menurun karena harga smartphone yang lebih murah telah banyak tersedia untuk pembeli dengan anggaran terbatas, terutama di negara berkembang.

“Tren penjualan secara konsisten turun meskipun sedikit naik tahun lalu di Amerika Serikat,” kata direktur riset IDC Worldwide Device Trackers Nabila Popal.

"Saya menyadari beberapa orang - mungkin di atas Generasi Z – mengeluh tentang dampak negatif teknologi (yang membuat mereka merasa selalu 'terhubung'),  terhadap kesehatan mental mereka, dan karenanya kembali ke ponsel lama," kata Nabila kepada AFP. (M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat