visitaaponce.com

Black Sabbath-The Ballet, Pertunjukan Balet Heavy Metal Pertama di Dunia

'Black Sabbath-The Ballet', Pertunjukan Balet Heavy Metal Pertama di Dunia
Gitaris Black Sabbath, Tommy Iommi (dua dari kanan) ikut menyaksikan latihan tarian Black Sabbath-The Ballet(Paul LLIS / AFP)

Di sebuah studio latihan di Inggris tengah, para penari balet itu bergerak serempak dengan anggun. Namun, tidak seperti tarian balet pada umumnya, gerakan yang mereka lakukan kali ini terinspirasi dari musik heavy metal. Para penari itu menggabungkan gerakan berjinjit, sembari meniru gerakan seorang gitaris, dan sesekali melakukan head bang.

Ide tarian yang disebut "Black Sabbath -- The Ballet",  berasal dari seorang maestro tari asal Kuba, Carlos Acosta, yang sekaligus direktur artistik dari Birmingham Royal Ballet. Acosta menyampaikan idenya kepada salah satu pendiri dan gitaris Black Sabbath, Tony Iommi, yang memberikan restunya bersama dengan sang vokalis, Ozzy Osbourne, untuk mementaskan tarian itu.

"Saya terpesona dengan gagasan itu. Saya berpikir bagaimana mereka akan melakukannya," kata Iommi,kepada AFP, Kamis (27/4) .

"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka melakukan balet semacam itu dan kemudian saya berpikir mungkin mereka akan menggunakan  lagu latar yang lebih lembut, tapi tidak, mereka memilih 'Black Sabbath', 'War Pigs', 'Iron Man'," kata gitaris berusia 75 tahun itu, menyebut beberapa lagu bandnya.

Pertunjukan balet tiga babak itu dibuka di Birmingham, kota asal kelompok perintis Balet Heavy Metal tersebut, sebelum mereka memulai turnya pada September.

Menurut penulis musik Richard Thomas, tarian balet itu adalah kisah dari empat pemuda yang berasal dari kalangan kelas pekerja menjadi salah satu band paling sukses dalam sejarah musik rock. Namun, ia menekankan pertunjukan itu bukanlah sebuah dokumenter mengenai musik dan tari.

Black Sabbath awalnya beranggotakan Ozzy Osbourne (vokal), Iommi (gitar), Geezer Butler (bas), serta drummer Bill Ward. Mereka berperan penting dalam menciptakan gelombang British Heavy Metal di awal 1970-an, dengan raungan gitar kasar ditambah dengan ketertarikan mereka pada okultisme.

"Sederhana saja. Ini seperti Black Sabbath bertemu dengan Birmingham Royal Ballet," kata Thomas.

Dalam pertunjukan ini,  ada penggunaan arsip wawancara dan juga beberapa cerita (footage) seputar anggota Black Sabbath, seperti bagaimana Iommi kehilangan ujung dua jarinya dalam sebuah kecelakaan saat bekerja untuk terakhir kalinya di sebuah pabrik logam.

Bagi  Acosta, 39,  ia punya hubungan emosional dengan Iommi saat dia pertama kali mendekatinya untuk proyek tersebut. "Saya tidak tahu bagaimana kami akan cocok, tapi jelas kami berdua berasal dari latar belakang yang sama sebagai kelas pekerja dan berasal dari keluarga miskin.  Chemistry itu nyambung," katanya. .

Namun, ada satu hal yang ia sesalkan yakni terlambat mengenal Black Sabbath karena tumbuh besar di Kuba. “Saya besar di tahun 1980-an, saya ingin menjadi Michael Jackson. Saya tidak tahu apa-apa tentang Black Sabbath," ujarnya.  Acosta mengaku ‘kenal’ dan tahu grup itu melalui seorang teman di akhir 1990-an.

Pertunjukan balet ini akan menjadi suguhan bagi para penggemar Black Sabbath setelah grup tersebut mengakhiri konser terakhir mereka di Birmingham pada 2017 lalu. Iommi mengatakan bahwa dia sama tertariknya dengan orang lain untuk mengetahui bagaimana pertunjukan balet itu nantinya, tetapi dia percaya pada Acosta dan timnya sejak awal.  "Saya pikir itu akan menjadi pertunjukan yang menarik," tegasnya. (AFP/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat