visitaaponce.com

Mengenal Bakteri Usus, Jenis, Fungsi, dan Cara Menjaganya Tetap Sehat

Mengenal Bakteri Usus, Jenis, Fungsi, dan Cara Menjaganya Tetap Sehat
Ilustrasi kesehatan pencernaan dan bakteri usus.(Dok. Ist)

Usus manusia dipenuhi dengan bakteri-bakteri yang berperan besar pada kesehatan pencernaan. Menurut Kementerian Kesehatan, diperkirakan terdapat sekitar 1.000 sampai 1.500 spesies bakteri yang tinggal di dalam usus manusia. Di antara ribuan spesies bakteri di usus tersebut, terdapat jenis-jenis bakteri baik yang berperan sebagai tentara penjaga kesehatan pencernaan manusia.

Bakteri-bakteri baik itu akan bisa bekerja dengan maksimal ketika seseorang bisa menjalankan pola hidup sehat. Di antaranya dengan menjaga kebersihan dan mengonsumsi makanan sehat. Sebelum kita bahas makanan apa saja yang berguna untuk pertumbuhan bakteri baik di usus, mari kita kenal lebih dalam dulu tentang bakteri usus.

Pengertian Bakteri Usus

Bakteri di usus adalah organisme yang memang sudah berada di dalam usus manusia. Terdapat hampir 2 juta gen dari spesies bakteri usus yang kemudian disebut mikrobiota atau mikrobioma. Mikrobiota memiliki sifat unik, seperti sidik jari. Di tiap usus seseorang memiliki mikrobiota yang berbeda-beda.

Baca juga: Mengenal Kanker Kolorektal, Gejala, Penyebab, dan Potensi Kesembuhannya

 

Bakteri Baik Usus

Di antara banyaknya bakteri di usus, terdapat beberapa jenis bakteri baik yang sangat berguna bagi kesehatan pencernaan manusia, ini di antaranya.

1. Lactobacillus acidophilus

2. Lactobacillus salivarius

3. Lactobacillus rhamnosus

4. Lactobacillus plantarum

5. Streptococcus thermophilus

6. Saccharomyces boulardii

7. Bifidobacteria infantis

8. Bifidobacteria lactis

9. Bifidobacteria infantis

Baca juga: Beberapa Jenis Minuman yang Baik untuk Mengatasi Gangguan Pencernaan

Fungsi Bakteri Baik dalam Usus

1. Mencerna ASI

Beberapa bakteri yang pertama kali mulai tumbuh di dalam usus bayi disebut Bifidobacteria. Bakteri ini mencerna kandungan gula sehat dalam ASI yang penting untuk pertumbuhan.

2. Mencerna Serat

Bakteri tertentu mencerna serat, menghasilkan asam lemak yang rantai pendek yang penting untuk kesehatan usus. Serat ini selanjutnya dapat membantu mencegah penambahan berat badan, diabetes, penyakit jantung, dan risiko kanker.

3. Membantu Mengontrol Sistem Kekebalan Tubuh

Mikrobioma usus juga mengontrol cara kerja sistem kekebalan. Bakteri ini memiliki kemampuan berkomunikasi dengan sel-sel kekebalan. Dengan demikian, bakteri baik dalam usus dapat mengontrol bagaimana tubuh merespons infeksi.

4. Membantu Mengontrol Kesehatan Otak

Penelitian baru menunjukkan bahwa mikrobioma usus juga dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang mengontrol fungsi otak. Dengan demikian, dapat dipahami bakteri baik dalam usus memberikan peran yang tidak kecil bagi tubuh. Untuk menyehatkan bakteri usus agar bisa berfungsi dengan baik adalah dengan pemilihan menu yang baik agar meminimalisir tubuh menerima asupan negatif pada pagi hari. Berikut ini menu sarapan pagi sehat untuk memelihara kesehatan usus

Asupan Terbaik untuk Bakteri Usus

1. Yogurt

Konsumsi yogurt pada pagi hari mengasup bakteri sehat untuk usus. Seperti diketahui, bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang digunakan pada pembuatan yogurt bermanfaat baik untuk pencernaan.

2. Oatmeal

Terkait kesehatan usus, oatmeal juga tidak kalah menyehatkan dari yogurt. Kandungan probiotik yang ada pada oatmeal memiliki khasiat yang setara dengan probiotik pada yogurt. Merujuk pada Akademi Nutrisi dan Diet, manfaat oatmeal juga akan efektif jika dicampurkan dengan pisang, bawang, dan kacang-kacangan.

3. Smoothie

Untuk membuat smoothie yang sehatkan usus bisa dengan menggunakan sebanyak mungkin bahan nabati. Diantaranya buah, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, biji-bijian. Salah satu penelitian mikrobiota manusia yang dilakukan di mSystems tahun 2018 menemukan bahwa mengonsumsi 30 jenis makanan nabati yang berbeda dalam seminggu akan mengaktifkan mikrobiota usus yang lebih lebih sehat.

4. Telur

Telur memiliki efek berbeda-beda pada tiap orang. Telur akan berefek positif jika orang tersebut cocok dengan telur dan akan menjadi buruk ketika orang yang mengonsumsi memiliki alergi terhadap telur.

Jika berurusan dengan masalah usus seperti sindrom iritasi usus (IBS) sebaiknya menghindari konsumsi telur termasuk saat sarapan. Sindrom iritasi usus adalah gangguan fungsional yang paling umum. Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders orang yang memiliki keluhan seperti ini harus sangat berhati-hati.

Asupan yang Harus Dihindari

1. Sosis dan Bacon

Daging merah yang diproses terlalu panjang tidak hanya menimbulkan masalah bagi jantung, tapi juga juga memengaruhi usus. Bahkan hanya konsumsi dalam jumlah kecil daging asap, sosis atau daging merah lain yang telah diproses dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.

Menurut pedoman yang diterbitkan oleh American Cancer Society pada Juni 2018, konsumsi makanan ini dapat meningkatkan risiko berbagai gangguan kesehatan. Daging merah juga memiliki efek negatif pada mikrobiota usus yang dijelaskan pada penelitian Gastroenterologi Klinis dan Hepatologi.

2. Donat

Memilih donat sebagai pelengkap secangkir kopi mungkin terlihat hal yang sederhana dan tidak buruk. Ternyata, donat yang dipilih untuk melengkapi kopi justru akan memberikan efek negatif bagi usus dan pencernaan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Nature Communications pada April 2015 menukar pola makan orang Afrika Amerika yang tinggi lemak dan rendah serat dengan orang Afrika Selatan yang tinggi serat dan rendah lemak. Setelah 2 minggu hasilnya menunjukan bahwa mereka dengan pola makan tinggi lemak dan rendah serat terbukti secara signifikan meningkatkan inflamasi mucosal dan mengubah mikrobiota menjadi buruk dengan risiko kanker.

3. Waffle dan Pancake

Waffle dan pancake secara tradisional terbuat dari biji-bijian olahan yang manfaat sehatnya tidak semaksimal bijian utuh. Menurut uji klinis yang diterbitkan dalam Jurnal Nutrisi Klinis Amerika pada Februari 2017, konsumsi biji-bijian utuh lebih baik daripada biji-bijian yang sudah diolah atau diproses lebih lanjut. Setelah 6 minggu, mengganti konsumsi biji-bijian olahan dengan biji-bijian utuh dapat menyebabkan frekuensi buang air besar dan efek positif pada mikrobiota usus.

Demikian penjelasan daan juga tips yang baik untuk menyehatkan bakteri baik dalam usus. Semoga bermanfaat.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat