CBD, Senyawa Ganja Ditemukan pada Tanaman Gulma di Brasil
![CBD, Senyawa Ganja Ditemukan pada Tanaman Gulma di Brasil](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/65706938f10c91ad23f8898f88b7c680.jpg)
Para ilmuwan telah menemukan cannabidiol, senyawa dalam ganja yang dikenal sebagai CBD, pada sebuah tanaman yang biasa tumbuh di semak belukar di Brasil.
Ahli biologi molekuler Rodrigo Moura Neto dari Universitas Federal Rio de Janeiro mengungkapkan tim peneliti menemukan senyawa ini dalam buah dan bunga tanaman yang dikenal sebagai Trema Micrantha Blume, tanaman semak yang tumbuh di sebagian besar negara Amerika Selatan dan sering dianggap sebagai gulma.
“Penemuan ini membuka jalan baru yang potensial untuk menghasilkan zat yang semakin populer itu,” kata seorang peneliti utama, Kamis (15/6).
CBD, yang semakin banyak digunakan oleh beberapa orang untuk mengobati berbagai penyakit termasuk epilepsi, nyeri kronis, dan kecemasan, adalah salah satu senyawa aktif utama dalam ganja, bersama dengan tetrahydrocannabinol, atau THC - zat yang membuat penggunanya merasa mabuk.
Namun, efektivitas senyawa tersebut sebagai pengobatan medis masih dalam penelitian. Neto mengatakan analisis kimia telah menemukan "Trema" mengandung CBD tetapi bukan THC. Penggunaan zat (CBD) ini, kata dia, tidak akan menghadapi masalah hukum, termasuk peraturan mengenai ganja yang masih dilarang di banyak tempat, termasuk Brasil. "Ini alternatif legal untuk menggunakan ganja. Ini adalah tanaman yang tumbuh di seluruh Brasil. Ini akan menjadi sumber cannabidiol yang lebih sederhana dan lebih murah."
Neto, yang belum mempublikasikan hasil penelitiannya, mengatakan dia sekarang berencana untuk meningkatkan studinya untuk mengidentifikasi metode terbaik untuk mengekstrak CBD dari "Trema" dan menganalisis keefektifannya pada pasien yang saat ini dirawat dengan terapi ganja medis.
Neto dan timnya baru-baru ini memenangkan hibah 500.000 real (US$104 ribu) dari pemerintah Brasil untuk mendanai penelitian, yang dia perkirakan akan memakan waktu setidaknya lima tahun untuk menyelesaikannya.
Sebuah studi tahun lalu oleh firma analisis pasar Vantage Market Research memerkirakan pasar global untuk CBD hampir US$5 miliar, dan memproyeksikannya akan tumbuh menjadi lebih dari US$47 miliar pada tahun 2028. Peningkatan permintaan ini, terutama dipicu oleh penggunaan zat tersebut untuk kesehatan dan kebugaran. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Yayasan Cendekiawan Siap Beri Masukan terkait RUU Tata Kelola Ganja Medis
DPR: Ganja untuk Medis Harus Diakomodir dalam Revisi UU Narkotika
Missouri, Surga Baru Penikmat Ganja
Malaysia Terus Kaji Rencana Legalisasi Ganja
Ganja untuk Medis, Manfaat atau Mudarat
Pelatih Ingin Brasil Tetap Fokus setelah Lolos dari Fase Grup Copa America
Brasil vs Kolombia: Adu Gengsi dan Kesempatan Emas di Copa America 2024
Douglas Luiz Resmi Jadi Rekrutan Pertama Thiago Motta di Juventus
Sean Gelael Optimistis Raih Podium di Sao Paolo
Pelatih asal Brasil Wagner Lopes bakal Latih PSS Sleman
PSIS Semarang Umumkan Lepas Lucas Gama
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap