visitaaponce.com

Jakarta Muslim Fashion Week 2024 Targetkan Transaksi Sebesar Rp75 M

Jakarta Muslim Fashion Week 2024 Targetkan Transaksi Sebesar Rp75 M
Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC) Taruna K Kusmayadi, Waketum KADIN Bidang Perdagangan Juan Permata Adoe dan Mendag Zulkifli H(MI/Devi H)

INDONESIA sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia memiliki sumber daya dalam bidang industri fesyen untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal maupun global.

Lahirnya para talenta desainer lokal yang berlomba memajukan industri fesyen muslim hingga pergi ke berbagai pagelaran fesyen Internasional, menjadi angin segar dan modal bagi Indonesia untuk menguasai pasar dunia.

Salah satu aksi nyata untuk memperkenalkan fesyen muslim Indonesia ke pasar global adalah melalui pagelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) yang diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Pagelaran tahunan yang sudah memasuki tahun keempat itu akan melangsungkan acaranya di ICE BSD, Tangerang pada 19-21 Oktober 2023. 

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Juan Permata Adoe menyebut JMFW merupakan upaya pemerintah dan para pegiat fesyen Indonesia untuk memuat eksistensi fashion muslim Indonesia di dunia dan mampu menguasai pasar busana muslim global.

“Saat ini Indonesia masih urutan ke-5 untuk ekspor industri fesyen muslim. Urutan pertama masih dipegang Tiongkok, disusul Turki, India dan Dubai. Jadi kita harus mulai berpikir untuk mengangkat posisi kita, bersama membangun pasar ekspor melalui industri kreatif, salah satunya JMFW,” kata Juan pada peluncuran JMFW 2024 di Thamrin Nine pada Jumat (23/6).

Baca juga: JMFW Kembali Digelar, Mendag : Jadikan Indooesia Tren Setter Fesyen Muslim

Juan berharap pameran JMFW bisa terus berlangsung secara berkelanjutan dan bertahap. Bagi Juan, sebuah pameran harus secara konsisten digelar setidaknya untuk bisa dikenali dan dicintai masyarakat.

“Setidaknya sebuah pameran baru bisa diapresiasi masyarakat dan dianggap serius ketika sudah diselenggarakan setidaknya lebih dari 5 kali. Semoga JMFW bisa terus berlanjut untuk membangun semangat industri fesyen muslim, karena ini akan sangat berdampak pada industri lainnya,” ungkapnya.

Bisnis fesyen muslim, menurut Juan, semakin menggairahkan apalagi populasi muslim di dunia yang mencapai hampir 2 miliar bisa menjadi peluang bagi Indonesia sebagai negara muslim terbesar dunia untuk meningkatkan pasar ekspor salah satunya lewat industri kreatif.

“Bisnis busana muslim menyerap 3,9 juta tenaga kerja, sementara untuk penjualan industri fashion di dunia mencapai 3 triliun US Dollar (atau setara dengan Rp 45 kuadriliun). Industri fesyen juga memiliki multiplier effect ke industri lain seperti kosmetik, obatan-obatan, dan jamu. Kita harus mengangkat industri fashion ini,” tuturnya.

Sementara itu, Advisory Board Indonesian Fashion Chamber (IFC) Taruna K Kusmayadi menyebut JMFW 2024 menargetkan peserta sebanyak 120 brand dan puluhan desainer dengan lebih dari 1.000 koleksi untuk memajukan fesyen muslim Indonesia. 

“Kami juga menargetkan capaian transaksi selama dua hari itu bisa meningkat dari tahun lalu. Kami berharap tahun ini event JMFW menghasilkam transaksi sebesar 5 juta US Dollar (atau setara lebih dari 75 miliar rupiah) dari dalam maupun luar negeri,” ucap Taruna.(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat