Ini Perbedaan Postpartum Depression dan Baby Blues Syndrome Menurut Psikolog

Ibu yang baru melahirkan berisiko mengalami masalah kesehatan mental, yakni baby blues syndrome atau sindrom baby blues dan postpartum depression atau depresi pascamelahirkan. Keduanya sama-sama memiliki risiko bagi ibu jika tidak ditangani dengan baik. Namun, meski kerap disangka sebagai hal yang sama, keduanya ternyata merupakan kondisi yang sangat berbeda.
Psikolog klinis dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Nuran Abdat, menjelaskan kondisi ibu hamil rentan mengalami depresi setelah melahirkan karena wanita memiliki risiko tiga kali lebih besar mengalami depresi daripada laki-laki. Depresi pada wanita dapat terjadi pada usia reproduktif yaitu antara 12 hingga 51 tahun.
"Perempuan itu memiliki resiko tiga kali lebih besar untuk mengalami resiko depresi dibandingkan laki-laki," ujar Nuran, Minggu, (6/8).
Baca juga: Ini Bahaya Depresi Pascamelahirkan yang Perlu Diketahui Calon Ibu
Perbedaan
Sindrom baby blues adalah gangguan emosi yang umumnya muncul pada dua sampai tiga hari pasca melahirkan. Namun ada juga yang mengalami gejala ini hingga 2 minggu setelah melahirkan.
Gejala yang muncul saat mengalami sindrom baby blues antara lain perubahan emosi secara signifikan, rasa sedih, mudah lupa, mudah tersinggung dan stres, kerap menangis, kualitas tidur berkurang, dan merasa cemas karena khawatir tidak bisa merawat bayi dengan baik.
Baca juga: Waspada, Anak Muda Rentan Alami Gangguan Mental
"Sekitar 80% ibu hamil dan melahirkan mengalami sindrom baby blues sehingga kondisi tersebut umum terjadi. Namun, sindrom baby blues dapat menjadi pemicu dari kondisi depresi yang lebih berat yaitu depresi postpartum," ujar Nuran.
Nuran menyebut baby blues adalah cikal bakal atau tanda kemungkinan-kemungkinan seseorang dapat menghadapi pstpartum depression.
Berbeda dengan sindrom baby blues yang muncul selama dua minggu, kondisi depresi postpartum terjadi pada dua minggu sampai satu bulan setelah melahirkan dengan gejala yang berlangsung lebih lama hingga satu tahun.
Penyebab
Dari segi faktor penyebab, sindrom baby blues disebabkan oleh perubahan fisiologis yang dialami setelah melahirkan dan intensitasnya dipengaruhi oleh faktor psikologis.
Sementara itu depresi postpartum lebih banyak dipengaruhi oleh faktor psikososial seperti stres berlebih yang dikombinasikan dengan perubahan hormon dan berbagai kesulitan yang dialami dalam kehidupan.
Dampak
Dampak psikologis akibat depresi postpartum juga lebih berat di antaranya perasaan sedih dan putus asa yang berlebihan, cenderung merasa tidak berguna dan tidak mampu menjadi ibu yang baik.
Pengidap depresi postpartum juga mengalami kesulitan membangun ikatan dengan bayi, cemas berlebihan, pola makan tidak berkualitas, tidak memiliki ketertarikan untuk beraktivitas, hingga keinginan untuk bunuh diri atau membunuh bayinya.
Oleh karena itu kondisi depresi postpartum lebih berbahaya karena tidak hanya memberikan dampak buruk kepada ibu, tetapi juga terhadap bayi, keluarga, dan orang-orang terdekat lainnya.
(Ant/Z-9)
Terkini Lainnya
Paus Orca Tahlequah Melahirkan Bayi Baru Setelah 17 Hari Berduka dengan Anak yang Mati
Jessica Iskandar Sambut Anak Ketiga, Ini Cara Cepat Pulih Setelah Partus
Baru Berusia 3 Hari, Anak Patgouw Sudah Punya 13,5ribu Pengikut di Instagram
Melahirkan di Bangkok, Patricia Gouw Umumkan Nama Anak Pertamanya
Binmas Polsek Parung Bogor Bantu Ibu Hamil Melahirkan
Fungsi Cairan Ketuban, Proses Melahirkan, dan Bayi Kembar
Pentingnya Kelola Emosi Berkaca dari Kasus Razman-Firdaus
Aturan Pembatasan Media Sosial untuk Anak Harus Komprehensif
Isu Kesehatan Mental Perempuan dan Anak Sering Terabaikan
Menonton Maraton Bisa Picu Masalah Kesehatan Mental
Kenali Dampak Buruk Nonton Serial Drama Secara Maraton
Kesehatan Mental Terbaik di Pagi Hari, Terburuk Menjelang Tengah Malam
Afirmasi untuk Pengesahan RUU PPRT
Uskup Maumere tidak Rampas Tanah Umatnya (Tanggapan Berita Miring dari UCA News)
Legasi Kepemimpinan Muhadjir Effendy, dari UMM untuk Bangsa
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap