Polisi Italia Temukan Benda Seni Curian di Museum sebuah Universitas di Australia
![Polisi Italia Temukan Benda Seni Curian di Museum sebuah Universitas di Australia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/ff8e7b57442789eca4027ece251357ba.jpg)
Kepolisian Italia menemukan harta karun kuno curian di sebuah museum universitas terkemuka di Australia, termasuk artefak yang kemungkinan diselundupkan ke luar negeri di bawah tumpukan pasta, kata lembaga tersebut pada Jumat (15/9).
Pihak Universitas Nasional Australia (ANU) mengatakan bekerja sama dengan "pasukan spesialis seni" dari polisi militer Carabinieri Italia untuk mengembalikan benda-benda berharga tersebut.
Barang-barang jarahan yang ditemukan di museum klasik universitas itu, termasuk amphora berusia 2.500 tahun yang menggambarkan juara Yunani Heracles melawan mitos singa Nemea.
Polisi Italia menemukan foto polaroid kuno vas Heracles saat menyelidiki seorang pencuri karya seni yang tidak disebutkan namanya. Mereka percaya foto tersebut telah dicuri sebelum dikirim ke Australia.
Universitas Canberra mengatakan mereka membeli vas itu dengan "iktikad baik" di lelang Sotheby's pada 1984, dan mereka bangga dapat bekerja sama dengan penyelidik Italia untuk memastikan vas itu dikembalikan ke pemilik yang seharusnya.
Kurator museum Georgia Pike-Rowney menggambarkan vas tersebut, yang berasal dari tahun 530 SM, sebagai contoh menakjubkan dari karya seni Mediterania kuno.
Bekerja sama dengan museum, Carabinieri juga mengidentifikasi piring merah curian dari wilayah Apulia Italia yang dapat mereka lacak ke David Holland Swingler, seorang penyelundup seni dan importir makanan Amerika yang terkenal dengan modus operandi kuliner.
“Selama perjalanan ke Italia, Swingler mengambil bahan langsung dari tombaroli – yang secara harfiah berarti ‘perampok makam’ yang melakukan penggalian ilegal,” kata Pike-Rowney.
Dia menambahkan “Swingler kemudian menyelundupkan barang-barang tersebut ke AS dengan menyembunyikannya di antara bungkusan pasta dan makanan Italia lainnya.”
Pihak Universitas Nasional Australia yang juga berupaya melakukan investigasi sendiri kemudian menemukan kepala marmer Romawi yang merupakan koleksi terpisah milik Vatikan.
“Pembicaraan mengenai repatriasi artefak kuno mencuat dalam beberapa tahun terakhir, ketika institusi di seluruh dunia berupaya mengumpulkan warisan sejarah,” kata Pike-Rowney. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
1 Juli, Hari Bhayangkara: Sejarah, Tugas Pokok, Tema, dan Makna dari Lambang Polri
25 Rekomendasi Film Biografi Indonesia, Ceritakan Sejarah dan Tokoh Nasional
Peringatan Hari Media Sosial: Sejarah, Tujuan, dan Jenis
Sejarah Peristiwa dan Keutamaan 10 Hari Pertama pada Zulhijah
Hari Corgi Internasional: Perayaan dan Penyelamatan untuk Anjing yang Menggemaskan
Ini Sejarah dan Makna Idul Adha
Kalahkan Indonesia, Australia Melaju ke Final Piala AFF U-16
Puluhan Warga Asing Diduga Imigran Gelap Terdampar di Pantai Tegalbuleud
Timnas Tetap Berpeluang, meski tidak Semudah yang Dibayangkan
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia Masuk Grup C Bersama Jepang
Pendiri WikiLeaks Julian Assange Pulang ke Australia sebagai Pria Bebas Setelah 12 Tahun
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan dari Pemerintah Australia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap