Mengubah Lemak Tubuh jadi Otot dengan Angkat Beban dan Crossfit
![Mengubah Lemak Tubuh jadi Otot dengan Angkat Beban dan Crossfit](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/486981518d47f567a209c3a008ff2073.jpg)
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) memperhatikan olahraga yang kerap kali diyakini dapat mengubah lemak tubuh menjadi otot. Angkat beban dan crossfit adalah dua jenis olahraga yang bertujuan untuk menguatkan dan menyehatkan raga.
Meskipun terlihat sama, kedua jenis olahraga tersebut memiliki teknik dan karakteristik yang berbeda.
“Angkat beban berfokus pada pembentukan massa otot pada area tubuh tertentu, sedangkan crossfit adalah jenis olahraga yang berfokus pada gerakan fungsional intensitas tinggi yang mencakup gerakan aerobik sekaligus gerakan anaerobik (membangun kekuatan otot),” ujar Medical General Manager PT Kalbe Farma Tbk, dr. Dedyanto Henky Saputra dalam live Instagram @ptkalbefarmatbk dikutip, Sabtu (16/9).
Baca juga: Masyarakat Diingatkan Jaga Kesehatan Otot Agar tidak Terkena Sarkopenia
Ia menjelaskan, angkat beban terfokus pada satu atau beberapa bagian otot tubuh saja, yang dilakukan terus menerus hingga massa otot bertambah pada area itu dan bentuk tubuh yang ditargetkan tercapai.
Sedangkan crossfit lebih berfokus melatih semua gerakan pada satu sesi latihan, dengan tujuan untuk memperkuat endurance, fleksibilitas, pembentukan tubuh, dan juga penurunan berat badan.
Baca juga: Penurunan Kekuatan Otot Leher Sebabkan Lansia Sulit Menelan
Menurut American Pediatric Academy, olahraga beban bisa dilakukan sejak usia 7-8 tahun, dengan pengawasan orang dewasa dan lebih direkomendasikan dengan berat yang menggunakan berat badan sendiri.
“Hindari penggunaan mesin di gym karena setting-nya biasanya tidak cocok untuk anak, sehingga rawan cedera. Lansia juga dianjurkan untuk melakukan olahraga angkat beban karena bermanfaat untuk meningkatkan kepadatan tulang dan kekuatan sendi, sehingga menurunkan risiko osteoporosis dan osteoarthritis. Bagi lansia, lakukan 30 menit olahraga aerobik lima kali seminggu dan dua kali olahraga angkat beban yang melatih semua otot secara terjadwal,” tutur dr. Dedy.
Asupan nutrisi, jelasnya, juga penting diperhatikan oleh pegiat olahraga. Asupan nutrisi yang baik adalah yang memenuhi keragaman gizi dan cukup asupan kalori yang disesuaikan dengan kebutuhan berat badan ideal.
Selain itu kurangi asupan gula, garam, lemak jenuh dan pangan olahan, serta menghindari konsumsi makanan dengan kandungan lemak trans..
Berbicara suplemen nutrisi, saat ini dikenal istilah suplemen nutrisi pre-workout. Jenis suplemen ini bertujuan untuk meningkatkan performa seseorang saat melakukan aktivitas olahraga.
Beberapa jenis suplemen pre-workout yang dikenal adalah maltodekstrin, creatine, kafein, dan bet-alanine. Beberapa kandungan tersebut ada di dalam salah satu produk Kalbe Farma melalui anak usaha PT Bintang Toedjoe, yakni EJ Sport.
“Produk EJ Sport ini untuk pre-workout dan juga endurance, karena kalau kita olahraga bukan hanya menyiapkan waktu, tetapi juga nutrisi. Jika nutrisi tidak tepat sebelum olahraga dapat menyebabkan hipoglikemi atau juga bisa ngempos kalau di gym, maka kami mengeluarkan produk nutrisi energi untuk pre-workout atau during workout yang bisa membuat olahraga makin optimal,” kata LOB-1 Grup Manager PT Bintang Toedjoe, Febrian Adiputra.
Febrian mengatakan, pegiat gym, crossfit, dan bodypump dapat mengonsumsi EJ Sport 30 menit sebelum berolahraga. Sedangkan pada olahraga tipe endurance seperti marathon dan bersepeda, konsumsi EJ Sport 30 menit sebelum start dan di tengah perjalanan.
Jika bermain futsal, EJ Sport dapat dikonsumsi di selah-selah istirahat. Hal ini untuk memperoleh asupan nutrisi maksimal yang ada dalam kandungan EJ Sport. Salah satunya, maltodekstrin untuk mensuplai kebutuhan energi saat berolahraga.
“EJ Sport juga mengandung Vitamin B yang bermanfaat dalam metabolisme energi. Selain itu, kandungan L-carnitine dari EJ Sport beperan dalam mengoptimalkan proses pembakaran lemak jadi energi,” jelasnya.
Febrian menambahkan, perlu diperhatikan supaya tidak tiba-tiba berhenti berolahraga namun rutin mengonsumsi EJ-Sport untuk tujuan membakar lemak. Sebab, ada aturan pakainya, yakni harus tetap berolahraga dan beraktivitas fisik. (RO/H-3)
Terkini Lainnya
Remaja Berisiko Terkena Osteoporosis, Apa Penyebabnya?
Jalan Kaki dan Bersepeda Bantu Jaga Kebugaran Tubuh Usai Beribadah Haji
Paifori Targetkan Cetak 1.000 Praktisi Olahraga Tahun Ini
5.000 Pelari LPS Monas Half Marathon Kenakan Jersey Ramah Lingkungan dari Mills
135 Pegolf Ikuti Sinar Mas Land Golf Tournament 2024
Chuando Tan Terlihat Awet Muda Meski Berusia 58 Tahun, Apa Menu Makanan Andalannya?
5 Makanan yang Harus Dihindari saat Menyusui
Suplemen Bisa Bantu Tingkatkan Kinerja dan Pemulihan Saat Latihan Fisik
Kontroversi Suplemen Minyak Ikan: Apakah Saatnya untuk Berhenti Mengonsumsinya?
Berangkatkan Binaragawan ke Kejuaraan Internasional, Provus Dukung Perkembangan Dunia Fitness Tanah Air
Penderita Lupus Diminta tidak Konsumsi Suplemen Penguat Imun
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap