visitaaponce.com

Ketahui Penyebab Banjir Danau Glasial dan Risiko yang Ditimbulkannya

Saat ini, tim penyelamat India sedang mencari lebih dari 100 orang yang hilang akibat banjir bandang yang disebabkan oleh meluapnya tepian danau glasial.

Untuk diketahui, danau glasial adalah danau yang airnya terbentuk dari aktivitas gletser. Danau itu terbentuk ketika gletser mengikis tanah, dan kemudian meleleh, mengisi depresi yang diciptakan oleh aktivitas tersebut.

Para ilmuwan mengingatkan meningkatnya bencana seiring dengan perubahan iklim, seperti banjir yang terjadi di India yang dipicu meluapnya danau glasial.

Lantas apa yang dimaksud dengan banjir akibat semburan danau glasial dan risiko yang ditimbulkannya, khususnya di beberapa wilayah Asia? Berikut penjelasannya yang disarikan AFP:

Apa yang dimaksud dengan banjir semburan danau glasial?

Banjir semburan danau glasial (GLOF) adalah pelepasan air secara tiba-tiba yang terkumpul di bekas lapisan gletser.

Danau-danau ini terbentuk akibat menyusutnya gletser, sebuah fenomena alami yang dipicu oleh peningkatan suhu akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia.

Pencairan gletser sering kali dialirkan ke sungai, namun es atau tumpukan puing dapat membentuk bendungan alami, yang di belakangnya terbentuk danau glasial.

Jika bendungan alami ini jebol, air dalam jumlah besar dapat keluar secara tiba-tiba dari danau, sehingga menyebabkan banjir besar.

Apa yang menyebabkan kebocoran ini?

“Bendungan alami yang menahan danau glasial dapat jebol karena berbagai alasan,” jelas Lauren Vargo, pakar gletser dan ilmuwan di Pusat Penelitian Antartika di Selandia Baru.

“Penyebabnya termasuk longsoran salju, atau tanah longsor yang menyebabkan gelombang di danau, atau danau meluap arena hujan atau mencairnya gletser,” katanya kepada AFP.

Kadang-kadang bendungan tersebut perlahan-lahan terdegradasi seiring berjalannya waktu, atau jebol karena peristiwa seperti gempa bumi.

“Insiden ini sangat tidak dapat diprediksi, karena dapat disebabkan oleh banyak faktor berbeda, “tambahnya.

Apa dampak perubahan iklim?

Perubahan iklim menyebabkan hilangnya gletser. Para ilmuwan memerkirakan separuh dari 215.000 gletser di bumi akan mencair pada akhir abad ini, meskipun pemanasan global dapat dibatasi pada suhu 1,5 derajat Celsius.

Volume danau glasial telah melonjak 50% dalam 30 tahun, menurut sebuah studi tahun 2020 berdasarkan data satelit.

Semakin banyak danau yang terbentuk, semakin besar pula risiko yang ditimbulkannya terhadap masyarakat di hilir danau.

Perubahan iklim tidak hanya mendorong terciptanya danau glasial, namun juga dapat menimbulkan kondisi yang mengakibatkan jebolnya bendungan.

“Banjir bisa disebabkan oleh mencairnya gletser atau peristiwa curah hujan besar, kita tahu hal ini lebih banyak terjadi karena perubahan iklim,” kata Vargo.

Seberapa berbahayakah banjir ini?

Bahaya khusus GLOF terletak pada ketidakpastiannya. “Kemungkinan sebuah danau melepaskan GLOF sulit diukur secara akurat tanpa studi yang terperinci dan terlokalisasi,” sebuah studi tentang masalah tersebut secara global memperingatkan belum lama ini.

Studi yang dipublikasikan di Nature Communications ini menemukan bahwa 15 juta orang tinggal dalam jarak 50 kilometer (31 mil) dari danau glasial dan dalam jarak satu kilometer dari potensi banjir akibat pecahnya danau.

Risiko terbesar terjadi di Pegunungan Tinggi Asia, sebuah wilayah yang mencakup sebagian dari 12 negara, termasuk India, Pakistan, Tiongkok, dan Nepal (lihat grafis).

Hal ini disebabkan karena lebih banyak orang yang tinggal dekat dengan danau glasial di wilayah tersebut dibandingkan di wilayah lain di dunia, sehingga waktu peringatan menjadi lebih singkat.

Namun hal ini juga mencerminkan kerentanan masyarakat yang mungkin lebih miskin dan kurang siap menghadapi bencana banjir yang tiba-tiba datang. (AFP/M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat