Ahli Bedah AS Melakukan Transplantasi Mata Utuh Pertama di Dunia
![Ahli Bedah AS Melakukan Transplantasi Mata Utuh Pertama di Dunia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/b4c5463f1a61c54b89fe85a7f8ae5c3e.jpg)
Sebuah tim ahli bedah di New York, Amerika Serikat mengumumkan pada Kamis (9/11) bahwa mereka telah melakukan transplantasi mata secara utuh pertama di dunia dalam sebuah prosedur yang secara luas dipuji sebagai sebuah terobosan medis. Meskipun demikian, belum diketahui apakah penerimanya akan benar-benar mendapatkan kembali penglihatannya.
Operasi terobosan ini melibatkan pengangkatan sebagian wajah dan seluruh mata kiri seorang donor dan mencangkokkannya ke seorang pekerja dari Arkansas yang selamat dari sengatan listrik 7.200 volt pada Juni 2021, ketika wajahnya menyentuh kabel listrik.
Aaron James, 46, menderita luka parah termasuk kehilangan mata kirinya, lengan kiri di atas siku, hidung dan bibir, gigi depan, area pipi kiri , dan dagu.
Dia dirujuk ke NYU Langone Health, pusat medis terkemuka untuk transplantasi wajah, yang melakukan prosedur tersebut pada 27 Mei lalu.
Transplantasi seluruh mata telah lama menjadi hal yang paling penting dalam ilmu kedokteran, dan meskipun para peneliti telah mencapai beberapa keberhasilan pada tikus di mana mereka dapat memulihkan sebagian penglihatan, hal ini belum pernah dilakukan pada manusia hidup.
“Kami selalu berbicara tentang kesempatan kedua dalam hidup,” kata Eduardo Rodriguez, yang memimpin operasi 21 jam yang menggunakan panduan pemotongan 3D, yang memungkinkan ahli bedah mengangkat segmen tulang dari donor dan menempatkannya tepat di mata pasien.
Mata kiri yang ditransplantasikan tampak sangat sehat, kata dokter mata retina Vaidehi Dedania. “Ia memiliki suplai darah yang baik, menjaga tekanannya, dan menghasilkan sinyal listrik, meski James belum bisa melihatnya. Tapi kami punya banyak harapan,” tambahnya.
Kia Washington, seorang profesor bedah di Kampus Medis Universitas Colorado Anschutz, yang telah bekerja di bidang yang sama selama 15 tahun, memuji rekan-rekannya.
Daniel Pelaez dari Bascom Palmer Eye Institute di Universitas Miami, yang juga berupaya mencapai tujuan yang sama, mengatakan kepada AFP: "Transplantasi mata manusia di NYU Langone mewakili momen penting dalam upaya kita bersama untuk memulihkan penglihatan dan menawarkan harapan bagi individu yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia." (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Pemerintah Bentuk Tim Kembangkan Potensi Diaspora
Islam dan Ilmu Pengetahuan Harus Bersinergi
Prabowo Subianto: 10 Ribu Anak Pintar akan Diberikan Beasiswa
Dr Ignas Kleden, Sastrawan dan Pemikir Hebat Indonesia, Tutup Usia
19 Macam Hadist Menuntut Ilmu Arab, Latin, dan Artinya
Bappenas: Industri Pesawat Bisa Selamatkan RI dari Jebakan Negara Berpendapatan Menengah
Korea Selatan Perintahkan Dokter yang Mogok kembali Bekerja
Masuk UGM Lewat SNBT, Persaingan Terketat Ternyata bukan di Prodi Kedokteran
Kabupaten Indramayu Jalankan Program Dokter Masuk Desa
Wakil Indonesia Jadi Pembicara Tamu Kehormatan dalam Profound Health Summit 2024 di Inggris
Tingkatkan Pendidikan Kedokteran, Holding RS BUMN Bersinergi dengan IJN Malaysia
DPR Minta Mobilisasi Dokter Asing Diatur Ketat
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap