visitaaponce.com

Dua Belas Seniman Muda Beri Tafsir Bhinneka Tunggal Ika

Dua Belas Seniman Muda Beri Tafsir Bhinneka Tunggal Ika
Pameran seni kontemporer "Bhinneka Tunggal Ika" berlangsung di Bentara Budaya Art Gallery, Jakarta, selama 24-28 November 2023.(MI/Nike)

TIDAK kurang dari 12 perempuan seniman muda Indonesia berkolaborasi dalam pameran bertajuk Bhinneka Tunggal Ika. Mereka menafsirkan semboyan untuk menghargai kemajemukan masyarakat itu dengan berbagai pendekatan seni kontemporer yang dipamerkan di Bentara Budaya Art Gallery, Lantai 8 Menara Kompas, Jakarta Pusat, pada 24-28 November 2023.

Kreasi seni mereka memperlihatkan sajian visual yang indah dan sarat pesan kemanusiaan untuk kehidupan global. Karya yang disajikan beragam, mulai dari lukisan, video, sound art, instalasi, mural, bordir, hingga kreasi seni berbasis lingkungan.

Kedua belas seniman perempuan itu adalah Citra Sasmita, Alfiah Rahdini,  Sekar Puti Sidhiawati, Meita  Meilita, Audya Amalia, Rahayu Retnaningrum, Yessiow, Maharani Mancanagara, Lala Bohang, Mira Rizki, Ines Katamso, dan Andrita Yuniza Orbandi.

Mereka berasal dari berbagai kota di Indonesia, berusia 40 tahun ke bawah, dan karyanya telah memperoleh apresiasi nasional dan internasional. Para seniman itu terpilih melalui proses panjang dengan kurasi ditangani oleh Farah Wardani, kurator independen yang bermukim di London, Inggris.

Masing-masing dari 12 seniman yang memamerkan karyanya pada pameran yang dihelat oleh Ellipse Art Projects (Paris) bekerja sama dengan DeKa Kom ini  menafsirkan tema "Bhinneka Tunggal Ika (unity in diversity)" sesuai perspektif, pengalaman, dan eksplorasi artistik yang unik.

Tema ini dipilih karena dinilai relevan dalam merespons situasi kekinian di dalam negeri maupun di dunia internasional yang diwarnai friksi, perpecahan, bahkan konflik akibat perbedaan dalam kelompok masyarakat.

Spirit jargon nasional Indonesia itu penting dihidupkan kembali sebagai ajakan untuk membangun kehidupan damai dengan saling menghargai satu sama lain.

Sang kurator, Farah Wardani, mengungkapkan bahwa para seniman mewakili generasi milenial Indonesia yang tumbuh tidak hanya sebagai warga Indonesia, tapi juga warga dunia. Bagi mereka, Bhinneka Tunggal Ika bukan semata ideologi nasional, tapi juga ideologi kemanusiaan universal yang penting diwujudkan dalam tatanan global.

Semangat Bhinneka dimanifestasikan dalam praktik artistik kontemporer mereka dengan beragam medium, eksperimen, dan eksplorasi. "Sebagai bagian dari generasi global, semangat Bhinneka tidak hanya diinternalisasi oleh para seniman itu sebagai semboyan bangsa, namun juga dalam membentuk cara pandang mereka sebagai orang Indonesia di dunia yang terus berubah. Ini ekspresi seni yang menarik," kata Farah.

"Mungkin dari pameran ini bisa memancing berbagai percakapan tentang makna keberagaman di zaman now. Lalu, bagaiman praktik seni itu bisa tanpa batas menjadikan itu sebagai inspirasi dan tema," lanjut Farah, saat ditemui Media Indonesia, usai pembukaan pameran pada Kamis (23/11).

Lewat pameran ini, Ellipse Art Projects asal Perancis memberikan dukungan kepada 12 seniman Indonesia terpilih, berusia di bawah 40 tahun, yang sedang mengembangkan diri sebagai perupa.

Program bimbingan seni ini bertujuan untuk mendukung seniman perempuan muda dalam berkarya, menghubungkan mereka dengan mentor berpengalaman sehingga mendorong pertukaran timbal balik pengetahuan dan inspirasi.

Program ini diharapkan menjadi jembatan untuk mendukung seniman Indonesia dalam berkreasi dalam kancah global dengan semangat saling menghargai. "Sikap saling menghormati perbedaan perlu terus didengungkan di tengah ancaman perpecahan dan konflik di sejumlah wilayah di dunia sekarang," kata Glory Oyong, Corporate Communication Director Kompas Gramedia.

Ellipse Art Project merupakan organisasi nirlaba yang didirikan pada 2020 oleh Ellipse Projects, perusahaan desain dan konstruksi infrastruktur Perancis yang beroperasi di Afrika dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Sementara itu, DeKa Kom adalah perusahaan berbasis di Jakarta yang mengembangkan komunikasi dan hubungan masyarakat dengan mengintegrasikan data dan teknologi dengan prinsip tata kelola dan hubungan yang baik. Perusahaan ini mengklaim menciptakan pengalaman dinamis dan interaktif sehingga dapat membangun ikatan komunikasi yang berkelanjutan dengan memanfaatkan platform digital hingga chatbot berbasis AI. (M-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat