visitaaponce.com

Bill Gates Dengan Bantuan AI, Manusia Cukup Kerja 3 Hari dalam Seminggu

Bill Gates: Dengan Bantuan AI, Manusia Cukup Kerja 3 Hari dalam Seminggu
Ilustrasi: Kecerdasan Buatan(unsplash.com/Markus Winkler)

Pendiri Microsoft Bill Gates menyebut potensi kecerdasan buatan (AI) akan memungkinkan membuat manusia untuk bekerja hanya tiga hari dalam seminggu. Gates menyebut, tujuan hidup bukan hanya untuk bekerja. Ketika ada mesin yang bisa membantu menyelesaikan pekerjaan manusia, maka mereka tak perlu lagi bekerja keras. 

"Jika pada akhirnya Anda mendapatkan masyarakat di mana Anda hanya perlu bekerja tiga hari dalam seminggu atau semacamnya, itu mungkin tidak masalah, apalagi jika mesin dapat membuat semua makanan dan barang-barang. Kita tidak perlu bekerja terlalu keras," kata Gates saat episode podcast Trevor Noah, "What Now? With Trevor Noah", dikutip dari Fox Business, Sabtu (25/11).

"Permintaan tenaga kerja untuk melakukan hal-hal yang baik masih ada jika Anda memiliki keterampilan yang sesuai, dan kemudian jika Anda bisa melampaui hal itu, maka, oke, Anda memiliki banyak waktu luang dan harus memikirkan apa yang harus dilakukan dengan hal tersebut," tambah Gates.

Gates juga mengakui adanya pergeseran pekerjaan manusia dengan adanya teknologi baru. Ia memberi contoh tentang jumlah petani yang lebih sedikit dibandingkan dengan generasi sebelumnya.

"Jadi, jika hal ini berjalan dengan kecepatan yang wajar, dan pemerintah membantu orang-orang yang harus mempelajari hal-hal baru, maka semuanya akan baik-baik saja," katanya. "Ini adalah masyarakat yang menua, tidak masalah karena perangkat lunak membuat segala sesuatunya menjadi lebih produktif."

Gates menyebut AI dapat memberikan manfaat besar bagi produktivitas, perawatan kesehatan, dan pendidikan. Ia juga menjelaskan tentang potensi asisten pribadi bertenaga AI yang pada akhirnya dapat membantu hampir semua aktivitas dan bidang kehidupan apa pun secara online.

Dampak AI di masa depan terhadap pekerjaan dan alur kerja semakin meningkat seiring semakin banyaknya perusahaan yang beralih ke teknologi ini.

Pada bulan April, World Economic Forum menemukan bahwa hampir tiga perempat perusahaan yang disurvei di seluruh dunia mengindikasikan bahwa mereka kemungkinan akan mengadopsi AI. Setengah dari perusahaan yang disurvei mengatakan bahwa mereka berharap AI dapat menciptakan pertumbuhan pekerjaan, sementara 25% berpikir bahwa AI akan menyebabkan pemutusan hubungan kerja. (M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat