Menanti Wajah Baru Museum Nasional Pascakebakaran
DI samping melakukan upaya pemulihan benda-benda bersejarah yang terimbas kebakaran pada September lalu, Museum Nasional Indonesia saat ini juga sedang mempersiapkan pemulihan gedung A Museum Nasional yang terbakar dua bulan lalu. Direncanakan pemulihan bangunan cagar budaya itu bakal dilakukan pada 2024 mendatang.
Kurator Museum Nasional Indonesia, Budiman, mengungkapkan, setidaknya 24 persen dari gedung A Museum Nasional tidak terselamatkan dari kebakaran. Ada enam ruang pameran yang terimbas kebakaran termasuk di antaranya ruang keramik, ruang prasejarah, ruang perunggu, dan ruang budaya indonesia.
“Kami sudah melakukan diskusi dengan banyak pihak untuk peremajaan atau museum dengan wajah baru. InsyaAllah tahun depan, mudah-mudahan kalau lancar. Dan tentunya itu akan kami lakukan secara bertahap,” ucap Budiman dalam diskusi publik, road to Wajah Baru Warisan Budaya, di Jakarta, Kamis (7/12).
Kendati direncanakan akan dilakukan peremajaan tahun depan, namun Budiman belum bisa mengungkapkan akan seperti apa wajah baru Museum Nasional. Dia hanya bisa mengatakan proses peremajaan rencananya bakal dibantu oleh arsitek dari Prancis.
“Sekarang kami masih melakukan kajian itu bangunan mau diapakan, apakah mau dibangun seperti semula, sebagian atau bagaimana. Itu masih dikaji dengan tim ahli cagar budaya dan beberapa tim lainnya,” sebutnya.
Disinggung apakah nantinya gedung itu akan dilengkapi sistem kebakaran tingkat tinggi untuk mencegah terjadinya kebakaran kembali, Budiman menyebut pastinya akan ada peningkatan sistem dari yang terdahulu, namun saat ini semua masih pada tahap kajian.
Dijelaskan Budiman, sistem kebakaran pada museum perlu dibuat secara hati-hati karena bagaimanapun juga objek-objek di dalam museum bukan benda sembarangan dan tidak diperbolehkan terkena air secara langsung.
“Kejadian kemarin itu kan sebuah pembelajaran dan tentunya bangunan baru sistem pencegah kebakaran tentunya akan lebih baik dari bangunan lama," kata Budiman.
"Namun yang perlu diperhatikan sistem kebakaran di museum tidak bisa sembarangan harus melalui sebuah kajian-kajian. Seperti sprinkler itu, kalau di museum enggak bisa langsung air karena itu ada benda-benda cagar budaya dan kalau benda-benda itu kena air bisa berbahaya,” terangnya. (Rif)
Terkini Lainnya
Menengok Koleksi Artefak di Museum Negeri NTB
5 Rumah Adat Jawa Tengah yang Wajib Kamu Tau
Museum Nasional Indonesia Ungkap Banyak Koleksi Utuh Pascakebakaran
Museum Nasional Diminta Merinci Data Kerusakan Akibat Kebakaran
Museum Nasional Fokus Amankan Benda Sejarah Pascakebakaran
Nadiem Apresiasi Gerak Cepat Aparat Tangani Kebakaran Museum Nasional
TNI Buka Suara Soal Dugaan Anggota Terlibat Kebakaran Rumah Wartawan
Satu Tewas akibat SPBU di Pati Terbakar
Kodam 1/Bukit Barisan Buka Suara Terkait Kebakaran Rumah Jurnalis
Kerugian akibat Kebakaran Pasar TU Kayu Manis Rp2 Miliar
Pasar TU Kayu Manis Bogor Terbakar, Puluhan Kios Hancur
Pengamat : Kaji Ulang Tata Ruang Kawasan Rawan Kebakaran
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap