Misi Menyelamatkan Pohon Zaitun dan Sejarah Peradaban di Yordania
![Misi Menyelamatkan Pohon Zaitun dan Sejarah Peradaban di Yordania](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/71b4dfac8b4ff77e5bbac7ea3e330d66.jpg)
Setiap pagi, Ali Saleh Atta menelan dua siung bawang putih dengan secangkir minyak zaitun sebelum keluar untuk memeriksa pohon zaitun kuno miliknya. “Pohon-pohon ini mewakili sejarah Yordania,” kata pria berusia 84 tahun itu, sambil memandangi tanaman-tanaman berusia 2.000 tahun tersebut.
Di Yordania, pepohonan adalah simbol nasional yang dicintai, namun mereka juga terancam oleh perluasan kota dan pembalakan liar untuk kayu bakar. Selain itu, keberdaan mereka juga terancam karena kerap dipakai untuk hiasan rumah dan kebun orang kaya.
“Saya telah memberikan wasiat tertulis kepada anak-cucu saya bahwa setelah saya meninggal, kalian harus pelihara dan (hidup) dari apa yang dihasilkan tanaman ini,” ujar Tanah Atta, ayah 10 anak, yang tinggal di Al-Hashimiyya, kawasan hutan sekitar 70 kilometer (45 mil) barat laut Amman.
Yordania adalah produsen zaitun terbesar kesepuluh secara global, menurut Dewan Zaitun Dunia. Banyaknya pohon kuno yang bertahan ribuan tahun merupakan bagian integral dari identitas dan budaya negara ini.
“Di banyak wilayah, Anda hampir tidak dapat mengunjungi sebuah rumah… tanpa menemukan pohon zaitun di setiap kebun.Kami dibesarkan sejak kecil dalam budaya ini, “ kata Nizar Haddad, direktur jenderal Pusat Penelitian Pertanian Nasional.
Namun saat ini, kata di , keindahan pepohonan itu terancam. “Beberapa hotel, villa, pengusaha dan perusahaan suka menambahkan sentuhan pada dekorasi institusinya, sehingga mereka membeli pohon tersebut dan membawanya pergi,” katanya.
Pepohonan sering kali tidak dapat bertahan dari perpindahan tersebut, kata Haddad. Ia mengatakan undang-undang baru bertujuan untuk melindungi mereka. “Undang-undang baru Yordania melindungi pohon-pohon ini agar tidak tumbang atau ditebang, dan ada koordinasi antara Kementerian Dalam Negeri dan polisi.”
Harta nasional
Yordania memiliki 11 juta pohon zaitun yang mencakup 20% dari seluruh lahan pertanian di negara tersebut. Mereka menghasilkan 50.000 ton buah zaitun dan 25.000 ton minyak zaitun setiap tahunnya dan memberikan kontribusi sebesar 120 juta dinar Yordania (US$169 juta) bagi perekonomian nasional.
Haddad mencatat pohon zaitun memiliki makna simbolis bagi warga Yordania, terutama bagi umat muslim dan kristen. Menurut dia pohon zaitun disebutkan dalam Alquran dan Yesus Kristus juga menghabiskan jam-jam terakhirnya berdoa di Bukit Zaitun. “Pohon-pohon ini harus dilestarikan agar tetap menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat, apalagi pohon-pohon tersebut merupakan jenis pohon yang mampu beradaptasi terhadap segala tantangan lingkungan yang dihadapi, tidak hanya di wilayah kita tetapi juga dunia.
”Varietas pohon tersebut, yang umumnya dikenal dengan nama Roman atau Mehras, harus dilestarikan sebagai harta nasional, “kata Amer Gharaibeh, kepala Masyarakat Koperasi Mehras. “Di sini Anda bisa melihat pohon-pohon zaitun tertua… pohon-pohon itu sudah ada di sini sejak Romawi menguasai wilayah ini, sebelum umat Islam menguasainya,” katanya.
Penelitian menunjukkan bahwa Mehra memiliki nenek moyang yang sama dengan buah zaitun yang dibudidayakan di Italia, Siprus, dan Spanyol.
Bersamaan dengan Kementerian Kebudayaan Yordania, organisasi Gharaibeh berupaya untuk menambahkan pohon-pohon tersebut ke dalam Daftar Warisan Dunia Tak Benda UNESCO, dengan harapan hal ini "pada akhirnya akan berkontribusi dalam melestarikan dan melindunginya".
Pemerintah Jordania sedang menyusun rencana untuk melibatkan masyarakat dengan memasang kode QR pada setiap botol minyak zaitun yang diproduksi.
“Dokumen tersebut mencantumkan lokasi pohon, nama pemiliknya, sejarahnya, kualitas minyak dan umur pohon tersebut, “ kata Haddad, yang organisasinya mengerjakan proyek tersebut. “Kami tidak hanya akan menjual minyak zaitun, tetapi juga menyebarkan cerita yang relevan sehingga kami dapat sepenuhnya memasarkan negara kami” imbuhnya.(AFP/M-3).
Terkini Lainnya
Centennial Z: IKN Jadi Peradaban Maju di Masa Depan
Kisah Persahabatan antara Manusia dan Sekawanan Burung di Pedalaman Afrika
Kembalikan Politik pada Jalan Kebudayaan
Para ilmuwan Memperingatkan Dunia di Ambang Kepunahan Massal Keenam
Arsip Membuka Fakta Perjuangan Kolektif Pendiri Bangsa Berlandaskan Keimanan
Belanja Etis, Beli Kebutuhan Sembari Lestarikan Lingkungan
Indonesia Diapresiasi karena Gunakan Teknologi untuk Pantau Hutan Dan Karhutla
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
Menteri LHK Siti Nurbaya Teken Kerja Sama Dengan Bezos Earth Fund
Nana Sudjana Berkomitmen Selesaikan Dampak Krisis Iklim di Jateng
Properda Emas Pemprov Kaltim Berhasil Dipertahankan Sembilan Kali
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap