visitaaponce.com

Pengertian Proaktif dan Reaktif, Ini Cara Melatihnya

Pengertian Proaktif dan Reaktif, Ini Cara Melatihnya
Ilustrasi sikap proaktif yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, khususnya di lingkungan kerja.(Freepik)

DALAM kehidupan sehari-hari, manusia sering kali berinteraksi dengan individu yang memiliki karakter dan kepribadian yang beragam. Ada saatnya bertemu dengan orang baik, menghadapi individu yang memiliki kepekaan hati tinggi, Adapun waktu di mana akan berhadapan dengan individu yang tegas.

Hal tersebut merupakan hal yang umum yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Lalu, bagaimana cara merespons situasi tersebut? Respon yang diberikan akan menjadi suatu pertimbangan penting. Hal ini dapat menentukan apakah manusia tersebut cenderung merespons dengan sikap proaktif atau reaktif.

Pentingnya kepribadian dalam kehidupan manusia semakin ditekankan pada zaman ini. Kepribadian menjadi fokus studi yang semakin banyak diminati oleh manusia. Memahami kepribadian orang lain menjadi suatu upaya saling mengenal karakter dan kepribadian masing-masing individu. Selain membantu dalam beradaptasi, pemahaman terhadap kepribadian manusia juga menjadi modal utama dalam mencapai kehidupan yang aman, damai, nyaman, sejahtera, serta membangun hubungan yang baik antar sesama.

Baca juga: Pengertian Rasional Menurut Ahli, Ciri, dan Jenis

Lantas apa itu sikap proaktif? Apakah setiap individu memerlukan sikap tersebut dalam dirinya? Simak penjelasan berikut.

Pengertian Proaktif

Dari segi bahasa, proaktif merujuk pada sikap seseorang yang lebih cenderung lebih aktif. Istilah ini sering diartikan sebagai sikap yang berlawanan dengan reaktif. Penggunaan kata proaktif kerap muncul dalam konteks kehidupan sehari-hari dan dunia kerja yang mengandung makna bahwa sebagai individu, memiliki tanggung jawab atas dirinya sendiri.

Manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni proaktif dan reaktif. Individu yang bersikap proaktif bergerak sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya. Mereka yang memiliki sikap proaktif memiliki visi masa depan, melihat ke depan dengan optimisme, serta secara aktif berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup. Pada intinya menjadi proaktif berarti memiliki kesadaran untuk mengendalikan kehidupan sendiri.

Sedangkan menurut Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proaktif didefinisikan sebagai tindakan yang lebih aktif. Dengan kata lain, proaktif mencerminkan sikap individu yang mengambil tanggung jawab penuh terhadap setiap keputusan dalam kehidupannya.

Mengutip dari buku "The 8th Habit Melampaui Efektivitas Menggapai Keagungan" karya Stephen R. Covey, menjadi proaktif dapat diartikan sebagai mengambil inisiatif dan bertanggung jawab penuh terhadap segala pilihan. Ini melibatkan kebebasan untuk membuat keputusan berdasarkan prinsip dan nilai, bukan semata-mata dipengaruhi oleh suasana hati atau kondisi sekitar.

Seorang individu yang bersikap proaktif akan berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif di sekitarnya, tanpa terpengaruh oleh batasan atau hambatan yang mungkin muncul dalam mencapai tujuan tertentu.

Baca juga: Manfaat Energi Matahari bagi Manusia, Hewan, Tumbuhan

Ciri-Ciri Proaktif

Dalam buku "Tujuh Dimensi Employee Engagement," menjelaskan bahwa terdapat empat karakteristik yang dapat mengidentifikasi seseorang bersikap proaktif. Berikut adalah ciri-ciri seseorang dianggap proaktif:

1. Mengambil Tanggung Jawab atas Keputusan

Ciri utama seseorang yang proaktif adalah kemampuannya untuk secara tanggap bertanggung jawab terhadap pilihan-pilihan yang dibuat atas perilakunya. Mereka tidak mencari alasan atau menyalahkan kondisi, melainkan aktif mencari solusi untuk mengatasi konsekuensi dari keputusan yang diambil.

2. Mencari Cara untuk Mencapai Tujuan

Individu dengan sifat proaktif memiliki kecenderungan dalam mencari cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mereka fokus pada tindakan yang dapat dilakukan saat itu, mengarahkan energi mereka pada hal-hal yang dapat diubah, dan tidak terlalu khawatir terhadap hal-hal yang di luar kendali mereka. Sifat ini memungkinkan mereka untuk memperluas pengaruh mereka secara positif dan meningkatkan dampak mereka pada lingkungan sekitar.

3. Berpikir Terlebih Dahulu Sebelum Bertindak

Ciri lainnya dari seseorang yang proaktif adalah kecenderungan untuk berpikir terlebih dahulu sebelum mengambil tindakan. Mereka tidak membuat keputusan secara spontan, melainkan melakukan evaluasi terhadap kebenaran dan persepsi sekitar sebelum akhirnya membuat keputusan.

4. Tidak Mudah Dipengaruhi

Seseorang yang proaktif akan mengamalkan sikap dan nilai-nilai yang sejalan dengan tujuan mereka. Mereka tidak mudah dipengaruhi oleh suasana hati, situasi lingkungan, atau tekanan sosial. Sikap ini membuat mereka percaya diri dan mampu menjalani kehidupan dengan keyakinan diri yang tinggi.

Baca juga: Mengenal Inner Child, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Contoh Proaktif

Sikap proaktif dapat tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, khususnya dalam cara seseorang menanggapi tugas dan tanggung jawab. Sebagai contoh, Ari tidak menyalahkan kondisi atau keadaan jika ada ketidaksesuaian dengan rencana yang telah ia dibuat.

Sikap proaktif tercermin saat manusia itu mampu dengan cepat melepaskan diri dari masa lalu dan segera bangkit untuk merancang langkah-langkah kedepannya. Tindakan ini mencerminkan kesadaran penuh yang didasarkan pada nilai-nilai kehidupan, bukan terpengaruh oleh emosi yang mengaburkan pemikiran atau situasi yang sedang dihadapi.

Faktor yang Mempengaruhi Sikap Proaktif

Seseorang yang memiliki sikap proaktif umumnya tidak mudah dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik atau dinamika sosial di sekitarnya.

Penting untuk dicatat bahwa sifat proaktif tidak semata-mata ditentukan oleh faktor eksternal, seperti perubahan cuaca atau respons orang lain terhadap individu. Lebih jauh, inisiatif proaktif dipengaruhi oleh sejumlah faktor internal, termasuk keyakinan pribadi, tingkat motivasi, kebiasaan yang diterapkan, dan sikap yang dipegang individu.

Dengan demikian, kemampuan untuk mengambil tindakan proaktif tidak hanya bersumber dari kondisi eksternal, tetapi juga sangat tergantung pada keadaan internal dan faktor-faktor psikologis yang membentuk kepribadian seseorang. Sikap proaktif tersebut menjadi kunci penting dalam menghadapi berbagai tantangan hidup dan berkontribusi pada perkembangan positif baik secara pribadi maupun dalam konteks kelompok sosial.

Keuntungan Sikap Proaktif

Terdapat beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menjadi seorang yang proaktif. Berikut adalah empat manfaatnya

1. Membangun Hubungan Akrab dengan Orang Lain

Keunggulan menjadi proaktif mencakup kemampuan untuk membangun hubungan akrab dan baik dengan orang-orang di sekitar. Individu yang proaktif cenderung lebih fleksibel dan dapat dengan mudah beradaptasi.

2. Menunjukkan Penghargaan Terhadap Orang Lain

Seseorang yang proaktif akan menunjukkan sikap penghargaan terhadap orang lain. Contohnya, ketika mereka bertemu dengan teman atau kenalan, mereka tidak ragu untuk menyapa terlebih dahulu. Sikap mereka dapat menciptakan perasaan dihargai oleh orang lain.

3. Kemampuan dalam Menciptakan Suasana yang Ramah

Individu yang proaktif juga terampil dalam menciptakan suasana yang ramah. Mereka terbiasa bersikap aktif dalam berbagai situasi, termasuk saat berinteraksi dengan orang lain. Dengan menyapa dan bertanya lebih dulu, mereka mampu menciptakan lingkungan percakapan yang menarik.

Cara Melatih Sikap Proaktif

Terdapat beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjadi pribadi yang proaktif, antara lain sebagai berikut:

1. Mengenali Kekuatan dan Kelemahan Pribadi

Untuk menjadi individu yang proaktif, penting untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pribadi. Hal ini karena orang yang proaktif terus berupaya mengembangkan dirinya guna mencapai tujuan. Memahami kelebihan dan kekurangan diri membantu seseorang mencari cara untuk meningkatkan kelemahan dan mempertahankan kelebihan, sehingga dapat bersaing dengan orang lain dalam mencapai tujuan.

2. Menganalisis Kebutuhan

Sebagai contoh, seorang karyawan yang terlibat dalam kegiatan menulis dan membaca laporan mungkin menghadapi kesulitan dalam ketepatan dan ketelitian. Dengan mengenali kebutuhan ini, individu yang proaktif akan aktif mencari solusi untuk memperbaiki kekurangannya dan mencapai hasil yang optimal.

3. Meningkatkan Keterampilan Manajemen Waktu

Latihan keterampilan manajemen waktu adalah cara lain untuk menjadi pribadi yang proaktif. Manajemen waktu yang baik diperlukan agar tugas dan pekerjaan dapat diselesaikan dengan efisien. Salah satu cara untuk melatih keterampilan ini adalah dengan membuat daftar tugas harian dan menentukan prioritas. Praktik ini membantu melatih otak untuk memprioritaskan tugas dan menyelesaikannya tepat waktu.

4. Menyadari Batasan Diri

Ketika mengembangkan diri menjadi pribadi proaktif, penting untuk memahami batasan diri sendiri. Beberapa orang terkadang tidak menyadari bahwa mereka mengambil terlalu banyak tanggung jawab sekaligus tanpa memperhatikan batas dan kemampuan diri. Mengetahui batasan diri membantu individu untuk melaksanakan tugas sesuai kemampuan dan menghindari beban kerja yang berlebihan.

Perbedaan Proaktif dan Reaktif

Secara esensial, perbedaan antara sikap proaktif dan reaktif tercermin dalam cara pandang dan reaksi terhadap berbagai situasi, baik yang terkait dengan diri sendiri maupun peristiwa sosial.

Manusia dengan sikap proaktif memiliki kecenderungan untuk berpikir sebelum bertindak, memiliki kemampuan untuk memilih respon atau tanggapan terhadap situasi. Sikap proaktif juga diintegrasikan dalam kehidupan sehari-hari, di mana manusia itu memiliki tanggung jawab terhadap pengambilan keputusan yang mempengaruhi diri sendiri.

Perbandingan antara sikap proaktif dan reaktif dapat diibaratkan seperti perbandingan langit dan bumi. Sikap proaktif tidak hanya memberikan keuntungan bagi individu, tetapi juga memberikan kebahagiaan kepada orang di sekitar. Untuk mengembangkan sikap proaktif, penting untuk melatih diri sendiri menjadi lebih aktif dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri terlebih dahulu, sebelum meminta dukungan dari orang lain. Sikap proaktif juga menjadi kunci kesuksesan di masa depan.

Sementara itu, sikap reaktif cenderung merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Individu reaktif kurang mampu berpikir secara logis dalam melihat peluang yang ada. Mereka dapat menjadi apatis dan tidak memiliki dorongan untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Sikap reaktif juga menghambat kemampuan seseorang untuk menerima perubahan dan membuat keputusan mandiri.

Dari segi bahasa, terdapat perbedaan antara ungkapan proaktif dan reaktif, seperti:

- Reaktif: Tidak ada yang bisa saya lakukan, sedangkan proaktif: Mari kita lihat alternatif yang ada.

- Reaktif: Saya begini orangnya, sedangkan proaktif: Saya mampu beradaptasi dalam segala waktu.

- Reaktif: Mereka membuat saya marah, sedangkan proaktif: Saya bisa mengendalikan perasaan emosi saya.

- Reaktif: Saya terpaksa, sedangkan proaktif: Saya sudah memilih.

- Reaktif: Seandainya saja, sedangkan proaktif: Saya bisa melewatinya.

- Reaktif: Saya menyerah, sedangkan proaktif: Saya akan terus mencoba karena tidak ada kata gagal dalam diri saya.

- Reaktif: Saya gagal, sedangkan proaktif: Saya akan mencoba lagi sampai berhasil.

Individu dengan sikap proaktif cenderung memiliki kestabilan emosi dan mampu menjaga ketenangan dalam menghadapi stimulus yang mengganggu sedangkan reaktif adalah sebaliknya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat