Populasi Kupu-kupu Raja di Meksiko Menyusut Drastis
![Populasi Kupu-kupu Raja di Meksiko Menyusut Drastis](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/386b98da92a314d94b101fbc72e759d4.jpg)
Jumlah populasi kupu-kupu raja yang terancam punah menurun tajam di tempat musim dingin di Meksiko. Para ahli menduga hal itu akibat dari perubahan iklim dan penggunaan pestisida.
“Serangga berbintik oranye, hitam dan putih itu mendiami 0,90 hektare (2,2 hektar) hutan pada musim 2023-2024,” kata Gloria Tavera, direktur konservasi di Komisi Nasional Kawasan Konservasi Alam.
Angka tersebut, kata dia, turun sebesar 59% jika dibandingkan tahun sebelumnya. “Banyak hal yang berkaitan dengan perubahan iklim – kekeringan dan suhu tinggi di lokasi berkembang biak dan di habitat sepanjang jalur migrasi,” ujarnya kepada wartawan.
Baca juga : Jumlah Kupu-kupu Monarki di Meksiko Turun Drastis
Penggunaan herbisida di ladang milkweed -- tanaman yang dimakan ulatnya -- di Amerika Serikat dan Kanada, juga dianggap sebagai faktor utama penyebab menurunya populasi kupu-kupu.
Gregory Mitchell, ilmuwan peneliti di Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada, menggambarkan angka-angka tersebut sebagai berita yang menyedihkan.
“Namun, para pelestari lingkungan memiliki alat dan kami memiliki keinginan untuk membantu pemulihan populasi kupu-kupu raja,” katanya.
Baca juga : Di Kolombia, Kayu Hasil Pembalakan Liar Dimanfaatkan untuk Sarang Lebah
Pada 2022, kupu-kupu raja yang bermigrasi ditambahkan ke Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.
Serangga tersebut melakukan perjalanan lebih dari 4000 kilometer (2.500 mil) dari Kanada untuk menghabiskan musim dingin di Meksiko sebelum kembali.
Para pembela satwa liar mengatakan bahwa penebangan hutan menimbulkan ancaman besar terhadap habitat mereka di Meksiko, salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi para aktivis lingkungan hidup. Tahun 2020, aktivis konservasi kupu-kupu terkemuka Homero Gomez diduga tewas dibunuh para pembalak liar di negara Amerika Latin tersebut. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Edukasi Siswa SD Mengenal Keanekaragaman Hayati
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
RUU KSDHAE Perberat Sanksi Bagi Penjahat Lingkungan
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Peringati Hari Keanekaragaman Hayati, ABM Group Tanam 600 Bibit Mangrove
SBI Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota
Kalahkan Petenis Meksiko, Raducanu Akui Termotivasi Timnas Inggris di Piala Eropa 2024
Kasus Kematian Akibat Flu Burung A(H5N2) Terkonfirmasi di Meksiko
Joe Biden Menandatangani Perintah Eksekutif untuk Menutup Perbatasan AS-Meksiko bagi Pencari Suaka
Siapa Claudia Sheinbaum dan Bagaimana Dia Menciptakan Sejarah di Meksiko
Tantangan Bagi Claudia Sheinbaum, Presiden Perempuan dan Yahudi Pertama Meksiko
Warga Meksiko Beri Hak Suara di Pemilu yang Diisi Semua Calon Presiden Perempuan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap