visitaaponce.com

Populasi Kupu-kupu Raja di Meksiko Menyusut Drastis

Populasi Kupu-kupu Raja di Meksiko Menyusut Drastis
Sekumpulan kupu-kupu raja di hutan Meksiko yang kini terancam punah( CLAUDIO CRUZ / AFP)

Jumlah populasi kupu-kupu raja yang terancam punah menurun tajam di tempat musim dingin di Meksiko. Para ahli  menduga hal itu akibat dari perubahan iklim dan penggunaan pestisida.

Serangga berbintik oranye, hitam dan putih itu mendiami 0,90 hektare (2,2 hektar) hutan pada musim 2023-2024,” kata Gloria Tavera, direktur konservasi di Komisi Nasional Kawasan Konservasi Alam.

Angka tersebut, kata dia, turun sebesar 59% jika dibandingkan tahun sebelumnya. “Banyak hal yang berkaitan dengan perubahan iklim – kekeringan dan suhu tinggi di lokasi berkembang biak dan di habitat sepanjang jalur migrasi,” ujarnya kepada wartawan.

Baca juga : Jumlah Kupu-kupu Monarki di Meksiko Turun Drastis

Penggunaan herbisida di ladang milkweed -- tanaman yang dimakan ulatnya -- di Amerika Serikat dan Kanada, juga dianggap sebagai faktor utama penyebab menurunya populasi kupu-kupu.

Gregory Mitchell, ilmuwan peneliti di Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada, menggambarkan angka-angka tersebut sebagai berita yang menyedihkan.

“Namun, para pelestari lingkungan memiliki alat dan kami memiliki keinginan untuk membantu pemulihan populasi kupu-kupu raja,” katanya.

Baca juga : Di Kolombia, Kayu Hasil Pembalakan Liar Dimanfaatkan untuk Sarang Lebah

Pada 2022, kupu-kupu raja yang bermigrasi ditambahkan ke Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam.

Serangga tersebut melakukan perjalanan lebih dari 4000 kilometer (2.500 mil) dari Kanada untuk menghabiskan musim dingin di Meksiko sebelum kembali.

Para pembela satwa liar mengatakan bahwa penebangan hutan menimbulkan ancaman besar terhadap habitat mereka di Meksiko, salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi para aktivis lingkungan hidup. Tahun 2020, aktivis konservasi kupu-kupu terkemuka Homero Gomez  diduga tewas dibunuh para pembalak liar di negara Amerika Latin tersebut. (AFP/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat