visitaaponce.com

Bersahabat dengan Musibah

Bersahabat dengan Musibah
Prof Nasaruddin Umar Imam Besar Masjid Istiqlal.(MI/Duta)

IMAM Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar mengatakan orang yang bersahabat dengan musibah akan menjalani kehidupan dengan tenang. Sementara itu, orang yang melawan takdir akan merasakan hidupnya sangat menggelisahkan. "Karena itu, jangan pernah melawan takdir, tapi bersahabat dengan takdir. Pengalaman pribadi kita menunjukkan manakala kita melawan takdir berat bawaan perjalanan hidup ini," kata Prof Nassaruddin.

Namun, manakala kita bersahabat dengan takdir, kita pulangkan kepada Allah takdir kita ini yang harus kita terima apa adanya setelah kita berpikir demikian rupa, tapi hasilnya seperti ini, pulangkan kepada Allah, ini yang terbaik.

Jika sudah berikhtiar sedemikian rupa dan menerima kenyataan seperti apa yang kita rasakan sekarang itu yang terbaik. Jangan pernah meng-copy paste kebahagiaan yang dimiliki orang lain karena itu akan membebani.

"Jangan-jangan yang terbaik dalam diri kita dan yang kita gunakan justru apa yang ada pada diri kita sendiri maka itu disebut merasa cukup apa yang ada," ujarnya.

Jika kita merasa cukup dengan apa yang ada dan berbahagia apa yang ada itu ialah surga datang lebih awal menjemput diri. Kebahagiaan itu tidak bisa di-copy paste, boleh jadi kita punya rumah sederhana, tapi perasaan kita seperti di istana. Atau boleh jadi ada orang yang tinggal di istana, tapi perasaannya tinggalnya di gubuk kecil.

Tentu yang kita pilih ialah gubuk, tapi serasa isi surga seandainya kita harus memilih satu di antaranya lebih baik di gubuk isi surga daripada istana isi neraka.

"Di bulan suci Ramadan ini mari kita menyadarkan diri kita sendiri, mensyukuri apa yang ada, itulah yang akan meraih kebahagiaan kita di dunia dan akhirat," pungkasnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat