visitaaponce.com

PHK di Sektor Manufaktur Paling Tajam, Capai 1,8 Juta Orang

PHK di Sektor Manufaktur Paling Tajam, Capai 1,8 Juta Orang
Ilustrasi(Antara)

DIREKTUR Eksekutif  Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal membeberkan fakta bahwa selama pandemi, sektor manufaktur mengalami penurun pekerja yang mendalam.

Dia mengungkapkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi penurunan jumlah tenaga kerja atau pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri pengolahan mencapai 1,8 juta orang per Agustus 2020.

"Dari data BPS, jumlah tenaga kerja industri manufaktur menurun tajam selama pandemi. Dibanding 2019, berkurang 1,8 juta orang pada Agustus 2020," ungkap Faisal dalam webinar, Rabu (20/1).

Menurutnya, jumlah PHK di sektor manufaktur terdalam dibandingkan sektor lain. Hal ini dia bandingkan dari data presantase perusahaan yang memberhentikan pekerja dalam waktu singkat selama 2020. Pada perusahaan yang bergerak dibidang listrik dan gas presentase tersebut mencapai 4,96%. Lalu, pada perusahaan jasa keuangan sebesar 5,69%.

Baca juga : Konstruksi Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Mulai Agustus Ini

Tiga sektor yang paling tinggi presentase perusahaan paling cepat PHK pegawainya ialah diurutan pertama ada industri pengolahan sebesar 18,69%, disusul sektor konstruksi dengan 18,59% dan ketiga adalah sektor akomodasi dan makanan minuman yang mencapai 17,63%.

"Industri pengolahan paling besar dalam presentase perusahaan yang paling singkat di PHK akibat pandemi," ucap Faisal.

Selain itu, dia juga memaparkan, tingkat utilisasi industri manufaktur secara umum turun drastis dari 75% saat sebelum pandemi menjadi 40% saat pandemi.

Namun, setelah kuartal II 2020, utilisasi sektor industri manufaktur sedikit melonjak dikisaran 50%.

"Masalah pengangguran adalah isu sentral saat kita mengalami pandemi ada gelombang PHK yang menyasar diberbagai sektor, utamanya manufaktur," pungkas Faisal. (OL-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat