Aprindo Perlu Neraca Komoditas untuk Stabilkan Harga
![Aprindo: Perlu Neraca Komoditas untuk Stabilkan Harga](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/05/3753f3d3645a62f291e2917ab8bd7163.jpg)
ASOSIASI Pengusaha Ritel Modern seluruh Indonesia (Aprindo) siap mendukung pembentukan neraca komoditas yang tengah disusun pemerintah sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Langkah itu diperlukan untuk menstabilkan harga pangan. Pasalnya, saat Ramadan atau Lebaran, harga kebutuhan pokok cenderung bergejolak. Mengingat, tingginya permintaan yang tidak diiringi dengan pasokan.
Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey menilai selama ini tidak ada data yang terintegrasi. Sehingga, para stakeholder bingung dalam membuat keputusan terkait pemenuhan bahan pokok. Kondisi tersebut pun berdampak pada harga yang dibayarkan konsumen.
Baca juga: Ini Strategi Pemerintah untuk Jaga Stabilitas Pangan
"Neraca pangan dan nonpangan ini berbicara soal keakuratan data, baik itu data suplai maupun demand. Kita tidak bisa berfokus pada data suplai saja. Kita tahu secara faktanya di antara K/L berbeda perhitungan data," tutur Roy dalam program siaran Metro TV News, Minggu (23/5).
Menurutnya, kehadiran neraca komoditas bakal mengatur kualitas produk pangan sebagai bahan baku dan bahan penolong industri. Nantinya, neraca komoditas diputuskan bersama dalam rapat terbatas Kemenko Perekonomian, yang melibatkan seluruh K/L di bawahnya.
Baca juga: Jabodetabek Mendominasi Destinasi Pengiriman Paket Selama Lebaran
Pemerintah juga akan menggandeng Badan Pusat Statistik dan pelaku industri untuk proses sinkronisasi data. Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengaku pihaknya berupaya dalam menjaga stok dan memonitor harga bahan pokok.
Dia mengklaim pemerintah sudah menjalankan neraca pangan nasional. Pihaknya pun berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder untuk mendata kebutuhan pangan setiap daerah. Itu merupakan upaya mitigasi kenaikan harga.
Oke juga menyebut pemerintah berupaya memotong rantai distribusi yang selama ini dianggap menjadi penyebab lonjakan harga bahan pokok. “Kami selalu melakukan pemantauan harga bahan pokok secara real time. Lalu, diinformasikan mana yang kekurangan," tandasnya.(OL-11)
Terkini Lainnya
KirimAja dan Aprindo Kolaborasi Perkuat Jaringan Logistik
Aprindo minta Pemerintah Jangan Persulit Impor Bahan Baku dan Bahan Penolong Produksi
Aprindo: Iuran Tapera bisa Menurunkan Daya Beli Masyarakat
APRINDO: Pembelian Beras yang Dibatasi di Ritel Adalah Beras Komersial Swasta
Kepala Bapanas akan Sesuaikan HET Beras
Aprindo Minta Pemerintah Tentukan Sikap terkait Aksi Boikot Produk
Terminal Plumpang Berperan Kunci Pasok Kebutuhan Bahan Bakar di Jabodetabek
Plh Sekda Sukabumi Sidak Pasar Pantau Harga dan Stok Barang Jelang Idul Adha
Harga Cabai Merah di Medan Turun Drastis
Harga Kebutuhan Pokok di Subang Naik Lagi
Dua Pasar Legendaris di Depok Jadi Sarang Jin
Harga Kebutuhan Pokok di Depok Naik Tiap Hari Usai Pemilu
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap