Presiden Ingin Ekosistem Digital di RI Lebih Inklusif
![Presiden Ingin Ekosistem Digital di RI Lebih Inklusif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/06/68d242e70bba9e72de20136fafa9d278.jpg)
PRESIDEN Joko Widodo mendorong pembentukan ekosistem digital yang inklusif di Indonesia. Kreasi dan inovasi di ranah digital perlu didukung untuk memajukan peranan digital di Tanah Air.
Hal itu disampaikan Kepala Negara dalam peluncuran Tadex (Tanah Air Digital Exchange) yang diinisiasi Dewan Pers dan Task Force Media Sustainability bersama Telkom Grup. "Karya anak bangsa ini harus kita dukung dan manfaatkan sebaik-baiknya, untuk mendorong ekosistem digital yang inklusif," ujar Jokowi, sapaan akrabnya, Selasa (29/6).
Tadex merupakan platform yang mempertemukan pengiklan (advertiser) dan media (publisher) yang digagas untuk mendorong inklusivitas digital. Melalui Tadex, Jokowi berharap ekosistem bisnis periklanan dan media di ranah digital dapat terbangun dengan baik dan berkelanjutan.
Baca juga: Ekonomi Digital Bisa Diandalkan untuk Dongkrak Pertumbuhan
Kepala Negara juga berharap kehadiran Tadex dapat meningkatkan kualitas konten informasi yang disampaikan media nasional. "Membangun periklanan digital yang inovatif dan transparan, dengan tetap mengedepankan kualitas penyampaian pesan kepada publik," tukas Presiden.
"Saya yakin Tadex akan memberikan angin segar,s karena menawarkan model bisnis periklanan digital berkelanjutan. Membuka banyak peluang baru yang bermanfaat bagi advertiser, publisher, marketer dan pemangku kepentingan lainnya," imbuhnya.
Pihaknya berharap Indonesia terus menghadirkan solusi yang inovatif di era disrupsi. Hal itu dapat dilakukan dengan mengembangkan semangat digitalpreneur. Tujuannya, mempercepat pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Baca juga: Pulihnya Ekonomi AS Berdampak Positif ke Ekonomi Indonesia
Saat ini, lanjut dia, kontribusi ekonomi digital di Tanah Air masih tergolong rendah, yakni 4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Padahal, pasar digital di Indonesia cukup besar.
"Ini artinya kita harus berlari lebih cepat lagi. Sehingga, pada 2025 kita bisa menguasai sekitar 40% dari total potensi ekonomi digital Asia. Pada 2030, ekonomi digital bisa berkontribusi 18% dari PDB," tutur Jokowi.
"Kehadiran Tadex menjadi momentum penting untuk melahirkan lompatan baru, menciptakan ekosistem digital yang lebih baik. Menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara," pungkasnya.(OL-11)
Terkini Lainnya
Bank Indonesia Adalah Bank Sentral, Apa Peran Utamanya?
DBS Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tumbuh Mencapai 5 Persen
Rp16.500, Batas Maksimal Toleransi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Pengembangan UMKM Butuh Strategi yang Tepat
Oasis Central Sudirman Diharapkan Gerakkan Perekonomian Nasional melalui FDI
Kontribusi Pasar Modal terhadap Ekonomi Indonesia
Kabupaten Bantaeng Dapat Bantuan 150 Unit Pompa
Peluang Kaesang Maju Pilkada, Jokowi: Tanya Ketua PSI
Surat Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari Belum Masuk Meja Presiden
PKB Usulkan Nagita Slavina Jadi Cawagub Bobby Nasution
Calon Kepala Daerah Butuh Kematangan Jiwa Raga
DPR Diyakini tidak Bahas RUU Perampasan Aset
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap