Etani Ekspor Perdana Avomango ke Singapura
PT Etani Agro Nusantara (eTani) melakukan ekspor perdana hasil pertanian masyarakat Jawa Timur ke
Singapura. Sebanyak 1,3 ton avomango (mangga harum manis) pada Kamis (21/10) akan diekspor dari Surabaya. Ekspor ini merupakan bagian dari visi dari eTani untuk memasarkan hasil pertanian masyarakat Indonesia ke dalam maupun luar negeri.
Permintaan buah-buahan yang meningkat di masa pandemi menjadi berkah buat pertanian di Indonesia. Ini seperti disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya pada Agustus lalu bahwa permintaan yang tinggi terhadap buah-buahan dari dalam dan luar negeri membuka peluang yang besar untuk petani Indonesia.
Etani merupakan start-up agritech yang berdiri sejak 2016 oleh Davyn Sudirdjo selaku founder. Visinya mengefisiensikan rantai distribusi dari petani ke konsumen atau sering dikenal dengan farm to table. Dengan rantai distribusi yang semakin efisien, petani akan mendapatkan harga jual yang lebih baik dan konsumen juga memperoleh harga beli yang lebih ekonomis. Etani telah melakukan edukasi kepada para petani mulai dari panen dan proses pengepakan sehingga menarik untuk konsumen.
Menurut Founder eTani Davyn Sudirdjo, pihaknya memilki konsep yang berbeda dengan start-up agritech lain. Konsep eTani yaitu hybrid O2O yaitu online to offline bahwa teknologi harus didukung dengan jaringan pemasaran yang luas. "Dengan konsep ini tiga tujuan akan dapat dicapai yaitu konsumen tidak perlu dibebani dengan ongkos kirim yang mahal, konsumen akan menerima buah dan sayuran dalam keadaan segar, serta konsumen dapat menerima buah dalam waktu cepat yaitu 30 menit dan setiap saat dari pukul 07.00 sampai dengan 21.00 WIB," katanya.
Etani bekerja sama dengan lebih dari 3.000 toko/outlet di berbagai provinsi di Indonesia. Saat ini eTani membangun jaringan toko-toko offline di Jabodetabek. Semakin banyak jaringan toko yang bergabung dengan eTani, masyarakat Indonesia akan diuntungkan dengan tiga hal di atas. Petani-petani di Indonesia pun tidak lagi kesulitan untuk memasarkan produknya di jaringan O2O eTani.
Baca juga: Pendaftaran MMA Impact Indonesia 2021 Dibuka
Davyn Sudirdjo, mahasiswa tingkat akhir di Stanford University, California, Amerika Serikat, memulai eTani di saat usianya baru menginjak 15 tahun. Ia memiliki visi yang besar yaitu menyejahterakan petani Indonesia. (RO/OL-14)
Terkini Lainnya
Imigrasi Batam Gunakan Sistem Autogate untuk Tujuan Singapura
Presiden Joko Widodo Kesal Banyak WNI Doyan Nonton Konser Di Singapura
Indeks Pariwisata Indonesia Meningkat, Jokowi: Tapi Kalah dengan Malaysia
Indonesia Hajar Singapura 3-0 dalam Laga Perdana Piala AFF U-16
Kota ini Menduduki Peringkat Termahal Bagi Ekspatriat pada 2024, Nomor 2 dari Asia Tenggara
Perdana, Kapal Pesiar Internasional Ini Berlabuh di Tanjung Priok
Pepaya Jadi Bahan Bakar di Masa Depan
Saat Suhu Meningkat, Petani Sicily Beralih ke Buah-Buahan Eksotis
Kunci ASI Berkualitas, Rajin Konsumsi Kacang-Kacangan, Buah dan Sayur
Apakah Pisang Aman untuk Penderita Diabetes?
Ini Cara Makan Buah yang Benar agar Manfaatnya Maksimal
Buah Segar Potong Premium Ini Ditanam di Lampung dan Dicuci dengan Air Osmosis
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap