visitaaponce.com

Tidak Tahan lagi, Yahoo Susul Fortnite Hengkang dari Tiongkok

Tidak Tahan lagi, Yahoo Susul Fortnite Hengkang dari Tiongkok
Pejalan kaki berjalan melewati papan reklame Yahoo di Beijing.(AFP/Teh Eng Koon.)

PERUSAHAAN layanan internet Amerika Serikat, Yahoo, menarik diri dari Tiongkok. Yahoo menjadi perusahaan teknologi terbaru yang mundur karena tindakan keras oleh Beijing terhadap industri tersebut semakin cepat.

Langkah itu dilakukan hanya beberapa hari setelah raksasa gim Amerika, Epic, mengatakan akan menutup gim populernya Fortnite menyusul pengenaan pembatasan ketat di pasar gim terbesar di dunia itu. Beijing telah memulai pengekangan peraturan yang luas terhadap sejumlah industri dalam upaya untuk memperketat kendalinya terhadap ekonomi, sehingga membebani perusahaan-perusahaan teknologi.

Dorongan itu telah membuat sejumlah perusahaan yang berbasis di AS menarik produk-produk utama dari Tiongkok dalam beberapa pekan terakhir. Microsoft pada Oktober lalu mengumumkan penutupan jaringan sosialnya yang berorientasi karier, LinkedIn.

Baca juga: Tindakan Keras Tiongkok Tekan Perusahaan Teknologi Keuangan

"Sebagai pengakuan atas lingkungan bisnis dan hukum yang semakin menantang di China, rangkaian layanan Yahoo tidak akan lagi dapat diakses dari daratan Tiongkok mulai 1 November," kata Yahoo dalam pernyataan yang dikirim melalui email kepada AFP, Selasa (2/11).

"Yahoo tetap berkomitmen pada hak-hak pengguna kami dan internet yang bebas dan terbuka. Kami berterima kasih kepada pengguna kami atas dukungan mereka."

Perusahaan teknologi asing telah lama berjalan di atas tali Tiongkok. Mereka dipaksa untuk mematuhi undang-undang lokal yang ketat dan penyensoran konten oleh pemerintah.

Baca juga: Apple Inc Raup Keuntungan Rp207,2 Triliun dari Tiongkok

Google menutup mesin pencarinya di Tiongkok pada 2010. Perusahaan menolak persyaratan Beijing untuk menyensor hasil pencarian.

Laporan pada 2018 tentang rencana eksekutif Google untuk mengeksplorasi pembukaan kembali situs di Tiongkok. Ini memicu reaksi keras dari kelompok hak asasi manusia dan karyawan Google memperingatkan bahwa mesin pencari yang disensor akan menjadi preseden berbahaya.

Baca juga: Microsoft Tutup Layanan LinkedIn di Tiongkok

Yahoo Tiongkok diluncurkan pada 1999, ketika perusahaan tersebut merupakan salah satu perusahaan internet paling penting di dunia. Kehadirannya di negara itu telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir, seperti menutup layanan suratnya pada 2013. Pernyataan terbaru Yahoo menggemakan keluhan Microsoft pada bulan Oktober bahwa mereka menghadapi lingkungan operasi yang semakin menantang dan persyaratan kepatuhan yang lebih besar. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat