visitaaponce.com

Layanan Gudang Pintar Kini Jadi Solusi Urusan Logistik

Layanan Gudang Pintar Kini Jadi Solusi Urusan Logistik
Ilustrasi gudang pintar.(Ist)

RUANG gudang yang besar dengan langit-langit tinggi itu terasa lapang. Tumpukan barang tersusun rapi, membentuk lajur-lajur dengan lorong-lorong di antaranya. Para pekerja lalu lalang tanpa hambatan di jalur-jalur yang sudah ditentukan.

Di area khusus, tampak sejumlah staf duduk di depan komputer, mereka memastikan data penyimpanan dan pengiriman barang selalu akurat sepanjang waktu. Di pelataran, kendaraan pengangkut barang keluar masuk dengan tertib. Itulah gambaran suasana di salah satu gudang pintar kelolaan Shipper, perusahaan teknologi yang menyediakan solusi logistik terintegrasi.

Sebutan gudang pintar atau smart warehousing disematkan bukan tanpa alasan. Gudang itu dilengkapi dengan teknologi yang mendukung proses penerimaan, pengidentifikasian, penyortiran, dan pengaturan barang secara otomatis. Banyak pihak meyakini gudang pintar bakal menjadi salah satu bagian utama dari sistem logistik di masa depan.

"Prinsip otomatisasi dalam gudang pintar bisa menjadi solusi terbaik untuk mengontrol biaya operasional pada bisnis logistik. Sistem gudang pintar ini dapat meminimalkan terjadinya kesalahan, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas layanan logistik secara keseluruhan," ujar Co-Founder & COO Shipper, Budi Handoko, baru-baru ini.

Di Indonesia, saat ini sudah ada sejumlah penyedia layanan logistik, termasuk Shipper, yang menyediakan layanan gudang pintar bagi para pelaku usaha. Layanan Shipper mencakup keseluruhan proses logistik seperti penyimpanan, pengemasan, hingga pengiriman barang pada konsumen.

Dengan demikian, urusan logistik menjadi lebih efisien karena pelaku usaha tidak harus mengelola gudang sendiri. Waktu pengiriman kepada konsumen pun bisa lebih singkat karena bisa memilih lokasi layanan gudang pintar di berbagai area yang terdekat dengan konsumen.

Shipper saat ini mengelola 222 gudang dengan total luasan lahan mendekati 600.000 meter persegi yang tersebar lebih dari 35 kota di seluruh Indonesia. Kegiatan operasional pergudangan Shipper telah mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Kualitas ISO 9001:2015. Shipper juga telah bermitra dengan lebih dari 40 pihak 3PL (third party logistic) untuk jasa pengiriman barang di dalam negeri maupun ke mancanegara.


Baca juga: Indonesia Terus Tingkatkan Ekosistem untuk Peningkatan Daya Saing UMKM


"Dengan layanan Shipper, kami berharap untuk dapat menekan biaya logistik 15–20% bagi pelanggan-pelanggan kami," kata Budi Handoko.

Setidaknya, ada empat keuntungan yang bisa didapat pelaku usaha ketika menggunakan layanan gudang pintar. Pertama, mengurangi biaya operasional. Sebab, pelaku usaha tidak perlu melakukan investasi besar di awal untuk membangun/menyewa gudang ataupun menambah karyawan. Mereka cukup membayar biaya layanan gudang pintar sesuai kebutuhan.

Kedua, mendapat solusi lengkap satu pintu. Pelaku usaha tidak perlu repot-repot melakukan koordinasi dengan banyak pihak, dengan menggunakan layanan gudang pintar, semua aktivitas logistik mulai dari penyimpanan sampai pengiriman ditangani dengan baik.
 
Ketiga, mengurangi biaya pengiriman. Hal ini antara lain karena lokasi gudang bisa dipilih yang paling dekat dengan konsumen. Pelaku usaha di Papua misalnya, bisa memilih gudang di Jakarta. Adapun keempat, pelaku usaha dapat menikmati platform reporting canggih. Platform tersebut dapat memantau stok dan penjualan menggunakan secara otomatis. Dengan demikian, tidak ada lagi kesalahan penghitungan stok atau keterlambatan pengisian stok.

Dengan berbagai keunggulannya, kehadiran layanan gudang pintar bisa menjadi sarana strategis untuk memperlancar bisnis para pelaku usaha, termasuk UMKM. Terkait UMKM, beberapa waktu lalu, Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok Kementerian Koperasi dan UKM Ari Anindya Hartika mengungkapkan, persoalan yang dihadapi UMKM di masa pandemi covid-19 seperti saat ini tidak hanya terkait modal. Faktor logistik juga jadi kendala tersendiri.

Menurutnya, sekitar 20% UMKM berhadapan dengan persoalan logistik dan ketersediaan bahan baku. Semestinya, kehadiran layanan gudang pintar bisa dimanfaatkan sebagai solusi mengatasi persoalan logistik tersebut.

Shipper sendiri, selain melayani korporasi, juga berkomitmen membantu pengembangan UMKM di Indonesia. Sejak terbentuk pada 2017, Shipper beroperasi dengan prinsip memudahkan pelaku usaha termasuk UMKM dalam menjalankan bisnis dan menyerahkan kerumitan dalam mengelola sistem logistik kepada Shipper.

"Dengan demikian pelaku usaha bisa fokus mengembangkan inovasi produk, meningkatkan promosi, dan memperluas pasar," pungkas Budi Handoko. (RO/S-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat