visitaaponce.com

Diversifikasi Pangan Dorong Pengembangan Produk Turunan Sagu

Diversifikasi Pangan Dorong Pengembangan Produk Turunan Sagu
Warga mengolah sagu di tempat pengolahan tradisional yang disebut Walang Goti di Desa Hitu Messing, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.(ANTARA FOTO/FB Anggoro)

SAGU merupakan salah satu tanaman endemik atau asli Indonesia yang masih dilestarikan secara tradisional. Sekitar 5,5 juta hektare luas hutan sagu di seluruh Indonesia dan sekitar 4,7 juta hektare berada di Papua dan Papua Barat.

Sebagai tanaman lokal, sagu berabad-abab menjadi sumber pangan atau makanan pokok masyarakat Papua.

Namun, budi daya sagu yang masih tradisional, pengelolaan produk yang belum banyak disentuh inovasi serta eksploitasi berlebihan menjadi tantangan pengbangan tanaman yang kaya akan karbohidrat ini.

"Dari sisi budi daya kebanyakan sagu yang diolah hari ini adalah sagu yang berasal dari hutan sagu dan di hutan sagu kita tahu persis memiliki kerentanan dan eksploitasi secara berlebihan," ujar Plt. Kepala Pusat Teknologi Agroindustri BRIN Arief Arianto dalam Webinar Riset Diversifikasi Produk Turunan Sagu, Rabu (5/1).

Menurut Arief, sagu merupakan penyumplai pangan bagi masyarakat lokal. Sagu sangat istimewa di hati masyarakat Indonesia baik secara sosiologi maupun kultural.

Lantas, untuk meningkatkan nilai tambah sekaligus melestarikan tanaman endemik ini, perlu adanya diversifikasi produk pangan pada tanaman sagu. Potensi karbohidrat yang luar biasa pada tanaman sagu harus dioptimalkan untuk ketersediaan pangan berkelanjutan.

"Kita selalu bicara masalah diversifikasi pangan, terutama pangan karbohidrat dan saya pikir salah satu potensi yang berasal dari keanekaragaman hayati Indonesia adalah sagu," terangnya.

Arief menambahkan bahwa diversikasi pangan sangatlah strategis dalam menunjang ketersediaan pangan nasional. Produk sagu harus dikembangkan untuk meningkatkan nilai ekonomi, mensejahterakan masyarakat lokal dan memenuhi kebutuhan pangan secara berkelanjutan.(Van/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat