Rashford Apparel Kepakkan Sayap ke Pasar Digital
![Rashford Apparel Kepakkan Sayap ke Pasar Digital](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/02/de9fca924a79e8ef5f463108828970e6.jpg)
INDUSTRI fashion Indonesia digadang-gadang akan terus meningkat dan memperkuat perekonomian Indonesia. Dengan mengutip data dari Produk Domestik Bruto (PDB) atas harga konstan 2010 untuk industri tekstil dan pakaian jadi 2010 nilainya mencapai sebesar Rp 132,4 triliun.
Inovasi dalam mengembangkan bisnis lokal menjadi tuntutan yang harus dipenuhi industri fashion untuk bertahan di era digital ini. Rashford Apparel selaku brand fashion lokal terkemuka menyadari tuntutan tersebut, yang menganggap perkembangan era digital semakin pesat setiap harinya.
Terlebih banyaknya merek terkenal asal luar negeri yang beredar di pasar industri fashion Indonesia. Yang membuat salah satu fashion lokal Rashford Apparel (RA) harus ikut merambah untuk mengikuti pesatnya tren pasar digital.
"Kami berupaya untuk menghadirkan kreasi dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan fashion masyarakat Indonesia dengan merambah ke dunia digital,“ Kata pemilik Rashford Apparel Sanjev Rama ketika ditemui di Jakarta, Senin (7/1).
Rashford Apparel (RA) merupakan brand fashion yang didirikan oleh Sanjev Rama pada tahun 2019 sebagai solusi dan alternatif bagi kaum milenial indonesia yang menghadirkan fashion yang memilki kualitas terbaik dan harga yang bersahabat.
Dengan desain yang beragam, RA hadir dengan fashion yang elegan dan simple ditambah bahan yang digunakan adalah bahan terbaik. Sehingga membuat RA Cloth menjadi salah satu produk fashion kebanggan Indonesia yang sudah teruji kualitasnya hingga luar negeri.
“Melalui berbagai pilihan dengan desain yang berbeda dari yang lain, itu yang membuat produk fashion Rashfold bisa bertahan diera digitalisasi ini," ungkap Sanjev.
Sanjev juga menceritakan pengalamannya dalam menata usahanya yang selalu saja menemui kendala terkait persaingan pasar fashion di Indonesia. Ia mengaku perjalanan bisnisnya tidak semulus seperti yang diharapkan, banyak tantangan dan persaingan, terlebih industri yang ia jalani bukanlah produk baru.
Persaingan pasar yang ia geluti memiliki pesaing senior yang sudah ternama dan memiliki pelanggan tetap setiap tahunnya.Tetapi hal itu terus ia jadikan untuk menjadi inovasi dan kreatifitasnya guna menjadi produk fashion kebanggan asal Indonesia dengan mengkuti tren pasar digital.
“Rashford akan memperluas segmen pasar sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas. Saat ini kita sudah memulai menjual produk kita di e-commerce untuk lebih memperluas pasar," katanya. (RO/E-1)
Terkini Lainnya
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Baru disahkan, Ini Dampak Perpres Industri Gim
Kadin Respons Positif Practice Leaders Sebagai Panduan Berinvestasi
Milestone Setengah Abad Murinda Iron Steel, Komitmen pada Kualitas dan Inovasi
Kehadiran Kelapa Sawit di Tanah Papua Jadi Penopang Ekonomi Rakyat
Liga Esports Nasional Digulirkan Lagi, Memperebutkan Hadiah Rp3,2 Miliar
Melihat Ragam Koleksi Busana ISSA Group Milik Vivi Zubedi
Limbah Fesyen Hantui Dunia, Busana Daur Ulang Semakin Diminati
Semarak Renda di Idul Adha
Muda-mudi Aceh Ikuti Pelatihan Tata Busana AMANAH
Lulus SMA Ingin Pelajari Industri Fesyen? Binus University Buka Fashion Program
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap