visitaaponce.com

Negara Baltik Tak Lagi Impor Gas Alam dari Rusia

Negara Baltik Tak Lagi Impor Gas Alam dari Rusia
Proyek Novatek's Arctic LNG 2 di Belokamenka dekat Murmansk, Rusia, merupakan produsen gas terbesar di Rusia.(Natalia KOLESNIKOVA / AFP)

KEPALA operator penyimpanan gas alam Latvia mengatakan pada, Sabtu (2/4), negara-negara Baltik yang terdiri dari Latvia, Estonia, dan Lituania tidak lagi mengimpor gas alam Rusia.

"Jika masih ada keraguan tentang apakah mungkin ada kepercayaan dalam pengiriman dari Rusia, peristiwa terkini dengan jelas menunjukkan kepada kita bahwa tidak ada lagi kepercayaan," kata CEO Conexus Baltic Grid Uldis Bariss.

Dia menambahkan bahwa pasar Baltik saat ini dilayani oleh cadangan gas yang disimpan di bawah tanah di Latvia.

"Sejak 1 April, gas alam Rusia tidak lagi mengalir ke Latvia, Estonia, dan Lituania," tambahnya.

Langkah itu dilakukan saat Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha memanfaatkan status Rusia sebagai kekuatan energi di tengah konflik dengan Ukraina.

Baca juga: Biden: AS Kurangi Ketergantungan Energi dari Rusia

Dengan ekonomi Rusia yang dilumpuhkan oleh sanksi internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, Putin memperingatkan anggota Uni Eropa bahwa mereka perlu membayar gas Rusia dengan Rubel.

Putin menggertak bahwa kontrak gas yang ada akan dihentikan jika pembayaran tidak dilakukan dengan mata uang Rusia itu.

Sementara Amerika Serikat (AS) melarang impor minyak dan gas Rusia, namun Uni Eropa yang menerima sekitar 40% pasokan gasnya dari Rusia pada tahun 2021 bakal mempertahankan pengiriman dari Moskow.

Presiden Lituania Gitanas Nauseda meminta anggota Uni Eropa lainnya untuk mengikuti contoh Baltik. "Mulai bulan ini, tidak ada lagi gas Rusia di Lithuania," katanya di akun Twitter-nya.

"Bertahun-tahun yang lalu negara saya merancang keputusan itu dan saat ini memungkinkan kita tanpa rasa sakit untuk memutuskan ikatan energi dengan agresor. Jika kita bisa melakukannya, seluruh Eropa juga bisa!" pungkasnya. (Channel News Asia/ins/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat