Diaspora Jadi Ujung Tombak Perdagangan Indonesia-Jepang
PEMULIHAN ekonomi global tampak sedikit berat dengan beberapa tantangan seperti konflik geopolitik dan kenaikan harga energi yang berdampak pada inflasi di beberapa negara maju. Namun, hal ini tak menyurutkan Indonesia dan Jepang untuk saling meningkatkan hubungan ekonomi demi memberi dampak positif pada kinerja ekonomi dunia.
Indonesia pun berharap pada kalangan diaspora sebagai ujung tombak yang memiliki pengalaman dan pengetahuan mumpuni untuk terus memperkuat hubungan ekonomi di Jepang khususnya dari segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) mengambil langkah lebih maju dalam meningkatkan hubungan dagang Indonesia ini dengan menggelar acara webinar Diaspora Trade Talk Series – BNI Tokyo, Jepang pada 20 April 2022 dengan mengangkat tema “Ways to Manuver and Thrive in Japan Market."
Baca juga : Perkuat Kolaborasi, BNI Seoul Buka Peluang Pasar di Korea Selatan
Webinar ini menghadirkan Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi dan Direktur Utama BNI Royke Tumilaar untuk opening remarks.
Di samping itu, ada pula narasumber bidang ekspor impor dari Japan External Trade Organization, Asosiasi Pengusaha Indonesia Jepang dan Diaspora Indonesia di Tokyo, Arumia Co Ltd, Osaka yang mengupas berbagai isu strategis terkait manuver untuk meningkatkan kembali akselerasi kinerja ekonomi.
Mahendra Siregar menyampaikan Jepang dan Indonesia memiliki hubungan sangat lama khususnya di bidang ekonomi. Banyak hubungan perdagangan, sekaligus investasi mengalir langsung ke Indonesia yang membantu peningkatan ekonomi dalam negeri.
Baca juga : UMKM Binaan BNI Berhasil Ekspor Produk ke Italia
Kendati demikian, dia memandang masih banyak segmen ekonomi yang masih belum tergarap optimal yang perlu terus didorong khususnya oleh perbankan sebagai fungsi intermediator.
“Kami menilai apa yang telah dilakukan sejauh ini sudah sangat baik dengan gagasan dan dukungan penuh dari Bank BNI. Memang berbagai kerja sama strategis di tingkat global membutuhkan dukungan yang sangat kuat dari pelaku industri perbankan. Kami berharap webinar ini mampu mengupas berbagai tantangan sekaligus potensi bisnis antara Indonesia-Jepang serta membuahkan bias mencapai business matching dalam 1 hingga 5 tahun ke depan yang menguntungkan baik Indonesia maupun Jepang selaku mitra perdagangan strategis,” sebutnya.
Heri Akhmadi menambahkan optimisme pemulihan ekonomi global dari Indonesia dan Jepang sudah sangat terasa dengan banyak ditandatanganinya komitmen investasi dan sharing economy antar pelaku usaha Indonesia-Jepang.
Baca juga : Sasar Pasar Korea Selatan dan Jepang, BNI dan BI Kembangkan Xpora
Dia pun memandang gagasan dari BNI ini sangat positif. Diharapkan lebih banyak lagi kerja sama yang akan dilahirkan setelah ini yang akan membantu pemulihan ekonomi baik Indonesia maupun Jepang pasca pandemi.
Heri pun menyampaikan diaspora merupakan salah satu agen pembangunan ekonomi yang belum begitu banyak dioptimalkan oleh perbankan nasional. Banyak kalangan diaspora yang memiliki bisnis berdaya saing tinggi di Jepang dan mampu menjadi agen bagi banyak produk UMKM yang menjadi kekuatan ekonomi Tanah Air.
“BNI Tokyo terus membuktikan peran aktifnya dalam memfasilitasi pelaku UMKM Indonesia untuk dapat berkembang di Jepang. Kami berharap program dukungan perbankan dan pendampingan UMKM semacam ini dapat membantu UMKM Indonesia terus bergerak maju menembus pasar internasional,” katanya.
Baca juga : BNI Gaet Perusahaan Diaspora di Hong Kong, Dorong UMKM Jawa Barat Tembus Pasar Global
Royke Tumilaar menuturkan sebagai agen pembangunan yang ditugaskan pemerintah untuk menjadi bank global, BNI selalu proaktif untuk terus mencari ceruk serta peluang untuk dapat mengembalikan sekaligus mendongkrak kinerja perdagangan global Indonesia.
“Dengan momentum, Diaspora Trade Talk Series – BNI Tokyo, Jepang, kami pun berharap dapat lebih banyak menggaet banyak mitra investor luar negeri untuk berinvestasi di dalam negeri untuk mengoptimalkan berbagai potensi ekonomi yang dimiliki Indonesia,” sebutnya.
Royke melanjutkan Jepang adalah negara dengan kekuatan ekonomi terbesar ke-4 setelah China, Amerika dan Jerman. Dengan demikian, Indonesia sebagai partner strategis Jepang memiliki peluang besar untuk terlibat dalam pergerakan dan perputaran ekonomi negara tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Baca juga : Ekspansi Pasar Jepang, BNI Tokyo Pindah Ke Business District
Menurutnya bonus demografi dan pertumbuhan ekonomi pesat Indonesia menjadi modal utama untuk bisa menembus pasar Jepang di masa depan.
“Kami berharap para eksportir, pelaku bisnis termasuk UMKM Indonesia bisa mendapatkan tambahan wawasan, bagaimana memahami karakteristik dan peluang bisnis di pasar Jepang”, tutur Royke.
MoU Diaspora Lending Jepang
Baca juga : BNI Lebih Dari Sekadar Pemberi Modal Kerja Bagi UMKM di Amerika Serikat
Dalam kesempatan ini, BNI melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama Diaspora Lending yang dilakukan oleh General Manager BNI Tokyo Yudhi Zufrial dengan President Director Arumia Co.Ltd, Osaka Achmad Arifin. Kerja sama strategis ini pula disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, Direktur Utama BNI Royke Tumilaar serta seluruh peserta webinar dari berbagai instansi, eksportir dan importir yang berada di Tokyo maupun Indonesia.
Royke menuturkan kolaborasi antara BNI, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Jepang, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Japan External Trade Organization, Asosiasi Pengusaha Indonesia dan Arumia Co Limited, merupakan upaya yang sangat prospektif dalam peningkatan perdagangan internasional diaspora Indonesia ke pasar Jepang.
“Tentunya ini bukan yang menjadi terakhir, justru kami akan terus mencari berbagai potensi kerja sama lainnya. Tentunya kami juga berharap memetik buah kerja sama lebih banyak dari hubungan yang sangat erat antara BNI dan diaspora,” tuturnya.
Arumia Co. Ltd yang berbasis di Osaka, Jepang yang bergerak di bidang usaha perdagangan bioproduk kualitas premium dari pertanian, kelautan dan makanan olahan dari Indonesia dengan beberapa merk, yaitu Dapur Arumia (bumbu curah dan truits), Kotakoki (perlengkapan bumbu, campuran bumbu dan makanan olahan), Du-Reamy (durian), Cocoqua (kelapa dan turunannya) dan Tempe Arumia (kedelai fermentasi Indonesia).
Terkini Lainnya
Timnas U-19 masih Buka Peluang untuk Datangkan Pemain Keturunan
BNI Dorong Pertumbuhan Bisnis Milik Diaspora di Jepang
Diaspora Didorong Bekerja di BUMN Nasional
Pemerintah Bentuk Tim Kembangkan Potensi Diaspora
Siapkan Aturan, Pemerintah Ingin Diaspora Mudah Kembali ke Indonesia
Gagal Seleksi Tim U-16 Indonesia karena DB, Miroslav Fernando Fokus Kembangkan Talenta di Eropa
Tereza Fahlevi Bersinar di Youtube Music Night
Jepang Umumkan Prinsip-prinsip Dasar Kecerdasan Buatan
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Kemnaker dan ZENRYO-REN Gelar Business Matching untuk Pekerja Migran Indonesia
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
Indonesia Hadapi Jepang di Perempat Final Kejuaraan Asia Junior
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap