Penyesuaian Tarif Listrik Dinilai tidak Mengganggu Perekonomian
![Penyesuaian Tarif Listrik Dinilai tidak Mengganggu Perekonomian](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/7a05f4d0e7880cdfef124e4b391ef497.jpg)
KEBIJAKAN penyesuaian tarif listrik golongan rumah tangga dengan daya 3.500 voltampere (VA) ke atas (R2, R3) dan golongan sektor pemerintah (P1, P2, P3) yang diterapkan pada 1 Juli 2022, dinilai tidak mengganggu kinerja ekonomi nasional.
Hal itu ditekankan ekonom Indef Abra Talattov. Menurutnya, penyesuaian tarif listrik 5 golongan 3.500 VA ke atas menunjukkan pemerintah berani memberikan fleksibilitas kepada PT PLN (Persero) melalui tarif adjustment.
"Penyesuaian tarif listrik yang berlaku pada 1 Juli tidak mengganggu perekonomian. Mengingat segmen yang terkena dampak sekitar 2 juta pelanggan," kata Abra, Rabu (15/6).
Baca juga: 1 Juli, Tarif Listrik Golongan 3.500 VA ke Atas Naik
Abra menyatakan pelanggan R2 yang dianggap golongan mampu, tidak terganggu dengan penyesuaian tarif listrik. Sebab, pelanggan sudah menggunakan peralatan elektronik yang lebih mumpuni. Seperti, konsumsi AC lebih dari 2 unit dan rata-rata memiliki kendaraan roda empat.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, dampak penyesuaian tarif listrik pada kuartal III 2022 sangat kecil, dengan proyeksi memengaruhi inflasi sekitar 0,019%. Di sisi lain, penghematan kompensasi dari kenaikan tarif listrik mencapai Rp3,09 triliun atau 4,7% dari total kompensasi.
Abra menyoroti total kompensasi PLN pada 2021 yang mencapai Rp24,6 triliun. Diketahui, 5 golongan (R2, R3, P1, P2, P3) telah mengurangi beban kompensasi sekitar Rp1,7 triliun atau menyumbang 6,9% kompensasi pemerintah untuk PLN.
Baca juga: Negara Bisa Hemat Rp3,1 Triliun dari Kenaikan Listrik 3.500 VA ke Atas
Terkait dampak terhadap pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), Abra berpendapat kebijakan pemerintah malah membuat pelaku usaha di sektor tersebut melakukan migrasi golongan pelanggan. Dengan perpindahan golongan pelanggan, pelaku UMKM mendapatkan tarif listrik yang lebih menarik.
"Mungkin ada golongan rumah tangga atas yang juga pelaku UMKM. Ini malah momentum migrasi golongan, karena mereka bisa dapat tarif subsidi," pungkasnya.(RO/OL-11)
Terkini Lainnya
Menteri ESDM: Tarif Listrik Tidak Naik hingga September 2024
Dagdigdug Balasan Israel ke Iran
Pemerintah Putuskan Tarif Listrik tidak Naik hingga Juni
Ditundanya Kenaikan Tarif Listrik dan BBM Dapat Menjaga Daya Beli Masyarakat
Hingga Maret 2024, Pemerintah Tetapkan Tarif Listrik Tak Berubah
Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Tak Naik hingga Desember 2023
Pasokan Biomassa ke PLTU Paiton Selama Lebaran Dijamin Aman
Data S&P Global Buktikan Daya Saing Industri Tak Terkait Gas Bumi
PLN EPI Pastikan Keandalan Listrik Selama Ramadan
PLN Indonesia Power UBP Priok Pastikan Pasokan Listrik Aman Selama Ramadan
PLN EPI Perkuat Rantai Pasok Pembangkit
Pertamina Patra Niaga Aktifkan Satgas, Jamin Kelancaran Distribusi Energi Selama Nataru
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap