visitaaponce.com

Inflasi Turki Sentuh Level Tertinggi dalam Dua Dekade

Inflasi Turki Sentuh Level Tertinggi dalam Dua Dekade
Para wisatawan menyaksikan kapal pesiar Costa Venezia di Galataport Istanbul pada 6 Juni 2022.(AFP/Yasin Akgul.)

INFLASI tahunan di Turki pada Juni melonjak ke 78,6%. Angka ini tertinggi dalam 24 tahun terakhir. 

Itu karena kebijakan ekonomi tidak konvensional Presiden Recep Tayyip Erdogan yang dinilai menjadi penyebabnya. Angka yang dirilis oleh badan statistik negara Turki itu, Senin (4/7), merupakan yang tertinggi sejak Januari 1998.

Inflasi telah mencapai 73,5% pada Mei dan 15,0% pada awal tahun lalu. Menteri Ekonomi Nureddin Nebati pada Jumat berjanji bahwa harga konsumen akan mulai turun pada Desember.

Data menunjukkan bahwa inflasi utama didorong oleh lonjakan 123,4% dalam biaya transportasi dan peningkatan 94% pada minuman nonalkohol. Harga barang-barang rumah tangga melonjak 81,1%, menurut perhitungan badan statistik.

Krisis ekonomi Turki dimulai ketika Erdogan memaksa bank sentral untuk melakukan serangkaian penurunan suku bunga tahun lalu. Tingkat kebijakan suku bunga turun meskipun harga konsumen naik.

Namun pemimpin Turki itu menolak ekonomi konvensional dan menegaskan bahwa suku bunga tinggi menyebabkan harga naik. Turki pada Jumat secara substansial menaikkan upah minimum untuk kedua kali dalam setahun untuk meredam pukulan pada rumah tangga.

Baca juga: Pengiriman Tesla Anjlok akibat Penutupan Sementara Pabrik di Tiongkok

Kenaikan gaji bersih bulanan yang dibawa pulang menjadi 5.500 lira (US$330). Ini berarti upah minimum nominal hampir dua kali lipat sejak akhir tahun lalu. Upah itu dipatok pada 2.826 lira pada akhir Desember dan 4.253 lira pada Januari.

Para ekonom memperingatkan bahwa secara substansial menaikkan gaji sebagian besar penduduk merupakan ukuran inflasi yang harus disertai dengan kenaikan suku bunga atau cara lain untuk membatasi pengeluaran. Data resmi menunjukkan bahwa lebih dari 40% orang Turki mendapatkan upah minimum pada awal tahun. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat