Menkeu Dunia Semakin Terancam Kerawanan Pangan dan Krisis Energi
![Menkeu: Dunia Semakin Terancam Kerawanan Pangan dan Krisis Energi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/b676c0bfb46f62f97d8b3992f943e06d.jpg)
MENTERI Keuangan Sri Mulyani menyoroti pandemi covid-19 dan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina, yang memperburuk kondisi pangan dunia.
Kerawanan pangan dunia saat ini dihadapi 276 juta orang, atau naik dua kali lipat dari sebelum pandemi covid-19, yakni 135 juta orang. Peningkatan kerawanan pangan dipicu oleh naiknya sejumlah harga komoditas pangan dunia.
"Dari data World Food Programme (WFP), jumlah orang yang menghadapi kerawanan pangan akut meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2019," ujar Ani, sapaan akrabnya, dalam forum G20, Jumat (15/7).
Baca juga: Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20
Pihaknya pun mendorong negara anggota G20 untuk bekerja sama. Serta, mencari jalan keluar dari ancaman krisis pangan. Apalagi, dunia juga dihadapkan pada risiko lain yang muncul akibat pandemi dan perang.
Langkah nyata perlu dilakukan agar harga pangan tidak terus melambung. Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dunia dikatakannya harus bisa merumuskan kebijakan yang tepat, agar persoalan pangan tidak bertambah parah.
Baca juga: Ini 3 Strategi BI untuk Perluas Ekonomi Hijau di Tanah Air
"Bagaimana caranya agar harga pangan tidak naik terus. Karena ini bisa mendorong jutaan orang ke dalam keadaan rawan pangan. Pengerahan semua mekanisme pembiayaan diperlukan, untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat stabilitas keuangan," imbuh Ani.
Adapun harga pangan global pada Maret 2022 tercatat naik 13%. Peningkatan ini diperkirakan terjadi hingga akhir tahun ini menjadi 20%. Kebijakan makro yang tepat dinilai menjadi salah satu fondasi untuk mengatasi ancaman krisis pangan global.
Di lain sisi, Bank Dunia melaporkan harga minyak mentah naik 350% sepanjang April 2020 hingga April 2022. Peningkatan sampai 350% tersebut menjadi yang terbesar sejak 1997.(OL-11)
Terkini Lainnya
Sri Mulyani Koordinasikan Susunan APBN 2025 ke Prabowo
Menkeu: Investasi dan Produktivitas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Tinggi
Agenda Prabowo-Gibran bukan Prioritas Pemerintahan Jokowi
Sri Mulyani Semringah Pembiayaan Anggaran Turun
HM Hasan Cup Diharapkan Jadi Batu Loncatan untuk Pecatur Muda
Menkeu Sri Mulyani Akan Ke DPR Bila Rupiah Mendekati Rp16 Ribu/USD
Negara Berkembang Korban dari GDP Oriented
DPR Isyaratkan Tolak Usulan Pemberian PMN ke Bank Tanah
4 BUMN dan Bank Tanah Diusulkan Dapat PMN Rp6,1 Triliun
Dana Pemda di Bank Rp192,6 Triliun Dapat Dioptimalkan
Pendanaan APBN untuk IKN hingga Mei Capai Rp5,5 Triliun
Pendapatan APBN Turun 7%, Pengamat Sebut Akibat Kebijakan Masa Lalu
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap