visitaaponce.com

Menkeu Investasi dan Produktivitas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Tinggi

Menkeu: Investasi dan Produktivitas Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Tinggi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

PENINGKATAN investasi dan produktivitas dinilai menjadi kunci untuk meraih angka pertumbuhan ekonomi tinggi di tahun-tahun mendatang. Karenanya, peningkatan kinerja dari keduanya penting agar kontribusi yang diberikan kepada perekonomian dalam negeri menjadi lebih besar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, peningkatan kinerja investasi penting bagi jalannya perekonomian Indonesia.

“Investasi harus lebih tinggi. Karena Indonesia masih mengalami saving invesment gap, investasi itu capitalnya harus dari dalam dengan tingkat saving rate makin tinggi, atau juga berasal dari luar, FDI (foreign direct investment),” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR, Rabu (5/6).

Baca juga : Capai Visi 2045, Ekonomi Harus Tumbuh 8% tiap Tahun

“Sektor yang punya potensi untuk bisa menarik FDI dari mulai hilirisasi, renewable energy, hingga sektor high tech, seperti semi conductor dan data center,” tambahnya.

Sri Mulyani menambahkan, investasi saat ini merupakan sumber pertumbuhan utama bagi ekonomi Indonesia.

Saat ini, investasi domestik masih cukup terbatas, berbanding terbalik dengan FDI yang cukup tinggi. Akan lebih baik, kata dia, jika keduanya dipacu dan memiliki pertumbuhan yang tinggi.

Baca juga : Sinergi ASEAN Penting untuk Perkuat Kawasan dari Tekanan Global

“Perbaikan iklim investasi dan bisnis mutlak harus terus dilakukan,” tuturnya.

Sedangkan dari sisi produktivitas, lanjut perempuan yang karib disapa Ani itu, perlu untuk ditingkatkan agar kontribusi sisi produktivitas terhadap pertumbuhan ekonomi menjadi lebih besar.

Hal itu menurutnya dapat dilakukan melalui perbaikan infrastruktur, regulasi, dan efisiensi birokrasi.

Baca juga : Belanja Investasi APBN Baru 22,12% Hingga Juni 2023

Sejalan dengan itu, diperlukan pula penguatan infrastrutkur digital, peningkatan riset dan pengembangan, hingga penguatan terkait right property dan hak paten.

Dari data Kemenkeu, terdapat tiga sumber pertumbuhan ekonomi nasional. Ketiganya ialah investasi, tenaga kerja, dan produktivitas.

Saat ini, sumbangan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5% hanya 2,5%. Sementara sumbangan produktivitas sebesar 1,0% dan tenaga kerja 1,6%.

Baca juga : Menkeu: Investasi Harus Tumbuh di Atas 5% di 2023

Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6%, setidaknya sumbangan investasi terhadap pertumbuhan ekonomi harus mencapai 3%.

Kemudian sumbangan produktivitas dibutuhkan naik menjadi 1,4% dan sumbangan tenaga kerja tetap di angka 1,6%.

“Total produktivitas yang meningkat, itu artinya denga input yang sama, labour, investment, dikombinasi dalam sebuah production function, memberikan output lebih tinggi. Ini artinya setiap input bisa memberikan value added lebih besar,” jelas Ani.

Di kesempatan yang sama, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengungkapkan, industri pengolahan akan tetap memainkan peran besar pada perekonomian Indonesia.

Pasalnya, setiap 1% pertumbuhan yang terjadi di industri pengolahan memberi dorongan 1,2% terhadap pertumbuhan ekonomi secara umum.

“Elastisitas pertumbuhan industri manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi memang jauh lebih bagus dibanding sektor akomodasi makanan, minuman. Jadi engine of growth ini harus dipilih secara hati-hati. Total factor productiviy ini banyak bermain di industri manufatktur,” jelasnya. (Mir)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat