visitaaponce.com

Ekspor Vanili Indonesia hanya 5 dari Kebutuhan Dunia

Ekspor Vanili Indonesia hanya 5% dari Kebutuhan Dunia
Petani vanili membudidayakan tanaman vanili di Apui, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, NTT, Senin (20/9/2021).(Antara/Kornelis Kaha.)

PASAR ekspor untuk komoditas vanili dari Indonesia masih terbuka. Ekspor vanili dari Indonesia masih sangat kecil sekitar 5% dari total kebutuhan. 

"Oleh karena itu kami mendorong petani untuk mengembangkan budi daya vanili karena pasar ekspor komoditas ini masih terbuka dan harganya menjanjikan," kata Direktur Utama PT Java Agro Spices Singgih Arie Pratomo (Tommy) di Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (17/7).

Tommy mengekspor vanili sejak 2016. Temanggung cocok untuk pengembangan vanili. Dulu Temanggung juga dikenal sebagai daerah penghasil vanili.

Selama ini dirinya mengekspor paling banyak ke Amerika Serikat kemudian ke negara-negara Eropa seperti Prancis, Jerman, Rusia, Spanyol, dan Belanda. Sedangkan tujuan ekspor untuk Asia ke Jepang dan Thailand.

Ia menyebutkan setiap tahun bisa mengekspor vanili sekitar 10 ton. Bahan bakunya didatangkan dari seluruh Indonesia, seperti Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, Sumatra, dan Papua. 

Sekarang yang masih banyak vanili di Sulawesi dan NTT, karena petani di sana konsisten. Artinya, ketika harga jatuh mereka tetap menanam. Sedangkan di daerah lain banyak diganti tanaman lain termasuk Temanggung.

Baca juga: Harga Sawit Turun lagi, Petani Aceh Keluhkan Mendag Baru

"Harga vanili pernah jatuh pada 2003-2004. Vanili kering waktu itu hanya dihargai Rp30.000 per kilogram sehingga banyak petani enggan menanamnya. Namun, pada 2016-2017 harga vanili booming. Harga vanili petik basah mencapai Rp700 ribu per kilogram," katanya. 

Dalam tiga tahun terakhir, katanya, harga vanili cenderung stabil. Vanili kering kini dijual Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per kilogram. (Ant/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat