Legislator Tekankan Penanganan PMK Terus Diantisipasi
![Legislator Tekankan Penanganan PMK Terus Diantisipasi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/dc7440bdab6a1b403664cf17850a7c84.jpg)
Anggota Komisi IV DPR RI Edward Tannur mengatakan bahwa meskipun penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di provinsi Sumatera Selatan yang saat ini sudah dinyatakan zero case alias tidak ada kasus, tetapi hal tersebut masih perlu diantisipasi karena virus ini sangat berbahaya dan cepat menular.
“Mungkin hari ini hewan tersebut belum tertular bisa jadi besok lusa menjadi tertular, karena ini virus yang berbahaya. Ini perlu diantisipasi,” kata Edward saat diwawancarai usai rapat kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (2/9).
Legislator Fraksi PKB itu menjelaskan bahwa untuk antisipasinya pemerintah harus melakukan vaksinasi lebih awal meskipun baru sedikit vaksin yang dipesan tetapi hal ini bisa dioptimalkan dengan berbagai pencegahan lainnya.
“Dosis vaksin ini masih belum merata diberikan dan dibagikan karena baru sedikit yang dipesan, jadi sembari menunggu vaksin kita berikan pencegahan yaitu semacam pembatasan dan pembersihan kandang-kandang atau melakukan pencegahan lainnya,” ungkap Edward.
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, DKPP Klaten Terus Giatkan Pemeriksaan Hewan Ternak
Legislator daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II itu mengatakan di Palembang memang pernah terjangkit PMK tapi kasusnya langsung ditangani dengan cekatan dan selesai sehingga kasus PMK langsung hilang.
Untuk itu, ia memberikan apresiasi karena dengan adanya penanganan yang cepat, tepat dan aman jadi tidak mustahil PMK ini bisa diatasi.
Pihaknya (Komisi IV DPR RI) sangat mendukung dan menganjurkan agar pembatasan-pembatasan karantina harus dilakukan pengecekan antara masuk keluarnya hewan.
“Jangan sampai ada hewan dari luar yang masuk menjangkiti hewan yang ada di Palembang,” tegas Edward.
“Kami (Komisi IV DPR RI) memberikan support maksimal kepada pihak pemerintah untuk bisa menemukan cara-cara yang terbaik terhadap penanganan virus PMK yang berbahaya ini. Jangan dianggap sepele, penyakit ini menular cepat sekali. Lebih baik kita mencegah daripada mengobati,” tutup Edward. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Waspadai Penularan Penyakit HFMD dan DBD Selama Lebaran dan Arus Balik
Echovirus 11 Merebak di Eropa, Ini Gejala yang Perlu Diwaspadai
Presiden Jokowi Kurban Sapi di 38 Provinsi, Beratnya 900 Kg Hingga 1,2 Ton
Selamatkan Lumbung Ternak, Kementan dan Pemda Kolaborasi Cegah PMK di NTB
Cegah PMK, Kementan Serahkan Bantuan Obat-obatan dan APD di Lombok Barat
Untuk Kurban, HPDKI Persiapkan Ternaknya Aman dan Sehat dari PMK
BAZNAS RI Luncurkan Balai Ternak di Gunungkidul Yogyakarta
Warga Gunungkidul Tewas Diseruduk Sapi untuk Kurban
Peneliti UGM Minta Mahasiswa KKN Kenalkan Rumput Gama Umami Dukung Swasembada Ternak
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Jelang Idul Adha, Kasus Pencurian Hewan Ternak di Palu Marak Terjadi
Para Peternak di Bontang Dibekali Manajemen Kesehatan Hewan Jelang Idul Adha
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap