visitaaponce.com

Transformasi Pupuk Indonesia Tingkatkan Kinerja dan Kontribusi pada Negara

MEMASUKI tiga tahun masa pemerintahaan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, PT Pupuk Indonesia (Persero) tercatat berhasil menorehkan pencapaian penting dalam sejarahnya, yaitu keberhasilan program transformasi bisnis dalam meningkatkan kinerja perusahaan.
 
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, menyebutkan bahwa perusahaan, sesuai arahan Kementerian BUMN, telah menjalankan program transformasi bisnis sejak tahun 2020. Program ini disebut dapat mengakselerasi Pupuk Indonesia menjadi perusahaan BUMN berkelas dunia.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar Pupuk Indonesia menjadi perusahaan Go Global melalui program transformasi.
 
Untuk menjadi pemain utama di tingkat global, Pupuk Indonesia akan terus memperkuat posisinya, terutama untuk industri pupuk.

Baca juga: Pembangunan Infrastruktur Masif Majukan Perekonomian Bangsa

Untuk mencapai hal tersebut, Pupuk Indonesia harus memiliki harga yang kompetitif, baik dari segi produksi maupun rantai pasok. Selain itu juga memperkuat jaringan komunikasi dan kemampuan pemasaran di tingkat internasional.
 
Selain industri pupuk, Pupuk Indonesia secara jangka panjang juga akan memperkuat industri petrokimia melalui pengembangan industri hijau.

Caranya adalah menjadi pemain utama blue ammonia dan green ammonia. Hal ini juga sejalan dengan agenda transisi energi negara-negara Group of 20 (G20) serta target net zero emission pemerintah pada tahun 2060.
 
“Selain melalui pengelolaan industri hijau, kita juga akan fokus dalam pengembangan green dan blue ammonia. Green dan blue ammonia ini sangat menjanjikan bagi perusahaan ke depan, seiring dengan meningkatkan kebutuhan hidrogen sebagai energi,” jelas Bakir.
 
Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Selain mendukung industri hijau, Pupuk Indonesia juga tetap berkomitmen mendukung program ketahanan pangan nasional. Hal ini diwujudkan melalui penyediaan pupuk bersubsidi maupun non-subsidi, terutama pupuk Urea dan NPK.

Pupuk Indonesia memandang ini penting, karena pertanian menjadi salah satu sektor yang tetap tumbuh positif, bahkan selama pandemi Covid-19.

Khusus pupuk bersubsidi, Pupuk Indonesia mendukung upaya perbaikan tata kelola pendistribusian pupuk bersubsidi melalui digitalisasi. Mulai dari pemanfaatan aplikasi digital untuk kios pupuk  Retail Management System atau REKAN, digitalisasi monitoring rantai pasok melalui Distribution Planning & Control System (DPCS), hingga Track & Trace kemasan pupuk secara real time.

Di samping itu, Pupuk Indonesia juga turut membantu petani dalam meningkatkan produktivitas dan pendapatan melalui program Makmur.

Program ini merupakan ekosistem yang mengintegrasikan petani dengan stakeholder yang berhubungan dengan budidaya pertanian dari hulu hingga hilir.

Mulai dari penyedia agro input (benih, pupuk, dan pestisida), akses permodalan, jasa asuransi, bimbingan pemerintah daerah (pemda), pemanfaatan teknologi pertanian, hingga pembelian hasil panen (offtaker).

Adapun untuk menjaga kontinuitas produksi, Pupuk Indonesia mengapresiasi peran pemerintah, khususnya dalam memberikan akses terhadap bahan baku, baik gas bumi maupun Fosfat (Rock Phosphate dan DAP) serta Kalium (KCl). Atas dukungan tersebut, Pupuk Indonesia setidaknya telah mengamankan pasokan bahan baku pupuk untuk kebutuhan produksi tahun 2022 hingga 2023.
 
“Kami berusaha semaksimal mungkin, apapun yang terjadi kami bersama-sama untuk menyiapkan pupuk sebanyak-banyaknya sesuai harapan Pak Menteri,” jelas Bakir.
 
Meningkatkan Kinerja Perusahaan

Sejak dijalankan oleh Kementerian BUMN pada tahun 2020, program transformasi bisnis Pupuk Indonesia turut berkontribusi terhadap pencapaian laba perusahaan BUMN.

Sebagaimana disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir bahwa laba perusahaan BUMN secara konsolidasi meningkat signifikan dari Rp13 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp125 triliun pada tahun 2021.  
 
Kinerja Pupuk Indonesia sendiri mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini didukung oleh peningkatan efisiensi di berbagai bidang, serta meningkatnya penjualan ke sektor komersil, khususnya untuk penjualan produk non pupuk seperti amoniak, asam sulfat, dan lain-lain. 

Melalui program transformasi bisnis, Pupuk Indonesia telah bertransformasi dari sebelumnya strategic holding kini menjadi activist holding. Transformasi ini ditandai dengan penguatan sejumlah bidang strategis yang bertujuan untuk menghasilkan value creation, atau nilai tambah bagi holding maupun anak perusahaan. 

Kerja Pupuk Indonesia yang terus membaik ini, juga buah dari program transformasi dan digitalisasi yang terintegrasi. Yaitu dituangkan dalam 15 strategi pilar inisiatif dan 6 fondasi inisiatif strategis. Mulai dari customer centric model, R&D Inovation Driven, Excellent in Operation and Supply Chain, Feedstock Security and Optimization, serta Sustainability and Circular Economy. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat